kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal
ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Jika utang yang dimiliki perusahaan terlalu besar, hal ini akan mempengaruhi laba yang dihasilkan oleh perusahaan.
Solvabilitas mengukur kemampuan bank untuk kewajiban jangka panjangnya. Kewajiban jangka panjang yang berlangsung selama bertahun –
tahun tentunya mempengaruhi besar laba setiap tahunnya, sehingga perubahan laba dapat bergeser menurun atau meningkat tergantung besar kecilnya rasio ini.
Sebagai contoh pinjaman bank umum ke Bank Indonesia dalam jangka waktu tertentu. Pinjaman ini dicicil setiap tahunnya oleh bank umum, namun jika bank
umum akibat kinerjanya kurang baik bisa jadi menambah hutangnya, sehingga hal ini dapat mempengaruhi pendapatan bank yang tercermin dari perubahan laba
setiap tahunnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
4.2.5. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Dividen Payout Ratio
Variabel likuiditas rasio diukur berdasarkan 2 dimensi konstruk yaitu : CR dan LDR. Berdasarkan hasil analisis weight regression, rasio likuiditas secara
negatif tidak berpengaruh terhadap DPR dengan nilai probabilitas adalah 0,392 berada diatas α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas tidak dapat
mempengaruhi DPR secara signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Prawira et al 2014 yang
meneliti Pengaruh Leverage, Lukiditas, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Terhadap Kebijakan Dividen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap DPR. Namun, hal ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sujasno 2004 yang menganalisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Perbandingan Pada Perusahaan PMA
dan PMDN yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan cash rasio mewakili rasio likuiditas berpengaruh
signifikan terhadap DPR pada perusahaan perbankan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sujasno 2004, karena
adanya faktor likuiditas menyebabkan bank umum pada periode 2009-2013 diharuskan untuk membayar hutang jangka pendek dengan kas yang dimiliki
bank, akan tetapi adanya kesepakatan bank umum pada periode 2009-2013 dengan investor dalam hal pembagian dividen, menyebabkan bank tetap harus
membayar dividen kepada pemegang saham. Sehingga besar kecilnya likuiditas perusahaan tidak berpengaruh terhadap DPR.
Hal lain yang yang menyebabkan likuiditas bank umum pada periode 2009- 2013 tidak berpengaruh terhadap DPR adalah bank telah mampu mengatur
manajemen keuangannya dengan menyiapkan dana yang dibutuhkan untuk kewajiban lancarnya, menyiapkan laba untuk dividen dan menyiapkan laba untuk
kebutuhan operaisional bank, sehingga besar kecilnya likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR.
Hasil penelititan sesuai dengan teori bird in-the-hand, yakni jika perusahaan sudah mampu mencetak laba maka perusahaan tersebut sudah mampu memenuhi
kewajiban jangka pendek, sehingga perusahaan harus membagikan laba dalam bentuk dividen. Sedangkan dari sisi investor, para investor lebih menyukai
Universitas Sumatera Utara
menerima dividen dari pada capital gain atau lebih menyukai keuntungan yang sudah pasti akan diterima dari pada keuntungan yang tidak pasti Gitman, 2006.
4.2.6. Pengaruh Rasio Aktiva Produktif Terhadap Dividen Payout Ratio