27 kooperatif. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membantu
kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil untuk belajar
bersama memecahkan permasalahan yang disajikan. Setelah kelompok terbentuk, guru menjelaskan mekanisme dan aturan dalam kelompok kooperatif.
Langkah yang keempat adalah membimbing kelompok bekerja dan belajar. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan
tugas mereka. Siswa dalam tiap kelompok berdiskusi dan setiap siswa mempunyai tanggung jawab sendiri terhadap tugas yang diberikan.
Langkah yang kelima adalah evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari. Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kerjanya, sedangkan kelompok yang lain menanggapi. Guru memberikan evaluasi dengan memberikan kesimpulan jawaban pertanyaan yang diajukan.
Langkah yang keenam adalah memberikan penghargaan. Guru memberikan penghargaan untuk upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok. Siswa yang dapat memberikan jawaban benar menerima penghargaan dari guru berupa penguatan. Guru juga memberikan penghargaan pada kelompok
yang paling aktif maupun dengan kelompok dengan skor tertinggi.
2.1.9 Model Pembelajaran Konvensional
Model pembelajaran kooperatif Cooperative Learning berbeda dengan model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran konvensional yang
dimaksud merupakan model pembelajaran yang pelaksanaannya dalam kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada guru daripada siswa. Menurut Djamarah 1996
28 dalam Kholik 2011 model pembelajaran konvensional adalah model
pembelajaran tradisional yang di dalamnya terdapat metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan
siswa dalam pembelajaran. Setiap model pembelajaran mempunyai karakteristik tersendiri, begitu juga
dengan model pembelajaran konvensional. Menurut Kholik 2011, secara umum ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah:
1 siswa adalah penerima informasi secara pasif, dimana siswa menerima pengetahuan dari guru dan pengetahuan diasumsinya
sebagai badan dari informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan standar; 2 belajar secara individual; 3 pembelajaran
sangat abstrak dan teoritis; 4 perilaku dibangun atas kebiasaan; 5 kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final; 6
guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran; 7 perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik; 8 interaksi di antara siswa
kurang.
Pada pola pembelajaran konvensional, kegiatan proses belajar mengajar lebih sering diarahkan pada aliran informasi dari guru ke siswa. Dalam model
pembelajaran konvensional, guru di sekolah umumnya memfokuskan diri pada upaya penuangan pengetahuan kepada siswa tanpa memperhatikan gagasan-
gagasan yang telah ada dalam diri siswa sebelum mereka belajar secara formal di sekolah.
Jelas sudah bahwa model pembelajaran kooperatif berbeda dengan model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh
guru kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas merupakan model pembelajaran konvensional. Hal ini didasarkan pada deskripsi dan ciri-ciri yang
disebutkan di atas. Oleh karena itu peneliti menginginkan model pembelajaran
29 yang lebih variatif dengan memilih model pembelajaran kooperatif.
2.1.10 Model Pembelajaran Numbered Heads Together NHT