5. 2 Hubungan Kerja Antar Karyawan

mereka terima terima karena sebelumnya telah dibicarakan dengan atasan 95,5 persen, dan merasa puas dengan jumlah gaji yang diterima 71,6 persen. Responden juga menyatakan bawa THR selalu mereka terima setiap tahunnya 94 persen, dan mereka juga mengetahui jenis-jenis tunjangan yang diberikan oleh perusahaan serta mengetahui besar nominalnya 83,6 persen. Dari hasil tersebut, tercermin bahwa PT. DCS sudah benar-benar memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Sedangkan mengenai pendistribusian gaji, sebanyak 73,1 persen responden menyatakan bahwa pendistribusian gaji di PT. DCS sudah dilakukan secara terbuka, artinya para karyawan sebagian telah mengetahui besar gaji yang diterima oleh teman-teman, bawahan ataupun atasan mereka. Pada umumnya karyawan akan termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik apabila memperoleh gajiimbalan yang tinggi. Sehingga gaji dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Besarnya gaji pokok yang diberikan kepada para karyawan PT. DCS telah ditetapkan dalam KKB dan tergantung dari tingkatan jabatannya. Pemberlakuan upah minimal karyawan adalah mengikuti standar UMR.

4. 5. 2 Hubungan Kerja Antar Karyawan

Analisis ini menilai bagaimana tingkat kepuasan karyawan terhadap peubah-peubah hubungan kerja antar karyawan. Hubungan kerja antar karyawan disini meliputi hubungan antara atasan, bawahan dan teman sejawat. Aspek-aspek yang dinilai adalah : i terjalinnya hubungan yang baik dengan atasan, ii atasan selalu menegur apabila bawahan melakukan kesalahan, iii kenal dengan sebagian besar teman sejawat, iv atasan selalu memberikan nasihat dan pemecahannya terhadap masalah yang dihadapi karyawan, dan v atasan atau pengawas selalu membiarkan karyawannya yang malas. Hubungan kerja yang baik dan harmonis antar atasan dengan bawahan sangat penting untuk menjalin hubungan baik dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Agar dapat tercipta, dituntut adanya komunikasi dua arah yang efektif dan keterbukaan antar sesama karyawan. Manajer memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan suasana harmonis dengan memberikan contoh yang baik bagi bawahannya. Disamping itu, hubungan antar rekan sejawat juga sangat penting dalam lingkungan pekerjaan. Hubungan yang harmonis dapat menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, sehingga karyawan akan bergairah dalam bekerja. Tabel 12. Sebaran Penilaian Responden Mengenai Hubungan Kerja Antar Karyawan Bobot Nilai Pernyataan STS TS R S SS Jumlah Terjadi hubungan yang baik antara saya dengan atasan - - 19,4 38,8 41,8 100 Atasan selalu menegur saya apabila saya melakukan kesalahan - - 11,9 40,3 47,8 100 Saya kenal dengan sebagian besar teman sejawat - - 4 ,5 40,3 55,2 100 Atasan selalu memberikan nasihat dan pemecahannya terhadap masalah yang dihadapi karyawan. - - 26,9 47,8 25,3 100 Atasan atau pengawas selalu membiarkan karyawannya yang malas. - 25,4 55, 2 19,4 - 100 Persepsi karyawan mengenai hubungan kerja antar karyawan adalah sebagai berikut: sebanyak 80,6 persen responden menyatakan bahwa telah terjalin hubungan yang baik antar karyawan dengan atasannya, dan 95,5 persen responden kenal dengan sebagian besar teman kerjanya. Hal tersebut terlihat diantara karyawan yang saling menyapa apabila bertemu atau mengobrol saat istirahat maupun disela-sela waktu kerja, namun tanpa mengganggu pekerjaannya. Sebanyak 73,1 persen responden bahkan menyatakan atasan selalu memberi nasihat dan pemecahannya terhadap masalah yang dihadapi para karyawan, selalu menegur apabila karyawannya melakukan kesalahan 88,1 persen, dan tidak membiarkan karyawannya yang malas 80,6 persen.

4. 5. 3 Kondisi Kerja