Radiasi Penyinaran Kemoterapi Penatalaksanaan

mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi. 12 Pemberian obat kemoterapi terbagi dalam 2 jenis yaitu secara oral dan intravena. Untuk oral biasanya diberikan selama 2 minggu dengan waktu istirahat selama 1 minggu. Sedangkan melalui infus sebanyak 6 kali kemoterapi dengan jarak 3 minggu dengan full dosis. 12 Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran sistemik, dan sebagai terapi ajuvan tambahan. Kemoterapi ajuvan diberikan kepada pasien yang pada pemeriksaan hispatologik pasca bedah masektomi ditemukan metastasis disebuah atatu beberapa kelenjar. 1 Pemberian kemoterapi yang pertama dapat membunuh 2-4 log sel, bila pada satu populasi sel kanker sebanyak 102 1kg tumor diberikan dosis tunggal kemoterapi, sebagian besar sel kanker hilang, tetapi tidak dapat menghilangkan tumor tersebut secara tuntas, sehingga diperlukan pemberian kemoterapi ulangan secara intermitten. Konsep bahwa kemoterapi membunuh sel secara logistik juga merupakan dasar dari pemberian kemoterapi secara kombinasi dan adjuvan. Kemoterapi adjuvan bertujuan untuk mengeradikasi massa tumor yang subklinis 104 sel yang tidak mungkin terdeteksi pasca pembedahan. Kemoterapi akan bekerja secara efektif, jika jumlah sel kanker relatif sedikit. Setiap sel yang membelah diri akan mengikuti pola replikasi sel yang disebut waktu generasi yang terdiri atas lima fase berikut ini: 22 1. Fase G1 diproduksi enzim untuk sintesis DNA dan RNA berlangsung kira-kira 4-24 jam. 2. Fase S terjadi sintesis DNA kira-kira 10-20 jam. 3. Fase G2 terjadi sintesis DNA dan protein seluler 2-10 jam, selanjutnya masuk ke fase M. 4. Fase M terjadi mitosis sel 0,5-1 jam, lanjut masuk G2. 5. Fase G0 sel-sel yang tidak aktif akan masuk ke fase G0. Populasi sel berada dalam fase G0 pada jaringan normal. Kemoterapi ajuvan bertujuan untuk membantu mencegah kekambuhan kanker. Biasanya akan diberikan lebih dari satu jenis obat selama dilakukan kmoterapi ajuvan. 36

2.6.4. Radioterapi

Radioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan sebagai terapi kuratif dengan mempertahankan mamma dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif. Radioterapi kuratif sebagai target tunggal lokoregional tidak begitu efektif, tetapi sebagai terapi tambahan untuk tujuan kuratif pada tumor yang relative besar berguna. 37 Radioterapi baisanya diberikan setelah operasi pembedahan local dan dapat diberikan setelah mastectomy untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin tersisa di jaringan sebelah payudara, seperti dinding dada atau kelenjar getah bening didekatnya. 36 Radioterapi paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik untuk waktu terbatas bila kanker sudah tak mampu angkat secara lokal. Radioterapi paliatif bertujuan untuk meringankan gejala, misalnya mengurangi sakit, menghentikan perdarahan atau mengurangi kerusakan struktur saraf disekitar tumor. 37

2.6.5. Terapi hormon

Pemberian hormon dilakukan apabila penyakit telah sistemik berupa metastasis jauh. Terapi hormonal biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi. Terapi hormon adalah terapi kanker yang umum digunakan bagi pasien yang memiliki reseptor hormon positif. Tidak efektif digunakan sebagai pengobatan sel-sel kanker yang memiliki reseptor hormon negatif. Penggunaan obat pada terapi hormon ditujukan untuk menggangu aktivitas hormon atau menghentikan produksi hormon. Terapi hormon juga dapat melibatkan pengangkatan kelenjar yang menghasilkan hormon. 36 Tindakan operatif tergantung pada stadium kanker yaitu : 1. Pada stadium I dan II dilakukan mastektomi radikal, kemudian apriksa KGB, bila ada metastasis dilanjutkan dengan radiasi regional kemoterapi ajuvan. Dapat pula dilakukan mastektomi simplek yang harus diikuti radiasi tumor bed dan daerah KGB regional. 2. Pada stadium IIIA dilakukan mastektomi radikal ditambah dengan kemoterapi ajuvan, atau mastektomi simpleks ditambah radioterapi pada tumor bed dan KGB regional. 3. Pada stadium IIIB dilakukan biopsi, insisi dilanjutkan dengan radiasi. 4. Pada stadium IV : a. Pada pasien premenopause dilakukan ooforektomi bilateral, nila respon positif diberi aminoglutetimid tamofen. Bila respon negatif berikan kemoterapi CMPCAF.