SUBJEK PENELITIAN TEMPAT PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN INDIKATOR KEBERHASILAN

3.2. SUBJEK PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Gunungpati 01 Kota Semarang dengan subjek penelitian ini adalah: a. Guru kelas IV SDN Gunungpti 01 Kota Semarang : Weni Septya Dewi b. Siswa kelas IV SDN Gunungpati 01 Kota Semarang : 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan

3.3. TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Gunungpati 01 Kota Semarang

3.4. VARIABEL PENELITIAN

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Keterampilan guru dalam pembelajaran PKn dengan penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia b. Aktivitas siswa guru dalam pembelajaran PKn dengan penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia c. Hasil belajar siswa guru dalam pembelajaran PKn dengan penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia

3.5. DATA DAN CARA PENGUMPULAN DATA

3.6.1. Sumber Data

Sumber data merupakan subjek dari mana data diperoleh. Dalam penelitian ini, sumber datanya meliputi: a. Siswa kelas IV SDN Gunungpati 01 Kota Semarang Sumber data siswa kelas IV SDN Gunungpati 01 Kota Semarang sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Data diperoleh dari hasil observasi setiap pertemuan, hasil evaluasi dan angket dalam pembelajaran PKn melalui penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia. b. Guru kelas IV SDN Gunungpati 01 Kota Semarang Sumber data guru diperoleh dari lembar pengamatanobservasi yang berisi keterampilan guru dan wawancara dalam pelaksanaan pembelajaran PKn melalui penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia. c. Data dokumen Sumber data dokumen berupa data awal hasil tes sebelum dilaksanakannya tindakan dan hasil tes setelah dilakukan tindakan. Serta diperkuat dengan foto dan video penelitian sebagai bukti bahwa penelitian telah dilaksanakan. d. Catatan lapangan Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data keterampilan guru dan aktivitas siswa.

3.6.2. Jenis Data

a. Data kuantitatif Data kuantitatif berupa hasil belajar PKn diukur melalui kemampuan menyelesaikan soal-soal evaluasi pada akhir pembelajaran. Data kuantitatif adalah data berupa angka-angka “data yang berbentuk bilangan” Herrhyanto dan Hamid, 2008:1.3. Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari analisis hasil belajar PKn yang diperoleh siswa kelas IV SDN Gunungpati 01 Kota Semarang. b. Data kualitatif Data kualitatif adalah data yang berbentuk kategori atau atribut Herrhyanto dan Hamid, 2008:1.3. Data kualitatif dalam penelitian ini berupa hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru, aktivitas siswa, lembar angket terhadap siswa, catatan lapangan dan wawancara dalam kegiatan pembelajaran PKn melalui penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia.

3.6.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 3.6.3.1. Teknik Tes Arifin 2012: 118 mengemukakan bahwa tes merupakan teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pegukuran, yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengkur aspek perilku peserta didik. Pendapat lain mengatakan tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu Poerwanti, 2008: 4.3. Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi belajar. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes juga digunakan untuk mengukur atau memberi angka terhadap proses pembelajaran ataupun pekerjaan siswa sebagai hasil belajar yang merupakan cerminan tingkat penguasaan terhadap materi yang diajarkan. Tes ini dilaksanakan pada setiap pertemuan pembelajaran siklus I dan II. 3.6.3.2. Teknik Nontes Adapun teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : a. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang berlangsung Sukmadinata, 2012: 220. Observasi dalm penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang keterampilan guru dan aktivitas suswa dalam pembelajaran PKn melalui penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia. b. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain Sugiyono, 2009:329. Dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui data awal dari kemampuan siswa dan data-data hasil evaluasi yang dilakukan pada setiap pertemuan dalam pembelajaran. Selain itu data dokumen dalam bentuk audio visual maupun visual digunakan sebagai bukti kegiatan penelitian. c. Catatan lapangan Catatan lapangan merupakan catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka mengumpulkan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif Bagdan dan Biklen dalam Prastowo, 2010. Catatan lapangan dalam penelitian ini berupa catatan guru selama pembelajaran berlangsung apabila terdapat hal-hal yang muncul dalam proses pembelajaran. Catatan ini digunakan untuk memperkuat data serta sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi. d. Angket Menurut Sukmadinata 2012:219, angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden. Instrumen pengumpul datanya juga disebut dengan angket yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Seluruh proses pembelajaran memiliki komponen afektif yang sangat penting perannya bagi anak, sehingga itu berbagai sikap anak perlu diketahui karena keberadaannya sangat menentukan di dalam proses pembelajaran. Ada dua jenis angket yaitu angket dengan menggunakan jawaban terbuka dan angket dengan menggunakan jawaban tertutup. Poerwanti, 2008:3.26. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket dengan jawaban terbuka, yang berupa pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan pembelajaran melalui penerapan model Team Assisted Individualization dengan multimedia. e. Wawancara Wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk pengumpulan data yang dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual Sukmadinata, 2012:216. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui respon guru terhadap pembelajaran PKn melalui penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia.

