Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

18

2.1.5 Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Kegiatan berinteraksi ini membutuhkan alat, sarana atau media, yaitu bahasa. Keraf 1997 dalam Cahyani 2012: 47 menjelaskan fungsi Bahasa Indonesia berdasarkan kebutuhan pemakainya, yakni: 1 sebagai alat untuk mengekspresikan diri; 2 sebagai alat untuk berkomunikasi; 3 sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan 4 sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial. Cahyani 2012: 53 mengungkapkan bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pengertian tersebut berarti bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia berperan dalam pengembangan pengetahuan siswa. Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, keterampilan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia secara lisan dan tertulis harus benar-benar dimiliki dan ditingkatkan dalam pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki peran penting di semua jenjang pendidikan. Peran penting pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya di Sekolah Dasar diungkapkan oleh Cahyani 2012: 54 sebagai berikut: 1 sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan lingkungan; 2 sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa; 3 sebagai alat untuk mengembangkan ekspresi siswa; 4 sebagai dasar untuk mempelajari berbagai ilmu dan tingkatan pendidikan selanjutnya. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan 19 kemampuan berbahasa siswa. Kemampuan berbahasa tersebut meliputi kemampuan berkomunikasi dan apresiasi terhadap hasil karya sastra manusia. Apresiasi terhadap hasil karya sastra contohnya adalah pantun. Pembelajaran Bahasa Indonesia materi pantun yang dilaksanakan peneliti bertujuan untuk menumbuhkan apresiasi siswa terhadap karya sastra. Siswa diharapkan dapat memahami pantun meliputi pengertian, ciri-ciri, dan jenis pantun serta dapat melengkapi dan menyusun pantun acak menjadi pantun yang padu

2.1.6 Materi Pantun

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

The Effectiveness of Numbered Heads Together Technique (NHT) Toward Students’ Reading Ability on Descriptive Text A Quasi Experimental Study at the Second Grade of SMPN 2 Tangerang Selatan in Academic Year 2013/2014

1 9 128

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKUNDEN KABUPATEN BANYUMAS

2 73 336

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MATERI MENYEDERHANAKAN PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 1 KARANGNANAS

0 0 11