Pengolahan dan Analisis Data

3. Pembuatan bagan urutan yang bertujuan untuk menentukan pilihan strategi, prioritas masalah, pilihan teknologi. 4. Focus Group Discussion FGD, yaitu diskusi kelompok terfokus yang melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan UKM stakeholders, pada FGD ditujukan untuk memperoleh informasi mengenai harapan masa depan, solusi bersama untuk mengatasi masalah karyawan. 5. Teknik Penelusuran Sejarah untuk mengetahui perkembangan UKM OAM dari waktu ke waktu. 6. Kuesioner yang mengkaji mengenai sistem subkontrak, harapan kelompok serta saran kelompok untuk perusahaan. Pada bagian ini digunakan kuesioner karena jika dikumpulkan dalam kelompok dikhawatirkan terjadi bias informasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari informasi yang dipublikasikan oleh lembaga berkepentingan seperti DEPPERINDAG, Kantor kelurahan, media cetak, media elektronik, maupun literatur. Pengumpulan data dilakukan dengan cara partisipatif mulai dari perumusan masalah, setelah itu peneliti dan pihak yang diteliti mengerjakan secara bersama-sama solusi yang harus dijalankan. Data kuantitatif dilakukan pada tahap validasi data untuk membuktikan kebenaran data. Tahap validasi data dilakukan dengan menggunakan analisis Strength, Weaknesses, Opportunities, Treats SWOT, matriks Intetrnal Eksternal IE dan untuk pemilihan strategi digunakan matriks Quantitative Strategic Planning Matriks QSPM.

3.5. Pengolahan dan Analisis Data

Proses penentuan strategi dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap pengumpulan data input stage, tahap pencocokan matching stage dan terakhir adalah tahap pengambilan keputusan decision stage. Penjelasan dari proses penentuan strategi adalah: a. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini, data yang diambil berkaitan dengan visi. Misi tujuaan organisasi, faktor internal organisasi, serta faktor eksternal organisasi. Data aspek internal organisasi digali dari beberapa fungsional dan dapat dikontrol oleh perusahaan seperti aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi dan teknologi, serta produksioperasi. Sedangkan data dari aspek eksternal dikumpulkan untuk menganalisis peubah yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan seperti aspek ekonomi, sosial budaya, hukum, stabilitas politik, dan data eksternal lainnya. Hal ini penting, karena faktor eksternal akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap UKM. Data tentang faktor intrenal akan dirumuskan dalam sebuah matriks Internal Factor Evaluation IFE dan data mengenai faktor eksternal akan dirumuskan dalam matriks Eksternal Factor Evaluation EFE. Tahapan kerja dalam merumuskan matriks EFE dan IFE adalah sebagai berikut: 1. Membuat daftar critical success factors faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha untuk aspek eksternal yang mencakup peluang dan ancaman bagi perusahaan dan untuk aspek internal mencakup kekuatan dan kelemahan. 2. Menentukan bobot dari setiap critical success factors dengan skala yang lebih tinggi bagi yang mempunyai tingkat kepentingan tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya. 3. Menentukan rating setiap critical success factors antara 1 sampai 4, dimana: 1 = di bawah rata-rata 2 = rata-rata 3 = di atas rata-rata 4 = sangat bagus 4. Mengalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor semua critical success factors. 5. Menjumlahkan semua nilai untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Kriteria penilaian untuk EFE adalah skor total 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman- ancaman di pasar industrinya. Sementara itu, skor total sebesar 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal. Sedangkan kriteria penilaian untuk IFE adalah jika nilainya dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan adalah lemah dan jika nilai berada diatas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat. b. Tahap Pencocokan Data Tahap pencocokan data merupakan tahap dimana terdapat usaha untuk mengkombinasilan antar sumber daya internal dengan peluang dan resiko yang terdapat pada faktor-faktor eksternal. Pada tahap ini akan digunakan perangkat berikut: 1 Analisis SWOT Analisis ini merupakan model untuk merumuskan alternatif startegi yang dikombinasikan dari data internal dan eksternal organisasi. Alternatif strategi tersebut ialah strategi kekuatan dan peluang SO, kelemahan dan peluang WO, kekuatan dan ancaman ST, serta Kelemahan dan Ancaman WT. Penjelasan dari strategi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Strategi SO : Strategi untuk mengerahkan segala kekuatan organisasi dalam merebut peluang yang terjadi di eksternal organisasi strategi ofensif 2. Strategi WO : Strategi untuk meminimalkan kelemahan dalam merebut peluang yang ada strategi defensif atau konsolidasi 3. Strategi WT : Strategi meminimalkan kelemahan agar terhindar dari ancaman eksternal strategi diversifikasi 4. Strategi ST : Strategi ini diterapkan dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada untuk mengatasi ancaman yang ada Strategi diferensiasi 2 Matriks IE Matriks IE menempakan suatu organisasi ke dalam 9 sel, yang didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu X dan total EFE yang diberi bobot pada sumbu Y. Pada sumbu X matriks IE, total nilai IFE yang dibobot dari 1,0 – 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah, nilai 2,0 – 2,99 dianggap sedang, sedangkan nilai 3,0 – 4,0 dianggap kuat. Demikian pula dengan sumbu Y, nilai 1,0 – 1,99 menunjukkan posisi internal yang rendah, nilai 2,0 – 2,99 dianggap sedang, sedangkan nilai 3,0 – 4,0 adalah tinggi. Penilaian tersebut lebih jelas tertera dalam Gambar 5. 4,0 Kuat 3,0-4,0 3,0 Rataan 2,0- 2,99 2,0 Lemah 1,0-1,99 1,0 I strategi intensif II Strategi Intensif III Hold danMaintain IV Strategi intensif V Hold and Maintain VI Harvest dan Divestiture Tinggi 3,0-4,0 3,0 Sedang 2,0-2,99 2,0 Rendah 1,0-1,99 1,0 VII Hold dan Maintain VIII Harvest dan Divestiture IX Harvest dan Divestiture Gambar 5. Matriks IE Umar, 2003 c. Tahap Pengambilan Keputusan Pada tahap ini, strategi alternatif terbaik akan diputuskan melalui matriks QSP. Metode tersebut secara objektif menunjukkan strategi alternatif yang paling baik karena metode QSPM menggunakan masukan dari analisis tahap pertama yaitu tahap masukan dari analisis tahap pertama yaitu tahap masukan dan hasil analisis tahap pencocokan David, 2002. Secara konseptual, tujuan QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menetapkan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan Umar, 2003. Beberapa langkah untuk mengembangkan QSPM adalah: 1. Membuat daftar peluangancaman eksternal kunci dan kekuatankelemahan internal kunci dari perusahaan di kolom kiri QSPM. 2. Memberi bobot pada setiap faktor internal dan eksternal 3. Memeriksa matriks-matriks pada tahap pencocokan dan mengenali strategi alternatif yang harus dipertimbangkan organisasi untuk diterapkan. 4. Menentukan Nilai Daya Tarik atau Atractiveness Score AS yang didefinisikan sebagai angka yang menunjukkan daya tarik relatif masing-masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. 5. Menghitung Total Nilai Daya Tarik atau Total Atractiveness Score TAS 6. Menghitung jumlah Total Nilai Daya Tarik TAS. Jumlah TAS mengungkapkan strategi yang paling menarik dari masing-masing rangkaian alternatif.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN