30
g Cacat tubuh, seperti pincang, juling, terlalu tinggi atau terlalu pendek,
menderita kelainan, terlalu gemuk, terlalu kurus, rendahnya tingkat kecerdasan, serta tertinggal pelajaran.
h Lingkungan yang diliputi guncangan psikologis dan tercekam dalam rasa
takut menyebabkan anak tumbuh sesuai bentuk perbuatan orang-orang yang berada dalam lingkungan ini.
Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri seseorang dapat hilang dengan adanya cemoohan, kritik, orang tua yang selalu membanding-bandingkan, cacat
tubuh, lingkungan yang tidak kondusif. Hal ini berarti adanya perasaan dan pikiran negatiflah yang menjadi penyebab seseorang mengalami rasa percaya diri
yang rendah.
2.2.4 Membangun Kepercayaan Diri
Menurut Hakim 2005: 171-180 membangun kepercayaan diri sebagai berikut:
1. Bangkitkan kemauan yang keras
Kemauan dapat dikatakan merupakan fondasi pertama dan utama untuk membangun kepribadian yang kuat, termasuk rasa percaya diri, salah
satu unsur dari kepribadian yang kuat. Seseorang yang ingin memiliki rasa percaya diri memulainya dengan membangkitkan kemauan yang keras.
Kemauan yang keras harus diarahkan kepada suatu tujuan hidup yang mulia karena kemauan yang tidak jelas akan menghasilkan kepribadian yang keras
kepala.
31
2. Biasakan untuk memberanikan Diri
Sikap positif yang perlu dilakukan adalah memanfaatkan situasi- situasi sebagai salah satu sarana untuk berlatih dan membangun rasa percaya
diri. Terlebih dulu membangkitkan keberanian dan menetralisasi ketegangan dan rileks.
3. Berpikir Positif dan Menyingkirkan Pikiran Negatif
Membangun rasa percaya diri yang kuat, pikiran-pikiran negatif harus dihilangkan dan digantikan dengan pikiran-pikiran positif yang logis dan
meyakinkan. 4.
Biasakan untuk Berinisiatif Langkah awal yang baik untuk membangkitkan rasa percaya diri,
dimulai dengan membiasakan untuk melakukan sesuatu yang positif dan penuh tantangan dengan inisiatif dari diri sendiri.
5. Selalu Bersikap Mandiri
Membangun rasa percaya diri hendaknya dimulai dengan kesadaran dan kemauan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri.
6. Mau Belajar dari Kegagalan
Setiap orang dalam mencapai suatu tujuan akan selalu dihadapkan kepada dua kemungkinan, yaitu berhasil atau gagal. Apabila mengalami
kegagalan seseorang harus bersikap positif dalam menghadapi kegagalan adalah sikap mental untuk menerimanya.
32
7. Tidak Mudah Menyerah
Setiap keinginan atau cita-cita yang tinggi tertentu memiliki berbagai rintangan dan tingkat kesulitan tertentu. Rasa percaya diri hanya akan bisa
dipelihara dan ditingkatkan jika seseorang membangun sikap mental yang tidak mudah menyerah di dalam mencapai keinginan dan cita-citanya.
8. Membangun Pendirian yang Kuat
Seseorang yang ingin membangun rasa percaya diri yang kuat, hendaknya sejak awal harus bertekad untuk membangun pendirian yang kuat
pula. 9.
Bersikap Krisis dan Objektif Orang-orang yang menderita rasa tidak percaya diri yang berat
biasanya mempunyai sikap kritis terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Untuk mencegah sikap negatif dan juga untuk membangun rasa percaya diri
yang kuat, setiap orang hendaknya selalu mengembangkan sikap kritis yang objektif.
10. Pandai Membaca Situasi
Kegagalan membaca situasi menumbuhkan pengaruh buruk terhadap rasa percaya diri saat seseorang menampilkan diri pada lingkungan lain yang
baru. Situasi yang perlu dibaca dan dipahami, misalnya nilai-nilai etika yang berlaku, agama, adat, kebiasaan masyarakat setempat, cara berpakaian dan
lain-lain. 11.
