Kewajiban tersebut bersifat jangka pendek. Kewajiban jangka pendek itu seperti, membayar tagihan listrik, gaji pegawai, atau hutang yang telah jatuh tempo.
Menurut Brigham dan Houston 2010, Rasio likuiditas adalah aset likuid merupakan asset yang diperdagangkan di pasar aktif sehingga dapat dikonversi
dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku, sedangkan posisi likuiditas suatu perusahaan berkaitan dengan pertanyaan, apakah perusahaan
mampu melunasi utangnya ketika utang tersebut jatuh tempo di tahun berikutnya. Menurut Agnes 2005 suatu bank dikatakan likuid apabila bank bersangkutan
dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi
penangguhan.
2.2.1.1.1. Cash Ratio CR
Cash ratio merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas liquidity ratio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
current liability melalui sejumlah kas dan setara kas, seperti giro atau simpanan lain di bank yang dapat ditarik setiap saat yang dimiliki perusahaan. Semakin
tinggi cash ratio menunjukkan kemampuan kas perusahaan untuk memenuhi membayar kewajiban jangka pendeknya. Cash ratio dapat dihitung
menggunakan rumus : Cash + Equivalen
CR = 2.1
Current Liabilitie
2.2.1.1.2. Loan to Deposit Ratio LDR
Loan to Deposit Ratio yang didasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 330DPNP Tanggal 14 Desember 2001 menjelaskan bahwa untuk menilai
Universitas Sumatera Utara
likuiditas suatu bank yang dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Loan to Deposite Ratio LDR, yaitu rasio
yang menunjukkan kemampuan suatu bank dalam menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang dimiliki oleh bank maupun dana yang dapat
dikumpulkan dari masyarakat. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank
dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Kredit yang diberikan adalah giro, tabungan, simpanan berjangka, sertifikat deposito. Rasio ini dirumuskan sebagai
berikut: Total Kredit
LDR = 2.2
Total Dana Pihak ketiga 2.2.1.2. Rasio Aktiva Produktif
Rasio aktiva produktif dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31147KEPDIR Tanggal 12 November 1998 tentang Kualitas Aktiva Produktif
adalah penanaman dana bank baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan, komitmen
dan kontijensi pada transaksi rekening administratif. Kualitas Aktiva Produktif dinilai berdasarkan:
1. Prospek usaha
2. Kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas debitur
3. Kemampuan membayar
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.2.1 Non Performing Loan NPL