Reliabilitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda

51 Setyowati dan Sri Hartati, S.Pd. Hasil penilaian validitas logis selengkapnya di lampiran 9. 3.5.2.1.2 Validitas Empiris Menurut Arikunto 2009: 65 sebuah instrumen memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Dalam penelitian ini, pengalaman tersebut yakni uji coba soal yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas. Priyatno 2010: 90 mengemukakan bahwa validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total skor total, perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi Product Moment pada taraf sigifikansi 5 dengan uji dua sisi yang dihitung menggunakan program SPSS 16. Dari hasil perhitungan tersebut, diketahui nilai korelasi skor item dengan skor total. Nilai korelasi setiap item soal kemudian dibandingkan dengan r tabel. Soal dinyatakan valid jika nilai r hitung r tabel Sulistyo, 2010: 44.

3.5.2.2 Reliabilitas

Menurut Arikunto 2009: 86 reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas 52 tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang Sulistyo, 2010: 46. Priyatno 2010: 97 mengemukakan bahwa ada beberapa metode pengujian reliabilitas diantaranya metode tes ulang, formula belah dua dari Spearman-Brown, formula Rulon, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha, formula KR-20, KR-21, dan metode Anova Hoyt. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Cronbach’s Alpha pada taraf signifikansi 5 dengan uji dua sisi. Uji reliabilitas dilakukan pada soal yang dinyatakan valid pada uji validitas yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Reliabilitas soal tes dihitung menggunakan program SPSS 16. Untuk pengujiannya seperti dikutip dari Sekaran 1992 dalam Priyatno 2010: 98, pengujian reliabilitas menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.

3.5.2.3 Taraf Kesukaran

Soal yang valid dan reliabel selanjutnya dicari taraf kesukarannya. Menurut Arikunto 2009: 208 untuk mengetahui taraf kesukaran soal digunakan rumus: P = Keterangan: P = indekstaraf kesukaran untuk tiap soal 53 B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut, dan sebaliknya. Menurut Sudjana 2010: 137 kriteria indeks kesulitan soal yakni sebagai berikut: - 0,30 = soal kategori sukar 0,31 - 0,70 = soal kategori sedang 0,71 - 1,00 = soal kategori mudah

3.5.2.4 Daya Pembeda

Menurut Arikunto 2009: 211 daya beda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Rumus yang digunakan yaitu: D= niT NT − niR NR Keterangan: D = Daya pembeda niT = Banyaknya penjawab soal dengan benar dari kelompok atas NT = Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi niR = Banyaknya penjawab soal dengan benar dari kelompok rendah NR = Banyaknya penjawab dari kelompok rendah 54 Menurut Arikunto 2009: 218 kriteria yang digunakan yakni: D = 0,00 – 0,20 : jelek D = 0,21 – 0,40 : cukup D = 0,41 – 0,70 : baik D = 0,71 – 1,00 : baik sekali

3.6 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

The Effectiveness of Numbered Heads Together Technique (NHT) Toward Students’ Reading Ability on Descriptive Text A Quasi Experimental Study at the Second Grade of SMPN 2 Tangerang Selatan in Academic Year 2013/2014

1 9 128

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKUNDEN KABUPATEN BANYUMAS

2 73 336

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MATERI MENYEDERHANAKAN PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 1 KARANGNANAS

0 0 11