mengadopsi penskoran yang dikemukakan oleh Schoen dan Osharke dalam Sumarmo, 2003:36 seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.3Rubrik Penskoran Pada Kemampuan Pemecahan Masalah
Skor Memahami
Masalah PerencanaanPe
mecahan Masalah
Pelaksanaan Pemecahan
Masalah Memeriksa
Kembali Hasil
Tidak memahami soal tidak ada
jawaban Tidak ada
rencana strategi penyelesaian
Tidak ada penyelesaian sama
sekali Tidak ada
pengecekan jawaban hasil
1 Interpretasi soal
kurang tepat salah menginterpreta-
sikan sebagian soal mengabaikan
kondisi soal Merencanakan
strategi penyelesaian
yang tidak relevan
Melaksanakan prosedur yang
benar dan mungkin menghasilkan
jawaban yang benar tetapi salah
perhitungan Ada
pengecekan jawaban
hasil tidak tuntas
2 Memahami soal
dengan baik Membuat rencana
strategi penyelesaian
yang kurang relevan sehingga
tidak dapat dilaksanakan
Melakukan prosedur proses
yang benar dan mendapatkan hasil
yang benar Pengecekan
dilaksanakan untuk melihat
kebenaran proses
3 Membuat rencana
strategi penyelesaian
yang benar dan mengarah pada
jawaban yang benar
4 memahami
rencana strategi penyelesaian
yang benar dan mengarah pada
jawaban yang benar.
Skor maksimal 2
Skor maksimal 4
Skor maksimal 2
Skor maksimal 2
2.1.8 Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar merupakan salah satu muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Ketuntasan belajar dapat diartikan sebagai
27
pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan siswa dalam menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang
telah ditetapkan. Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75 Tim Kurikulum SMP N 2 Subah, 2012:1. Satuan pendidikan
harus menentukan
kriteria ketuntasan
minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Siswa SMP dikatakan tuntas pada mata pelajaran matematika apabila telah memenuhi KKM klasikal dan KKM individual. Siswa SMP N 2 Subah dikatakan
memenuhi KKM individual apabila siswa tersebut memperoleh nilai sekurang- kurangnya 65 dan siswa SMP N 2 Subah dikatakan memenuhi KKM klasikal
apabila sekurang-kurangnya 75 dari siswa yang berada pada kelas tersebut memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65. Hasil belajar aspek pemecahan
masalah dalam penelitian ini, dikatakan tuntas pada materi lingkaran apabila nilai yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 65.
2.1.9 Pendidikan Karakter Bangsa dalam Pembelajaran Matematika
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas sebagaimana dikutip oleh Amri 2011:3 adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku,
personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak. Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter siswa. Guru
membantu membentuk watak siswa. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana 28
perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.
Menurut Ramli sebagaimana dikutip oleh Amri 2011: 4 pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan
pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat dan warga negara yang baik. Adapun
kriteria manusia yang baik, warga masyarakat dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang
banyak dipengaruhi budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakekat pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan
nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina kepribadian generasi muda.
Ada banyak nilai karakter bangsa yang perlu ditanamkan pada siswa dalam proses pembelajaran. Namun, tidak setiap mata pelajaran diberi integrasi semua
butir nilai tetapi beberapa nilai utama saja walaupun tidak berarti bahwa nilai-nilai yang lain tidak diperkenankan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran tersebut.
Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai utama tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang
bersangkutan. Nilai-nilai
karakter bangsa
yang paling
dekat dengan
mata pelajaranmatematika menurut Kemendiknas 2010:37 adalah sebagai berikut.
1. Rasa ingin tahu,yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat. 29
2. Mandiri,yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas. 3.
Percaya diri,yaitu sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhantercapainya setiap keinginan dan harapannya.
4. Teliti, yaitu suatu sikap kehati-hatian, kecermatan, kesungguhan
dalammengerjakan tugas.
2.1.9 Uraian Materi Lingkaran