3.6. TEKNIK ANALISIS DATA

3.7.1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. a. Menentukan skor berdasarkan proporsi Poerwanti, 2008:6.15 Dengan menggunakan rumus: Skor = x 100 rumus bila menggunakan skala 0-100 Dimana: B = banyaknya butir yang dijawab benar dalam bentuk pilihan ganda atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir item soal pada tes bentuk penguraian. = skor teoritis b. Mencari nilai rerata mean Aqib 2010:40, menyatakan bahwa untuk mencari nilai rata-rata satu kelas, yaitu dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: x = Nilai rata-rata ∑X = Jumlah semua nilai siswa ∑N = Jumlah siswa c. Menghitung presentase ketuntasan belajar klasikal Aqib 2010:41, untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar klasikal, menggunakan rumus sebagai berikut : Adapun kriteria untuk menentukan tingkat keberhasila belajar siswa dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen Tingkat Keberhasilan Arti 80 Sangat Tinggi 60 – 79 Tinggi 40 – 59 Sedang 20 – 39 Rendah 20 Sangat Rendah Aqib, 2010:41 Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Belajar Siswa KKM mata pelajaran PKn SDN Gunungpati 01 Kota Semarang Dengan demikian, dapat ditentukan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas.

3.7.2. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil belajar, hasil observasi keterampilan guru serta aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia. Data kualitatif dipaparkan Kriteria Ketuntasan Kualifikasi ≥ 65 Tuntas 65 Tidak Tuntas dalam bentuk kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Poerwanti 2008:6.9, menjelaskan dalam bentuk contoh instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat adalah 10 butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1-5 maka skor terendah adalah 10 dan skor tertinggi adalah 50. Dengan demikian mediannya adalah 10 + 502 yaitu sebesar 30. Jika dibagi menjadi 4 kategori maka skala 10-20 termasuk kurang berminat, 21-30 cukup berminat, 31-40 berminat dan skala 41-50 sangat berminat. Maka dari contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori, langkah-langkah yang ditempuh yaitu: a. Menentukan skor tertinggi b. Menentukan skor terendah c. Menentukan median d. Membagi rentang skor menjadi 4 kategori sangat baik, baik, cukup, kurang Jika: R = skor terendah T = skor tertinggi n = banyaknya data mencari n = T – R + 1 Herrhyanto 2008:5.3, maka rumus yang digunakan adalah: Letak K1 K1 = n +2 untuk data genap atau K1 = n +1 untuk data ganjil Letak K2 K2 = n+1 untuk data genap maupun data ganjil Letak K3 K3 = n+2 untuk data genap atau K3 = n+1 untuk data ganjil Letak K4 = skor tertinggi = T Perolehan skor observasi dikonsultasikan pada tabel kriteria ketuntasan data kualitatif berikut ini: Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Data Kualitatif Kriteria ketuntasan Kategori Kualifikasi K3 ≤ skor ≤ T Sangat baik A Tuntas K2 ≤ skor K3 Baik B Tuntas K1 ≤ skor K2 Cukup C Tidak Tuntas R ≤ skor K1 Kurang D Tidak Tuntas Dari perhitungan tersebut maka tabel kualifikasi untuk keterampilan guru dan aktivitas siswa adalah sebagai berikut. Tabel 3.4 Deskripsi Kualitatif Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa Keterampilan Guru Aktivitas siswa Kategori Kualifikasi 27,5 ≤ skor ≤ 32 24 ≤ skor ≤ 28 Sangat Baik A Tuntas 21 ≤ skor 27,5 17,5 ≤ skor 24 Baik B Tuntas 14,5 ≤ skor 21 12 ≤ skor 17,5 Cukup C Tidak Tuntas 8 ≤ skor 14,5 7 ≤ skor 12 Kurang D Tidak Tuntas

3.7. INDIKATOR KEBERHASILAN

Model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Gunungpati 01 Kota Semarang, dengan indikator keberhasilan sebagai berikut : a. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran PKn melalui penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik 21 ≤ skor 27,5 b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik 17,5 ≤ skor 24. c. Sebanyak 80 siswa kelas IV SDN Gunungpati 01 Kota Semarang mengalami ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 65 dalam pembelajaran PKn melalui penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia. 93

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. KONDISI PRA SIKLUS DATA AWAL PENELITIAN

Kondisi pra siklus data awal peneitian merupakan kondisi dimana belum diadakannya tindakan perbaikan pembelajaran. Data pra siklus yang diperoleh merupakan data yang diambil selama PPL di kelas IV SDN Gunungpati 01 Kota Semarang, baik berupa catatan lapangan mengenai pembelajaran PKn, data hasil belajar siswa, maupun data dokumen dari guru kelas IV yang berhubungan dengan pembelajaran PKn di kelas. Data tersebut kemudian dianalisis bersama dengan guru kolaborator, dan ditemukan suatu permasalahan di dalam pembelajaran PKn yaitu kualitas pembelajaran PKn masih rendah. Faktor penyebabnya yaitu guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif, materi yang dipelajari banyak sehingga siswa cenderung kurang aktif dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran serta kurangnya kerjasama siswa dalam belajar kelompok. Selain itu lingkungan kurang mendukung, media belajar kurang menarik sehingga siswa kurang termotivasi belajar. Hal-hal tersebut berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar PKn siswa kelas IV SDN Gunungpati 01 Kota Semarang. Berdasarkan refleksi awal antara peneliti dengan kolaborator mengenai pembelajaran PKn di SDN Gunungpati 01 Kota Semarang didapatkan data kuantitatif berupa data pra siklus yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

4 24 305

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTU MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

0 13 283

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 2 348

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 06 KOTA SEMARANG

0 3 398

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 5 221

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

APLIKASI PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN Aplikasi Pembelajaran Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Materi Penting

0 1 15

APLIKASI PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN Aplikasi Pembelajaran Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Materi Penting

0 1 15