Pandai Menempatkan Diri
33
Seseorang harus bisa menempatkan dirinya sebagai orang yang bermanfaat. Akan lebih baik jika ia bisa menempatkan diri sebagai orang
yang dibutuhkan karena memiliki kelebihan-kelebihan tertentu, seperti kepandaian dalam bidang agama atau suka menolong.
12. Pandai Melakukan Penyesuaian Diri dan pendekatan kepada Orang Lain
Seseorang dapat melakukan penyesuaian diri tanpa kehilangan jati diri dan bisa melakukan pendekatan yang wajar untuk bekerja sama, akan lebih
memungkinkan bagi dirinya untuk mencapai kesuksesan. Sedangkan menurut Widarso 2005: 1-23 akan dijelaskan tujuh pilar
untuk menumbuhkan rasa percaya diri, yaitu: 1.
Menyadari bahwa semua orang adalah ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak-hak mendasar yang sama yaitu hak untuk
hidup, hak untuk merdeka, dan mencari kebahagiaan sendiri. Individu tidak perlu minder dan merasa kurang
percaya diri.
2. Mandiri
Pribadi yang mandiri dan sehat memiliki kemampuan untuk membentuk pikiran, mencapai keputusan dan
melaksanakan dorongan serta disiplin mereka sendiri. Orang yang mandiri harus selalu kembali pada diri sendiri,
bukan berarti tidak butuh orang lain. Namun dalam pengembangan kepribadian, seseorang harus lebih
mengandalkan diri sendiri dari pada orang lain.
3. Punya Kelebihan
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri, seseorang harus berusaha menanamkan keunggulan atau kelebihan diri dan
kemudian mengembangkannya dengan sungguh-sungguh. Jika haal ini dapat dilakukan maka akan dapat
“mendongkrak” rasa percaya diri.
4. Berpengetahuan Luas
Pengetahuan adalah kekuatan, artinya orang yang berpengetahuan luas akan menjadi kuat secara mental.
Salah satu cara agar memiliki pengetahuan yang luas
34
adalah dengan rajin membaca. Selain itu dengan memiliki rasa ingin tahu yang besar, mau mencari informasi dan
tidak malu bertanya.
5. Realistis
Seseorang perlu belajar untuk selalu berfikir seimbang karena pikiran yang seimbang itu adalah pikiran yang
realistis.
6. Asertif
Orang yang bersikap asertif akan dengan tulus mengakui hak orang lain, tetapi pada saat yang sama dapat
menegakkan haknya sendiri. Dengan kata lain ketika memperjuangkan haknya sendiri, dia tidak merampas atau
mengingkari hak orang lain. Sikap asertif penting untuk membangun rasa percaya diri. Tanpa sikap asertif
seseorang akan mudah dipermainkan orang lain.
7. Dapat Duduk dan Berdiri Tegak
Orang yang percaya diri dapat menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang tepat. Bahasa non verbal meliputi
gerak mata atau arah pandangan mata, tinggi rendahnya suara, cepat lambatnya tempo suara, ekspresi wajah, gerak
kepala, gerak tubuh, gerak tangan, posisi duduk atau berdiri, dan jarak antara pembicaraan dengan pendengar.
Bahasa non verbal biasanya otomatis, artinya seseorang tidak perlu dengan sadar memiliki atau memakai bahasa
non verbal karena ini akan muncul dengan sendirinya. Agar kepercayaan diri tumbuh, maka seseorang hendaknya
menampilkan bahasa non verbal seperti memandang wajah dan mata lawan bicara. Kontak ini terjadi dalam waktu
yang relatif lama.
Agar seseorang dapat membangun kepercayaan diri hendaknya seseorang mempunyai sikap positif, kesadaran, keyakinan akan kekuatan dan
kemampuannya sendiri. Sikap-sikap positif harus dikembangkan oleh seseorang yang ingin membangun kepercayaan diri yang kuat karena sikap positif adalah
modal seseorang untuk dapat membangun rasa percaya diri.
35
2.2.5 Proses Terbentuknya Kepercayaan Diri