yang berobat dengan sumber biaya Medan sehat 53,3 diberi penatalaksanaan medis operasi dan 46,7 diberi penatalaksanaan medis operasi+kemoterapi. Penderita
kanker payudara yang berobat dengan sumber biaya Umum 100 diberi penatalaksanaan medis kemoterapi.
Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-squaretidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 9 sel 45 yang mempunyai expected count5.
Tingginya proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan sumber biaya yang digunakan tidak dapat diartikan bahwa setiap sumber biaya yang digunakan akan
menentukan penatalaksanaan medis yang diberikan kepada pasien penderita kanker payudara. Hal ini berkaitan dengan penderita kanker payudara yang memiliki kartu
jaminan sehat dari pemerintah yang didapatkandiurus oleh pemerintah pada periodenya. Data yang diperoleh dari kartu status penderita ditemukan pasien yang
berobat dengan menggunakan sumber biaya umum sebanyak 2 orang dengan status pendidikan tertinggi SMA dan pekerjaan sebagai IRT. Dapat diartikan bahwa
pengobatan yang dibiayai sendiri tanpa menggunakan jaminan kesehatan dari pemerintah ini bisa terjadi karena pasien yang kurang sosialisasi akan kartu jaminan
sehat dari pemerintah ataupun pasien yang berasal dari golongan mampu sehingga tidak menggunakan kartu jaminan sehat, dan dikarenakan pada periode tahun 2011-
2013 BPJS belum direalisasikan. Maka dapat disimpulkan bahwa penatalaksanaan medis yang diberikan kepada
penderita kanker payudara tidak berhubungan dengan sumber biaya yang digunakan penderita kanker payudara.
35,9 37,5
16,7 27,2
12,5 16,7
35,9 50
1,1 50
16,7 10
20 30
40 50
60
PBJ PAPS
Meninggal Operasi O
Kemoterapi K O+K
Konservatif
5.8.6. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan sewaktu pulang
Distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderitakanker payudara yang dirawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan
tahun 2011-2013 dapatdilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 5.19. Diagram Batang Penatalaksanaan Penderita Kanker Payudara
Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2011-2013
Berdasarkan gambar 5.19 dapat dilihat penderita kanker payudara yang pulang berobat jalan PBJ 35,9 adalah penderita yang diberi penatalaksanaan medis
operasi, 27,2 kemoterapi, 35,9 operasi+kemoterapi dan 1,1 konservatif.Penderita kanker payudara yang pulang atas permintaan sendiri PAPS
50 adalah penderita yang diberi penatalaksanaan medis konservatif, 37,5 operasi, 12,5 penatalaksanaan kemoterapi.Penderita kanker payudara yang pulang dalam
keadaan meninggal 50 adalah penderita yang diberi penatalaksanaan medis operasi+kemoterapi, 16,7 diberi penatalaksanaan operasi, kemoterapi dan
konservatif.
Keadaan Sewaktu Pulang
Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 8 sel 66,7 yang mempunyai expected count 5.
Case Fatality Rate CFR penderita kanker payudara adalah 5,66. 5 orang meninggal pada stadium lanjut dan 1 orang meninggal pada stadium dini.Dari 6 orang
yang meninggal terdapat 5 orang berusia 40 tahun dan 1 orang berusia 40 tahun dengan riwayat stadium IIB dan komplikasi TB paru.
Penderita pulang berobat jalan PBJ dengan penatalaksanaan medis paling tinggi adalah operasi sebesar 35,9, hal ini dikarenakan setelah menjalani
penatalaksanaan medis operasi, penderita hanya dirawat sekitar ±3 hari dan pasien akan pulang berobat jalan karena tindakan medis yang diberikan umumnya
masektomi, insisi dan eksisi yang tidak memerlukan perawatan yang intensif sehingga pasien dapat pulang berobat jalan. Pasien dengan PBJ mayoritas dengan stadium dini
yaitu 43,5. Penderita dengan pulang atas permintaan sendiri PAPS adalah konservatif
sebesar 50. Berdasarkan data yang diperoleh dari kartu status adalah pasien dengan riwayat PAPS adalah pasien dengan stadium lanjut yang belum mendapatkan
tindakan medis spesifik terhadap penyakit kanker payudara, penderita hanya diberikan obat penghilang rasa nyeri. Sebelum penatalaksanaan medis secara spesifik
dilakukan, penderita sudah memutuskan untuk pulang dengan beberapa alasan seperti rasa takut akan tindakan operasi ataupun kemoterapi serta pasien yang merasa putus
asa akan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.