5 Numbered Heads Together NHT. Model ini dapat dijadikan sebagai alternatif
penggunaan model pembelajaran sebelumnya yang hanya berpusat pada guru. Trianto 2011: 82 mengungkapkan bahwa Numbered Heads Together NHT
pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen 1993 untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi pembelajaran yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan mengecek pemahaman siswa terhadap isi pelajaran yang sedang dipelajari.
Materi pantun merupakan salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia yang terdapat dalam silabus kelas IV SD pada semester 2. Materi ini berisi
deskripsi tentang pantun termasuk didalamnya mengidentifikasi ciri-ciri pantun, menyusun dan menyempurnakan pantun. Jika ditelaah, materi ini cukup banyak
dan diperlukan model pembelajaran yang tepat agar siswa memahami materi secara mudah. Solusinya adalah siswa belajar secara berkelompok untuk
memudahkan siswa memahami konsep yang dipelajari dan mengoptimalkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pembelajaran menggunakan model Numbered Heads Together NHT
pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi pantun. Penelitian ini berjudul “Keefektifan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Materi
Pantun terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri 1
6 Candinegara Kabupaten Banyumas, maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut: 1 Pembelajaran yang menggunakan metode ceramah menyebabkan siswa
cenderung kurang aktif, mudah bosan, kurang memperhatikan guru mengajar, dan pembelajarannya berpusat pada guru.
2 Pembelajaran dengan metode ceramah tanpa model yang lebih variatif menyebabkan hasil belajar siswa cenderung rendah.
3 Guru kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas belum pernah mencoba menggunakan model pembelajaran Numbered Heads
Together NHT dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi
pantun.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang diteliti tidak meluas, maka berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:
1 Keefektifan penggunaan model pembelajaran Numbered Heads Together NHT dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam hal ini khusus pada
pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun di sekolah dasar. 2 Model pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini
merupakan pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh guru kelas IV SD Negeri 1 Candinegara. Guru kelas IV SD Negeri 1 Candinegara biasanya
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sederhana selama pembelajaran terutama bila materi yang akan diajarkan bersifat teoritis.
7 Guru kelas IV SD Negeri 1 Candinegara yaitu Sri Hartati, S.Pd. dan Anita
Setyowati.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan rumusan persoalan yang perlu dipecahkan atau pertanyaan yang perlu dijawab melalui penelitian ini. Sesuai dengan latar
belakang masalah yang telah dipaparkan pada subbab sebelumnya, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu:
1 Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses belajarnya menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together NHT
dibandingkan dengan siswa yang proses belajarnya menerapkan model pembelajaran konvensional?
2 Apakah hasil belajar siswa materi pantun yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together NHT lebih
baik daripada hasil belajar siswa yang proses belajarnya menerapkan model pembelajaran konvensional?
1.5 Tujuan Penelitian