37 pembelajaran yaitu model Numbered Heads Together NHT.
2.3 Kerangka Berpikir
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang berlangsung di SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas, guru menyampaikan materi pembelajaran
menggunakan metode konvensional. Kegiatan pembelajaran diisi dengan ceramah guru dan diselingi dengan tanya jawab. Pembelajaran berpusat pada guru teacher
centered, sehingga pembelajaran banyak didominasi oleh guru dan siswa kurang
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan siswa untuk bertanya maupun berpendapat menjadi sedikit dan kurang terjadi interaksi antar
siswa. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa kurang optimal. Mempertimbangkan karakteristik siswa sekolah dasar yang senang
bermain, selalu bergerak, dan bekerja dalam kelompok, maka model pembelajaran kooperatif dapat dijadikan sebagai alternatif penggunaan model pembelajaran
sebelumnya. Model pembelajaran kooperatif menawarkan kegiatan pembelajaran yang lebih menyenangkan dengan membagi kelas menjadi kelompok-kelompok
kecil yang didalamnya terdapat anggota yang saling bekerja sama dalam mempelajari konsep-konsep materi.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu model Numbered Heads Together
NHT yang diharapkan efektif dalam mengoptimalkan hasil belajar siswa. Dengan digunakannya model pembelajaran Numbered Heads Together
NHT, diharapkan siswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Pada penelitian ini, sampel terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok
38 eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan yaitu
penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together NHT saat kegiatan pembelajaran materi pantun. Sedangkan kelompok kontrol menggunakan model
pembelajaran konvensional seperti yang biasa digunakan saat pembelajaran bahasa Indonesia. Setelah kegiatan pembelajaran, siswa diberikan soal postes
untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together NHT dengan
kelas yang menggunakan model konvensional. Berdasarkan pemikiran yang dipaparkan di atas, alur kerangka berpikir dapat digambarkan dalam bagan di
bawah ini:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Ada perbedaan hasil belajar siswa yang
pembelajarannya menggunakan model NHT dan model konvensional
Sampel Kelompok
Kontrol Kelompok
Eksperimen
Model Pembelajaran
NHT Model
Pembelajaran Konvensional
Hasil Belajar Siswa
Hasil Belajar Siswa
dibandingkan
39
2.4 Hipotesis