HIPOTESIS Jenis Penelitian UPAYA MENGATASI KEPERCAYAAN DIRI RENDAH KELAYAN MELALUI KONSELING PERORANGAN DENGAN PENDEKATAN REALITA

61 rencana-rencana khusus untuk mengubah tingkahlaku tidak bertanggung jawab menjadi tingkahlaku bertanggung jawab. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konseling perorangan dengan pendekatan realita dapat digunakan untuk mengatasi kepercayaan diri rendah kelayan. Karena pendekatan realita berfokus pada tingkah laku sekarang terutama mengenai perasaan-perasaan dan sikap-sikap individu dan membantu individu agar mampu mengurus diri sendiri, bertanggung jawab, bertingkah laku sukses.

2.5 HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri rendah kelayan panti asuhan Al-Huda Semarang dapat diatasi melalui layanan konseling perorangan dengan pendekatan realita. 62 BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Ketepatan metode akan mengatur arah serta tujuan penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan, yaitu dengan teknik dan prosedur bagaimana suatu penelitian tersebut akan dilakukan. Dalam metode penelitian ini terdapat beberapa hal yang dapat menentukan langkah- langkah pelaksanaan kegiatan penelitian. Hal ini bertujuan untuk melaksanakan kegiatan penelitian secara sistematis. Dalam bab ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, subyek penelitian, rancangan penelitian, metode pengumpulan data, keabsahan data dan analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konseling perorangan dengan pendekatan realita dapat mengatasi kepercayaan diri rendah kelayan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan sejumlah data-data yang dapat menggambarkan kurangnya percaya diri pada kelayan. jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seorang individu secara lengkap dan mendalam, dengan tujuan memahami 63 individualitas dengan lebih baik dan membantunya dalam perkembangan selanjutnya Winkel, 2004: 311. Menurut Yin 2006: 18 studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang: a. menyelediki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana: b. batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas; dan di mana: c. multisumber bukti dimanfaatkan. Peneliti studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subyek yang diteliti, maka sering menggunakan berbagai metode seperti wawancara, observasi, survai, penelaahan dokumen, dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara rinci. Dalam penelitian ini, studi kasus yang digunakan diarahkan dalam penanganan kasus. Seperti yang diungkapkan oleh Supriyo 2008: 5 dalam penanganan suatu kasus, langkah-langkah yang perlu dilakukan secara garis besar adalah 1 identifikasi kasus, 2 analisis dan diagnosis, 3 prognosis, 4 pemberian treatment, dan 5 follow up atau tindak lanjut. Keistimewaan studi kasus meliputi hal-hal berikut; 1 merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subyek yang diteliti, 2 menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari, 3 merupakan sarana efektif untuk menujukkan hubungan antara peneliti dan responden, 4 memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga kepercayaan trust worthmess, 5 memberikan 64 “uraian tebal” yang diperlakukan bagi penilaian atas transferabilitas, 6 terbuka bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut. http:agustocom.blogspot.com201101pendekatan-public-relations.html . Peneliti memilih pendekatan studi kasus dalam melakukan penelitian ini karena pendekatan studi kasus dapat digunakan untuk menyelidiki fenomena yang terjadi pada kehidupan nyata yang kompleks dengan memanfaatkan multisumber bukti. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus, peneliti dapat mempelajari keadaan dan perkembangan seorang individu untuk memahami individualitas dan membantunya dalam perkembangan selanjutnya

3.2 Subyek Penelitian

Dokumen yang terkait

MENGATASI KURANG PERCAYA DIRI DALAM MENGHADAPI ULANGAN MELALUI KONSELING REALITA PADA SISWA KELAS V DI SD N REJOSARI 01 TERSONO

1 22 187

MENGATASI MASALAH KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 2 KARANGPUCUNG KABUPATEN CILACAP

2 13 291

MENGATASI KEBIASAAN MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS MELALUI KONSELING PERORANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK PENGELOLAAN DIRI PADA SISWA KELAS X TKJ SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN

1 15 296

Mengatasi Kenakalan Remaja Pada Siswa Broken Home Melalui Konseling Realita Di SMA Negeri 4 Kota Pekalongan

8 86 136

MENGATASI KENAKALAN SISWA KELAS IV MELALUI LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SD NEGERI 2 GLINTANG Mengatasi kenakalan siswa kelas iv melalui layanan konseling perorangan di SD Negeri 2 Glintang Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Tahun 2011 /2012.

0 0 16

Upaya Mengatasi Permasalahan Rendahnya Tanggung Jawab Belajar Melalui Konseling Individual Dengan Pendekatan Konseling Realita (Penanganan Kasus Pada 3 Orang Siswa Kelas IX D di SMP Negeri 3 Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012).

0 0 1

Mengentaskan Masalah Orientasi Tujuan Penguasaan Rendah Menggunakan Layanan Konseling Individu Melalui Pendekatan Konseling Realita Pada Siswa Kelas XI SMK Bina Nusantara Ungaran Tahun 2011/2012.

0 0 1

Upaya mengatasi rendahnya disiplin belajar dengan menggunakan pendekatan konseling realita pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Tengaran Kabupaten Semarang.

0 0 1

(ABSTRAK) UPAYA MENGATASI KEPERCAYAAN DIRI RENDAH KELAYAN MELALUI KONSELING PERORANGAN DENGAN PENDEKATAN REALITA (Studi Kasus Pada Tiga Kelayan Di Panti Asuhan Al-Huda Semarang).

0 0 2

PENERAPAN MODEL KONSELING REALITA UNTUK MENGATASI RENDAHNYA KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP LAWAN JENIS SISWA KELAS XI SMA N 1 KAYEN PATI

0 0 20