termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini berarti sudah berhasil melampaui indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya yaitu men-
capai kategori sekurang-kurangnya baik pada rentang skor 27,5 ≤ skor ≤ 32.
b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn dengn penerapan model Team
Assisted Individualization TAI dengan multimedia meningkat dibandingkan dengan siklus 2 pertemuan I, dimana rata-rata skor yang diperoleh siswa
adalah 23,8 yang termasuk dalam kategori baik. Hal ini berarti sudah berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya yaitu mencapai
kategori sekurang-kurangnya baik pada rentang 17,5 ≤ skor 24.
c. Hasil belajar PKn yang diperoleh siswa pada siklus 2 pertemuan II ini sudah
mencapai target yang diharapkan, dimana 88 yaitu 23 siswa dari 26 siswa tuntas belajar dan 12 yaitu 3 siswa dari 26 siswa belum tuntas belajar.
Adapaun rata-rata nilai siswa adalah 77. Hal tersebut sudah mmenuhi target dari indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80 siswa
tuntas belajar dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sebesar 65. 4.2.4.5.
Revisi Siklus 2 Pertemun II Berdasarkan hasil refleksi hasil observasi pelaksanaan tindakan
pebelajaran PKn melalui penerapan model Team Assisted Individualizaion TAI dengan multimedia pada siklus 2 pertemuan II, seluruh indikator keberhasilan
telah terpenuhi. Oleh karena itu, mutu pembelajaran harus dipertahankan.
4.2.5. Rekapitulasi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan pemaparan data hasil pelaksanaan pembelajaran PKn melalui penerapan model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia dapat
diambil kesimpulan bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Berikut ini rekapitulasi data
hasil penelitian siklus 1 dan siklus 2.
Tabel 4.21
Rekapitulasi Data Siklus 1 dan Siklus 2
No Aspek yang diamati
Pencapaian Siklus 1
Siklus 2 P I
PII PI
PII
1. Keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran 20 25 27 30
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
16,5 18,3
20,7 23,8
3. Hasil ketuntasan belajar siswa
Persentase klasikal 58 65 77 88
Tabel 4.21 menunjukkan peningkatan pada aspek yang diamati pada setiap siklusnya. Pada keterampilan guru dalam menelola pembelajaran siklus 1
pertemuan I memperoleh skor 20, kemudian meningkat pada siklus 1 pertemuan II menjadi 25, pada siklus 2 pertemuan I meningkat lagi menjadi 27, dan pada siklus
2 pertemuan II mencapai 30. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada diagram berikut:
Gambar 4.5 : Diagram Perolehan Skor Keterampilan Guru
Peningkatan tersebut dapat diperjelas pada grafirk berikut:
Gambar 4.6 : Grafik Peningkatan Keterampilan Guru
Selain mengenai keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, aspek lain yang di amati dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan hasil belajar.
Berdasarkan hasil observasi keterampilan siswa yang telah dijelaskan pada tabel 4.21 menunjukkn bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap
pertemannya. Pada siklus 1 pertemuan I mendapatkan skor 16,5, pada siklus 1
pertemuan II mendapat skor 18,3, pada siklus 2 pertemuan I mendapat skor 20,7 dan pada siklus 2 pertemuan II mendapat skor 23,8. Peningkatan aktivitas siswa
tersebut dapat dilihat dalam diagram pada gambar 4.7.
Gambar 4.7 : Diagram Perolehan Skor Aktivitas Siswa
Peningkatan tersebut dapat diperjelas pada grafirk beriku:
Gambar 4.8 : Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa
Setelah membahas mengenai rekapitulasi hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa, maka aspek terakhir yang di amati dalam penelitian ini
adalah mengenai hasil belajar siswa. hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari
hasil evaluasi yang diperoleh siswa setiap akhirpembelajaran. Pada siklus 1 pertemuan I persentase ketuntasan 58 11 siswa dan persentase siswa yang
belum mengalami ketuntasan belajar adalah 42 15 siswa. Pada siklus 1 pertemuan II persentase ketuntasan meningkat menjadi 65 17 siswa dan
persentase ketidaktuntasannya adalah 35 9 siswa. Ketuntasan belajar meningkat lagi pada siklus 2 pertemuan I dengan persentase 77 20 siswa dan
ketidaktuntasannya maenjadi 23 6 siswa. Ketuntasan belajar klasikal selalu naik sampai pada siklus 2 pertemuan II ketuntasan belajar siswa mencapai 88
23 siswa dan ketidak tuntasan belajarnya menjadi 12 3 siswa. Hasil belajar siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel dbawah ini.
Tabel 4.22
Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2
No Pencapaian Data Siklus 1
Data Siklus 2
PI PII PI PII
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. Nilai terendah
Nilai tertinggi Jumlah siswa tuntas
Jumlah tidak tuntas Persenta seketidaktuntasan
Persentase ketuntasasan Rata-rata
40 80
15 11
42 58
67 45
90 17
9 35
65 69
50 90
20 6
23 77
71 50
95 23
3 12
88 77
Berdasarkan data pada tabel 4.22 , rekapitulasi persentase ketuntasan hasil belajar siswa akan diperjelas dengan diagram pada gambar 4.9.
Gambar 4.9 : Rekapitulasi Persentase Data Hasil Belajar Siswa Siklus 1
dan Siklus 2 Berdasarkan pemaparan data maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
model Team Assisted Individualization TAI dengan multimedia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Gunungpati
01 Kota Semarang berhasil, kualitas pembelajaran yang dikaji meliputi tiga aspek yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar telah mencapai bahkan
melebihi indikator penelitian yang telah ditetapkan. Sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
4.3.
PEMBAHASAN
4.3.1. Pemaknaan Temuan Peneitian