Pengaruh Rasio Solvabilitas Terhadap Perubahan Laba

memanfaatkan nilai asset untuk pertumbuhan laba jangka panjangnya, seperti banyaknya bank umum membuka cabang di daerah-daerah lain, pembelian peralatan untuk menjalankan operasional perusahaan bagi capem-capem yang akan dibuka seperti komputer, air conditioner dan kendaraan. Sehingga laba yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio rentabilitas tidak langsung menyebabkan laba bank umum meningkat, namun dana tersebut disimpan dalam aset tetap bank untuk kebutuhan masa depan bank. Hal itulah yang menyebabkan bank umum pada periode 2009-2013 memiliki nilai rasio rentabilitas yang tidak mempengaruhi perubahan laba.

4.2.4. Pengaruh Rasio Solvabilitas Terhadap Perubahan Laba

Variabel rasio solvabilitas diukur berdasarkan 2 dimensi konstruk yaitu : CAR dan DER. Rasio CAR lebih mendominasi konstruk rasio solvabilitas dibandingkan dengan DER. Nilai CAR yang semakin tinggi akan semakin baik karena bank semakin mampu mendanai total aktiva dengan modal yang ada. Sehingga pengaruh yang mendominasi kontruk rasio solvabilitas adalah pengaruh positif. Sejalan dengan itu berdasarkan hasil analisis weight regression, rasio solvabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan laba dengan nilai probabilitas adalah sebesar 0,025 berada dibawah α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa rasio solvabilitas dapat mempengaruhi perubahan laba secara signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Brock dan Rojas 2000 yang meneliti Understanding The Behavior of Bank Spreads in Latin America dengan hasil penelitian bahwa CAR yang mewakili rasio solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba pada sebuah bank. Rasio solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua Universitas Sumatera Utara kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan. Jika utang yang dimiliki perusahaan terlalu besar, hal ini akan mempengaruhi laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Solvabilitas mengukur kemampuan bank untuk kewajiban jangka panjangnya. Kewajiban jangka panjang yang berlangsung selama bertahun – tahun tentunya mempengaruhi besar laba setiap tahunnya, sehingga perubahan laba dapat bergeser menurun atau meningkat tergantung besar kecilnya rasio ini. Sebagai contoh pinjaman bank umum ke Bank Indonesia dalam jangka waktu tertentu. Pinjaman ini dicicil setiap tahunnya oleh bank umum, namun jika bank umum akibat kinerjanya kurang baik bisa jadi menambah hutangnya, sehingga hal ini dapat mempengaruhi pendapatan bank yang tercermin dari perubahan laba setiap tahunnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.

4.2.5. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Dividen Payout Ratio