2.1.4 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
2.1.4.1.
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Depdiknas:2006 menyebutkan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan untuk membentuk atau membina warga negara yang baik, yaitu warga
negara yang tahu, mau dan mampu berbuat baik. Ruminiati, 2007:1.25. Somantri dalam Ian 2010 menyebutkan istilah kewargaannegara
merupakan terjemahan dari “civics” yang merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan membina dan mengembangkan anak didik agar menjadi warga negara
yang baik good citizen. Warga negara yang baik adalah warga negara yang tahu, mau, dan mampu berbuat baik atau secara umum yang mengetahui, menyadari,
dan melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. PKn dinilai sebagai mata pelajaran yang mengusung misi pendidikan nilai
dan moral dengan alasan sebagai berikut Ian: 2010: a.
Materi PKn adalah konsep-konsep nilai Pancasila dan UUD 1945 beserta dinamika peerwujudan dalam kehidupan masyarakat negara Indonesia.
b. Sasaran akhir belajar PKn adalah perwujudan nilai-nilai tersebut dalam
prilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi dalam proses pembelajaran PKn menuntut terlibatnya emosional, intelektual, dan sosial dari peserta didik dan guru sehingga nilai-nilai itu bukan
hanya dipahami bersifat kognitif tetapi dihayati bersifat objektif dan dilaksanakan bersifat perilaku.
Penelitian ini akan menekankan pada semua aspek baik emosional, intelektual maupun sosial dari peserta didik sehingga diharapkan hasil belajar
berupa kognitif, afektif dan psikomotorik dapat tercapai secara maksimal. 2.1.4.2.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut Depdiknas, 2008:97: a.
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti- korupsi
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Wahab dan Sapriya 2011:346 mengemukakan bahwa tujuan PKn adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari
warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia. Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh
tanggung jawab memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan intelektual serta keterampilan untuk berperan serta. Partisipasi yang
efektif dan bertanggung jawab itu pun ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan disposisi atau watak-watak tertentu yang meningkatkan
kemampuan individu berperan serta dalam proses politik dan mendukung berfungsinya sistem politik yang sehat serta perbaikan masyarakat.
Menurut Djahiri dalam Zulfikar 2011 dalam http:www.gudang- materi.com tujuan PKn secara umum harus ajeg dan mendukung keberhasilan
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Secara khusus. Tujuan PKn yaitu membina moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang
bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
perseorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah mufakat, serta perilaku yang mendukung
upaya untuk mewujudkan keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia. Berdasarkan tujuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama PKn
yaitu untuk membentuk masyarakat yang memiliki budi pekerti dan selalu berpikir kritis dalam menanggapi isu kewarganegaraan, selalu berpartisipasi aktif
dan bertanggung jawab serta bertindak secara cerdas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga akan menciptakan karakter masyarakat Indonesia yang baik dan aktif dalam kehidupan antar bangsa dan
negara. Hal itu akan mudah tercapai jika pendidikan nilai moral dan norma tetap
ditanamkan pada siswa sejak usia dini karena jika siswa sudah memiliki nilai moral yang baik maka tujuan untuk mencapai warga negara yang baik akan
mudah tercapai. Sesuai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan PKn di SD adalah
untuk menjadikan warganegara yang baik, yaitu warganegara yang tahu, mau,dan sadar akan hak dan kewajibannya. Dengan demikian, diharapkan kelak dapat
menjadi bangsa yang terampil dan cerdas, dan bersikap baik sehingga mampu mengikuti kemajuan teknologi modern.
2.1.4.3. Paradigma Baru PKn
Paradigma berarti suatu model atau kerangka berpikir yang digunakan dalam proses pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Dalam masa transisi atau
proses perjalanan bangsa menuju masyarakat madani civil society, pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah perlu
menyesuaikan diri sejalan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang sedang berubah Fathurrohman dan Wuryandani, 2011:10.
Tugas PKn paradigma baru yaitu mengembangkan pendidikan demokrasi yang mengemban tiga fungsi pokok, yakni mengembangkan kecerdasan
warganegara civic intelligence, membina tanggungjawab warganegara civic responsibility
dan mendorong partisipasi warganegara civic participation.
Kecerdasan warganegara yang dikembangkan untuk membentuk warganegara yang baik bukan hanya dalam dimensi rasional, melainkan juga dalam dimensi
spiritual, emosional, dan sosial sehingga paradigma baru PKn bercirikan multidimensional Fathurrohman dan Wuryandani, 2011:10.
Fathurrohman dan Wuryandani 2011:11 menjelaskan secara garis besar PKn paradigma baru memiliki tiga komponen, yaitu:
a. Dimensi pengetahuan kewarganegaraan civic knowledge yang mencakup
bidang politik, hukum dan moral. b.
Dimensi keterampilan kewarganegaraan civic skills yang meliputi
keterampilan partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
c. Dimensi nilai-nilai kewarganegaraan civic values yang mencakup percaya
diri, penguasaan atas nilai religius, norma dan moral luhur. Jadi untuk menjadi warga negara yang baik sesuai dengan tujuan PKn harus
mempunyai ketiga komponen yaitu pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Kecerdasan yang hendak dikembangkan untuk membentuk warga negara yang
baik bukan hanya dalam dimensi pengetahuan saja, melainkan juga dimensi keterampilan dan nilai-nilai sehingga menjadi warga negara yang bermoral.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa paradigma baru pendidikan demokrasi melalui PKn yang perlu dikembangkan dalam
lingkungan sekolah adalah pendidikan demokrasi yang tujuannya diarahkan pada dimensi kecerdasan spiritual, rasional, emosional, dan sosial. Dalam hal ini
seorang warga negara harus memiliki sejumlah keterampilan berpikir,
berkomunikasi, dan berpartisipasi untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
2.1.4.4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKn
Dalam KTSP Depdiknas:2006 ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan,
Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan
negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga,
Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistem
hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional. c.
Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM. d.
Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga Negara.
e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem
pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi. g.
Pancasila meliputi: Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
Dari ruang lingkup mata pelajaran PKn, materi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah materi globalisasi dalam kelas IV semester II yang meliputi
pengertian dari globalisasi, kebudayaan Indonesia dalam misi kebudayaan internasional, dan sikap dalam menghadapai adanya globalisasi.
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif