117
2. Informasi dari Pembina Panti Asuhan
Klien berasal dari keluarga kaum dhuafa. Menurut pembina panti klien adalah anak yang pendiam jika di lingkungan panti, namun klien mengikuti
kegiatan sekolah. Klien senang menjadi seorang pemimpin, sehingga klien sering diberi tanggung jawab untuk mengelola kegiatan di panti. Tetapi jika
sudah membahas sesuatu ataupun diberi nasehat yang berhubungan dengan keluarganya, klien cenderung pendiam. Secara akademik, klien bagus, apalagi
di bidang matematika dan agama, namun klien memiliki kelemahan di bahasa Inggris. Klien mengikuti banyak kegiatan di sekolah sehingga sering kesulitan
mengatur waktunya. Bahkan klien sering tidak mengikuti kegiatan yang ada di panti asuhan akibat kesibukannya tersebut.
3. Informasi dari Teman Klien
Menurut temannya, klien adalah anak yang tidak terlalu introvet dan tidak terlalu ekstrovet, tetapi biasa saja. Untuk masalah keluarga dan
pribadi klien memang cenderung menutup diri. Klien banyak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, sehingga untuk kegiatan di panti
sering tidak mengikuti. Klien menonjol di mata pelajaran matematika dan agama. Klien sering gugup jika berhadapan dengan teman lawan jenis dan
orang baru.
4.1.2.2.3 Analisis dan Diagnosis Kasus
1 Analisis Kasus
Berdasarkan hasil keterangan yang didapat dengan wawancara dan observasi dengan berbagai pihak, diperoleh bahwa klien memiliki
118
kepercayaan diri rendah dalam hal berinteraksi dengan orang baru maupun lawan jenis saat berkomunikasi dan berhadapan. Bahkan klien kurang dapat
berkomitmen terhadap keputusan yang diambilnya. Hal ini dibenarkan oleh pengamatan pembina panti dan teman klien.
Sikap klien yang kurang percaya diri disebabkan karena perasaan kurang dihargai oleh lingkungan sekitar dengan keadaan dirinya, sifat
pendiamnya dan cemas menghadapi sesuatu yang baru. Hal ini terbukti saat klien beradaptasi di panti asuhan, klien baru dapat menerima keadaan
dirinya setelah kelas VIII SMP. Klien juga tidak terbiasa untuk mengawali komunikasi dengan lawan jenis. Karena masalah tersebut, klien menjadi
kesulitan berinteraksi dengan lingkungan masyarakat dan juga klien cenderung grogi dan gugup jika bekomunikasi dengan lawan jenis.
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa masalah kepercayaan diri rendah klien berhubungan kesulitan menyesuaikan diri
dalam lingkungan baru akibat pikiran negatifnya, mudah cemas khususnya terhadap sesuatu yang baru, dan tidak terbiasa untuk mengawali komunikasi
dengan lawan jenis. 2
Diagnosis Kasus
1 Esensi Kasus
Kasus yang dialami klien merupakan kasus pribadi yaitu kurangnya kepercayaan diri karena menyimpan rasa takut atau
kekhawatiran terhadap penolakan di lingkungan baru. Klien juga memiliki
119
sifat tertutup sehingga kurang aktif dalam situasi komunikasi. Keadaan ini mengakibatkan klien terganggu dalam pergaulan.
Sifat kasus dari klien ini dikatakan irrasional. Klien sadar bahwa masalah kepercayaan diri rendahnya dapat mengganggu proses
berintertaksi dan berkomunikasi dalam pergaulannya, tetapi klien masih menunjukkan sikap tidak rasional tersebut yaitu masih bersikap pemalu,
dan tidak berani mengawali komunikasi dengan lawan jenis. Tingkatan kasus yang dialami oleh klien yaitu termasuk kategori
sedang karena meskipun klien sering merasa kesulitan untuk berinteraksi dengan teman lawan jenis dan cenderung grogi berhadapan dengan orang
baru dan lingkungan baru, klien masih bisa berinteraksi dengan teman sebayanya.
2 Latar Belakang Kasus
a Latar belakang intern
Latar belakang intern dari permasalahan yang dialami oleh klien yaitu, klien mempunyai sifat pendiam dan cenderung menyimpan rasa
takut atau kekhawatiran terhadap penolakan. Adanya perasaan tersebut membuat klien merasa minder dalam hal pergaulan dengan teman
sebayanya khususnya lawan jenis dan juga lingkungan yang baru. b
Latar belakang ekstern Latar belakang ekstern dari permasalahan yang dialami oleh klien
yaitu, sejak dulu bahkan sampai klien menginjak SMP, klien memang jarang berinteraksi dengan teman lawan jenis. Klien cenderung
120
berinteraksi dengan teman laki-laki. Sehingga untuk memulai interaksi dengan teman lawan jenis, klien merasa gugup karena tidak terbiasa
sebelumnya. c
Sebab pencetus masalah Yang menjadi penyebab timbulnya masalah klien yaitu
diantaranya: 1 klien memiliki sifat pendiam, 2 Klien memiliki rasa takut dan khawatir terhadap penolakan dan cemas menghadapi sesuatu
yang baru, 3 klien tidak terbiasa untuk berinteraksi dengan lawan jenis dalam pergaulannya.
3 Dinamika Psikis Klien
a Dinamika Psikis yang Bersifat Negatif
Dinamika negatif yang muncul dalam diri klien yaitu klien belum berusaha untuk merubah sifat pendiam dan menghindari situasi dalam
berkomunikasi dengan lawan jenis. Hal tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada cara klien dalam berinteraksi dengan teman sebaya
maupun dengan lingkungan baru. b
Dinamika Psikis yang Bersifat Positif Dinamika psikis bersifat positif yang muncul pada diri klien
yaitu, klien mampu menjalankan kewajibannya di sekolah bahkan klien mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Klien unggul di bidang
akademik matematika dan Agama. Di bidang fisik juga unggul, karena hobi klien memang pada olahraga.
121
4.1.2.2.4 Prognosis