Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Asesmen Kinerja Pembelajaran Ekspositori dalam Pembelajaran Matematika

Kelebihan dan kelemahan asesmen kinerja yang tercantum dalam Sa’dijah 2009:95 adalah sebagai berikut. 1. Kelebihan asesmen kinerja:pembelajaran akan lebih efektif karena asesmen kinerja terintegrasi dalam proses pembelajaran; membantu siswa untuk mengkomunikasikan ide baik kepada teman, guru, maupun kepada kelas; lebih lengkap dan valid dalam menilai siswa; mengembangkan pengetahuan dan keahlian siswa karena tidak hanya sekedar memberikan jawaban juga memberikan alasannya. 2. Kelemahan asesmen kinerja: untuk siswa yang malas, tujuan dari pembelajaran tersebut tidak dapat tercapai;membutuhkan banyak waktu dan dana;adanya kecenderungan guru bersikap subjektif sehingga dikhawatirkan penilaian kurang relevan.

2.1.5 Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Asesmen Kinerja

Pembelajaran berbasis masalah dengan asesmen kinerja merupakan kombinasi atau gabungan dari pembelajaran berbasis masalah dengan asesmen kinerja. Tujuan dari penggabungan tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Adapun langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah dengan asesmen kinerjaadalah sebagai berikut: 1 guru memberikan pertanyaan atau masalah kontekstual yang terjangkau pemikiran siswa dan yang berhubungan dengan materi yang disampaikan, siswa memperhatikanmendengarkan dengan aktif penjelasan dan pertanyaan dari guru; 2 siswa diberi kesempatan untuk mencoba menyelesaikan soal pemecahan masalah secara individu; 3 guru membagikan 22 LKS kepada setiap siswa; 4 siswa diberi kesempatan untuk membaca, memahami, dan melengkapi materi dalam LKStersebut secara individu; 5 guru membentuk kelompok-kelompok kecil yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa dalam kelas; 6 guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan penyelesaian dari soal pemecahan masalah yang telah diberikan sebelumnya; 7 guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah; 8 guru membimbing siswa untuk menyajikan hasil diskusi siswa; 9 guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka secara bergantian dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi; dan 10 siswa menyimpulkan dan merangkum materi yang telah dipelajari dengan bimbingan guru;dan 11 guru memberikan kuis untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari.

2.1.6 Pembelajaran Ekspositori dalam Pembelajaran Matematika

Model pengajaran ekspositori merupakan kegiatan mengajar yang terpusat pada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi terperinci tentang bahan pengajaran. Tujuan utama pengajaran ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Hal yang esensial pada bahan pengajaran harus dijelaskan pada siswa Dimyati Mudjiono, 2002: 172. Sejalan dengan hal tersebut Agbulu Idu 2008: 246 menyatakan bahwa dalam pembelajaran ekspositori siswa hanya menjadi pendengar sementara guru lebih dominan dalam menjelaskan materi pelajaran. 23 Dalam pembelajaran ekspositori, guru menyampaikan pelajaran kepada siswa di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab. Walaupun pembelajaran masih terpusat pada guru, tetapi dominasi guru sudah banyak berkurang.Dalam model ekspositori siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Guru bersamasiswa berlatih menyelesaikan soal latihan dan siswa bertanya kalau belum mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan siswa secara individual, menjelaskan lagi kepada siswa secara individual atau klasikal. Siswa mengerjakan latihan sendiri atau dapat bertanya temannya, atau disuruh guru untuk mengerjakannya di papan tulis.Dalam sistem ini guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. Karakteristik pembelajaran ekspositori menurut Depdiknas 2008: 31 adalah sebagai berikut. 1. Pembelajaran ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah. 2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. 3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat 24 memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

2.1.7 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis