Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.8. Hasil uji Chi-square ditemukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara umur penderita kanker payudara berdasarkan stadium klinik p= 0,960 6.1.9. Analisa statistic dengan uji Chi-squaretidak dapat digunakan untuk melihat perbedaan proporsi antara penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik karena terdapat 2 sel 25 yang mempunyai expected count5. 6.1.10. Hasil uji mann-whitneyditemukanada perbedaan yang signifikan antaralama rawatan rata-ratadengan stadium klinik p= 0,001 6.1.11. Hasil uji Kruskal-wallisditemukanada perbedaan yang signifikan antaralama rawatan rata-ratadengan spenatalaksanaan medis p= 0,001 6.1.12. Analisa statistik dengan uji Chi-squaretidak dapat digunakan untuk melihat perbedaan proporsi antara penatalaksanaan medis berdasarkan sumber biaya karena terdapat 9 sel 45 yang mempunyai expected count5. 6.1.13. Analisa statistik dengan uji Chi-squaretidak dapat digunakan untuk melihat perbedaan proporsi antara penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang karena terdapat 8 sel 66,7 yang mempunyai expected count5. 6.1.14. Analisa statistik dengan uji Chi-squaretidak dapat digunakan untuk melihat perbedaan proporsi antara stadium klinik berdasarkan keadaan sewaktu pulang karena terdapat 4 sel 66,7 yang mempunyai expected count5.

6.2. Saran

6.2.1. Perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kanker payudara dan sosialisasi SADARI di instansi kesehatan dan masyarakat yang berguna untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini. 6.2.2. Kepada wanita baik mulai dari usia 20 tahun disarankan untuk rajin melakukan SADARI karena resiko terkena kanker payudara bisa pada umur berapa saja dan kepada wanita yang berisiko tinggi disarankan untuk melakukan pemeriksaan mammografi secara berkala. 6.2.3. Berdasarkan data yang diperoleh penderita kanker payudara paling banyak pada usia 40 tahun, penderita paling muda berusia 30 tahun. Artinya adalah wanita usia muda juga beresiko tinggi terkena kanker payudara. Maka sebaiknya diharapkan dari remaja sudah dimulai diberikan penyuluhan tentang kanker payudara agar menurunkan angka kejadian kanker payudara, 6.2.4. Pada wanita yang menemukan adanya benjolan di payudara maka disarankan agar segera memeriksakan diri ke rumah sakit atau dokter sehingga dapat segera ditangani agar dapat menurunkan angka kematian yang disebabkan kanker payudara. 6.2.5. Pada pihak rumah sakit sebaiknya melengkapi sistem pencatatan kartu status penderita kanker payudara mengenai riwayat keluarga. DAFTAR PUSTAKA 1. Sastrosudarmo, Wh. 2008.Kanker The Silent Kanker. Cetakan Edisi I Graha Media. Jakarta 2. Mulyani, N,. 2013. Kanker Payudara dan PMS Dalam Kehamilan, Nuha Medica. Yogyakarta 3. Rasjidi, I, dan Hartanto, A. 2009. Kanker Payudara. Dalam Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita . Sagung Seto. Jakarta 4. WHO. 2003.Cancer Report. http:www.who.inttopiccanceren. Diakses pada 6 Desember 2014 5. Departemen Kesehatan Indonesia. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS Nasiona : Jakarta. http:www.depkes.go.idresourcesdownloadgeneralHasil20Riskesdas202 013.pdf diakses pada 6 Desember 2014 6. WHO. 2013. Breast Cancer Detection http:www.who.intcancerdetectionbreastcancerenindex1.html diakses pada 6 Desember 2014 7. Breast Cancer. 2014.Insiden Kanker Payudara di Amerika http:www.breastcancer.orgsymptompsunderstand_bcstatistics20september2 014 diakses pada 6 Desember 2014 8. Breast Cancer. 2011. Insiden Kanker Payudara di Indonesia http:www.worldlifeexpentancy.comindonesia-breast-cancer-topics.html diakses pada 6 Desember 2014 9. Yayasan Kanker Payudara Indonesia YKPI.1-5 Oktober 2013. Press Release TOT . http:www.ykpi.com diakses pada tanggal 7 Desember 2014 10. Nurmaya. 2008. Karakteristik Penderita Kanker Payudara rawat inap di Rumah Sakit St.Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 . Skripsi.FKM USU Medan