75
3.4 Metode Pengumpulan Data
Setiap penelitian ilmiah memerlukan pengumpulan data yang ditunjukkan untuk mendapat data dari responden. Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk
memperoleh bahan-bahan yang akurat, relevan dan reliabel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatasi kepercayaan diri rendah pada kelayan panti asuhan
melalui konseling perorangan dengan pendekatan realita. Untuk memperoleh data yang akurat maka metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara, dan
observasi.
3.4.1 Wawancara
Dalam pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, peneliti menggunakan metode wawancara mendalam dan alat yang digunakan yaitu pedoman
wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu., percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan yang diwawancarai
Moleong, 2000: 135. Wawancara konseling ini dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data-data klien. Wawancara dalam studi kasus merupakan hal
yang amat penting karena dengan wawancara maka klien dapat dengan bebas bercerita tentang masalahnya tanpa dibatasi oleh jawaban yang benar ataupun
salah. Menurut Supriyo 2008: 14 ada beberapa catatan untuk teknik wawancara
antara lain: a.
Upayakan wawancara terarahkan. Dapat dimulai dengan wawancara tak terstruktur bebas agar menimbulkan suasana akrab, kemudian dilanjutkan
dengan wawancara terstruktur sehingga pembicaraan terarah pada sasaran.
76
b. Perhatikan kebaikan keunggulan maupun kelemahan keterbatasan dari
metode wawancara. c.
Wawancara mempunyai kedudukan yang amat penting dalam proses diagnosis konseling, meskipun bukan satu-satunya.
d. Sangat efektif untuk kepentingan konseling individual.
e. Dapat sebagai metode utama dapat pula sebagai metode pelengkapan atau
penguat. Dalam penelitian ini jenis wawancara yang digunakan termasuk
wawancara konseling, yaitu bahwa subyek penelitian mengetahui dirinya sedang diwawancarai dan mengetahui dari maksud wawancara tersebut yang digunakan
untuk memperoleh data dalam membantu menyelesaikan masalahnya. Wawancara yang digunakan bersifat mendalam in depth interview, tujuannya untuk mencari
informasi dan mendalami permasalahan yang sedang dihadapi klien. Dalam melakukan wawancara, dilihat permasalahan yang dihadapi klien secara
komprehensif dan intergral. Berikut kisi-kisi instrumen wawancara yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Mengatasi Kepercayaan Diri Rendah Kelayan Panti Asuhan
Variabel Sub variabel
Indikator Deskriptor
No Item
Jenis kepercayaan
diri 1.
Percaya diri batin
e. Cinta Diri a. Mampu menghargai
diri b.
Mampu menentramkan diri
c. Mampu
memanfaatkan diri 1,2
f. Pemahaman
Diri a. Kesadaran
memahami diri 3,4,5,6
77
b. Menerima diri g. Tujuan yang
Jelas Mengetahui tujuan
dalam hidupnya 7,8
h. Berpikir Positif Memiliki harapan dalam hidupnya
9,10
2. Percaya diri
lahir e. Komunikasi
Terampil berkomunikasi 11,12,13
f. Ketegasan
Dapat bertindak dengan caranya sendiri tetapi
tidak menutup diri dari orang lain.
14,15,16
g. Penampilan Diri
Berpenampilan apa adanya, tidak gugup.
17,18,19 h. Pengendalian
Perasaan Mampu mengendalikan
berbagai perasaan sesuai dengan kondisi diri
20,21,22
3. Percaya diri
spiritual Keyakinan individu
bahwa hidup memiliki tujuan
yang positif 23,24,25,26
3.4.2 Observasi