Interpretasi dan Modifikasi Model Pengujian Model Struktural

h. PNFI PNFI adalah nilai NFI yang sudah dimodifikasidiutak atik. Pada PNFI, perlu diperhatikan nilai derajat kebebasan yang digunakan untuk mencapai kecocokan model. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan untuk ≤ 0,9. i. PGFI adalah nilai GFI yang sudah dimodifikasidiutak atik. Pada PGFI, memperhatikan berapa jumlahbanyaknya variabel laten yang dibentuk dalam model. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan untuk ≤ 0,9 Bila asumsi SEM terpenuhi, model dapat diuji melalui berbagai cara uji kriteria goodness of fit. Hal ini dapa dilihat pada Tabel 3.7: Tabel 3.7. Indeks Pengujian Kelayakan Model Goodness of Fit Index Cut-off Value X2 Chi- Square Statistik Significant Probability RMSEA GFI AGFI CMINDF IFI CFI Diharapkan kecil ≥ 0,05 ≤ 0,08 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≤ 2,00 ≥ 0,90 ≥ 0,95

3.7.5 Interpretasi dan Modifikasi Model

Setelah model diestimasi, residualnya haruslah tetap kecil atau mendekati nol dan distribusi frekuensi dari kovarian residual harus bersifat simetrik Ferdinand 2006. Untuk mempertimbangkan perlu tidaknya modifikasi sebuah model adalah dengan melihat jumlah residual yang dihasilkan oleh model. Batas keamanan untuk jumlah residual adalah 5. Bila lebih besar dari 5 dari semua reidual kovarians yang dihasilkan oleh model maka sebuah modifikasi perlu dipertimbangkan. Tapi bila nilai Universitas Sumatera Utara residualnya cukup besar 2,58 maka modifikasinya adalah dengan mempertimbangkan untuk menambah sebuah alur baru pada model yang diestimasi tersebut.

3.7.6 Pengujian Model Struktural

Setelah model tersebut memenuhi syarat, maka yang perlu dilakukan selanjutnya adalah uji regression weightloading faktor. Uji ini dilakukan sama dengan uji t terhadap regression weight loading faktor koefisien model. Pengujian ini dilakukan terhadap: 1. Hipotesis mengenai measurement model: Parameter Lamda λ, yaitu parameter yang berkenaan dengan pengukuran variabel latent berdasarkan variabel manifest berkaitan dengan validitas instrumen. Hipotesis yang di uji: H0 : λ i = 0 tidak signifikan H1 : λ i 0 signifikan 2. Hipotesis mengenai structural model: a. Parameter Beta β, yaitu parameter pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen dalam structural model. Hipotesis yang di uji: H0 : βi = 0 tidak signifikan H1 : βi ≠ 0 signifikan b. Parameter Gamma γ, yaitu parameter pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dalam structural model. Universitas Sumatera Utara Hipotesis yang di uji: H0 : γ i = 0 tidak signifikan H1 : γ i ≠ 0 signifikan Menurut Ghozali 2011 bahwa t hitung identik dengan C.R critical ratio yang diuji dengan nilai probabilitas p, jika p 0,05 menunjukkan pengaruh yang signifikan dan jika p 0,05 menunjukkan tidak signifikan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian