diharapkan mesin tersebut merupakan hibah dari pemerintah ataupun pihak institusi lain yang ingin membantu perkembangan UKM. Selain
mesin injection yang berharga rata-rata 75 juta rupiah, mesin lain yang dibutuhkan seperti mesin sablon untuk mempermudah proses pembuatan
stiker, mesin bor saat ini hanya memiliki 1 buah dan dibutuhkan 3 buah agar tidak terjadi perebutan dalam proses pengerjaan barang, mesin
spraygun mesin semprot untuk setiap kelompok borongan yang berharga Rp 300.000,-. Penggunaan spraygun adalah menjadi
tanggungan karyawan borongan dan sebagian besar dari mereka karena tidak memiliki sistem kelompok yang terstruktur sehingga tidak terdapat
kas kelompok dan sulit untuk mengeluarkan penghasilannya dalam membeli peralatan kelompok termasuk untuk spraygun. Mesin
kompresor yang dibutuhkan sebanyak 6 unit dan saat ini UKM OAM memiliki 4 unit.
4.7. Aksi Bersama
Dengan mengacu pada kebutuhan UKM maka terdapat beberapa aksi yang dilakukan bersama untuk mendukung setiap alternatif strategi yang telah
dirumuskan bersama, aksi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Membuat struktur organisasi bersama
Dari hasil diskusi diperoleh informasi bahwa struktur OAM masih merupakan struktur lama dan karyawan yang ditugaskannya juga sudah
tidak bekerja lagi di OAM. Berdasarkan inisiatif dari pemilik, maka dibuat kembali struktur organisasi baru secara bersama-sama. Namun, belum
ditetapkan karyawan yang akan menduduki setiap jabatan yang terdapat pada struktur organisasi. Struktur organisasi ini penting untuk memperjelas
deskripsi tugas setiap bagian dan juga untuk mempermudah koordinasi baik antara atasan dan karyawan atau sesama karyawan.
Struktur yang tertera pada Gambar 11 dibuat berdasarkan keinginan dari pemilik dengan disertai pembelajaran bersama. Struktur tersebut tidak
begitu jauh berbeda dari struktur sebelumnya. Refleksi setelah pembuatan struktur ini kurang baik karena struktur baru tersebut tidak langsung
disosialisasikan kepada karyawan dan belum ada penempatan orang dalam
setiap jabatan. Alasan pimpinan belum dapat mensosialisasikannya karena masih beranggapan bahwa karyawan sedang berada dalam tahap penempaan
pada pekerjaan yang belum terbiasa bagi mereka karena sebagian besar karyawan OAM masih baru.
Gambar 11. Struktur Organisasi Hasil Diskusi 2. Pembuatan Tabel Pesanan
Salah satu permasalahan dalam pemasaran adalah sering terjadinya keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen karena pimpinan tidak
konsisten dengan perintahnya. Pimpinan merasa tidak konsisten karena pimpinan tidak mengetahui pesanan yang harus diprioritaskan sesuai dengan
waktu pemesanan. Selain itu, pesanan juga dikendalikan oleh bagian pemasaran yang seringkali tidak menginformasikan kepada pimpinan.
Adanya permasalahan tersebut diakibatkan oleh data pesanan yang tidak jelas sehingga pimpinan dan karyawan juga tidak mengetahui pesanan yang
harus didahukukan. Oleh karena itu, untuk meminimalisir keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen. Adapun tabel pesanan yang dibuat
berdasarkan inisiatif dan proses kolaboratif adalah sebagai berikut:
PIMPINAN
SEKRETARIS BENDAHARA
PEMASARAN KEPALA GUDANG
BAGIAN PRODUKSI
DESAIN GAMBAR PENGEPAKAN
PEMBUAT CETAKAN
FINISHING SABLON
CETAK METAH PENYETELAN
STIKER
Tabel 17. Tabel Pesanan untuk di Bengkel Ozi Aircraft Model: Jenis Barang
No Tgl Pemesan Airlines Type Skala
Jmlh Tgl selesai
Penerima Ket
Tabel 18. Tabel Pesanan untuk Pimpinan UKM: Jenis barang
No Tgl Pemesan AL Tipe Skl
Jml Harga unit
Total harga
Pem bayaran
Tgl sls
Ket
Tabel diatas terbagi menjadi dua yang dibuat atas dasar keinginan pemilik, tabel 17 dipergunakan untuk di bengkel pesawat OAM dan Tabel
18 dipergunakan untuk dijadikan catatan pimpinan. Tabel pesanan dibuat disebuah papan yang akan ditempatkan di dalam ruang produksi. Pembuatan
tabel dilakukan bersama antara karyawan dan pihak peneliti. 3. Perhitungan HPP secara aktual
Permasalahan yang paling pokok juga adalah perusahaan tidak mengetahui HPP. Padahal, HPP sangat diperlukan untuk memberikan
taksiran harga agar dapat memberikan margin keuntungan bagi perusahaan. Pemilik dan karyawan hanya dapat mengestimasi HPP berdasarkan
pengalaman dan perasaan. Perhitungan HPP dilakukan berdasarkan pertimbangan beberapa karyawan yaitu dengan cara membagi produk ke
dalam ukuran yaitu kecil, sedang dan besar. Perhitungan tidak dilakukan secara total output per bulan karena penggunaan bahan baku untuk setiap
jenis pesawat dipergunakan secara bersama-sama sehingga akan kesulitan untuk memperoleh data bahan baku dari karyawan.
Perhitungan HPP dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan pada setiap bagian produksi pesawat yang dapat dihasilkan oleh setiap bahan baku
jika pemakaiannya sampai habis untuk masing-masing ukuran pesawat. Dari hasil wawancara dan observasi bagian proses produksi diperoleh HPP untuk
pesawat yang berukuran kecil sebesar Rp. 85.600,-; Sedang sebesar Rp.
124.450,- ; dan besar sebesar Rp. 277.800,-. Setelah dilakukan perhitungan aktual, hasil HPP tersebut diserahkan
kepada bagian administrasi, bendahara dan pemilik sebagai pengambil keputusan dalam perusahaan.
4. Pengajuan proposal untuk Musyawarah Rancangan Anggaran Pembangunan MUSREMBANG tahun 2008 kepada Depperindag.
Keunggulan dari OAM salah satunya adalah memiliki banyak relasi termasuk di Pemerintahan Kabupaten Bogor. Kendala OAM untuk
mengungguli pesaingnya adalah teknologi yang masih minim dan lahan produksi yang kurang luas. Proposal ini bertujuan untuk menindaklanjuti
proposal yang pernah diajukan kepada Wakil Bupati Bogor namun pihak Pemerintah Kabupaten belum dapat berpartisispasi dalam pemberian dana
kepada UKM OAM. Proposal berisi mengenai pengajuan dana untuk perluasan hanggar kerja dan pemberian dana untuk peningkatan teknologi.
Proposal dibuat berdasarkan hasil kolaborasi bersama, adapun dana yang diajukan adalah sebanyak Rp. 675.000.000,-.
5. Melakukan future scenario karyawan dan pemilik serta mengevaluasi kinerja karyawan OAM.
Melakukan Focus Group Discussion untuk mengetahui keinginan seluruh pihak yang bekerja di OAM. Keinginan ini sangat diperlukan karena
akan mencerminkan sebuah visi. Adapun keinginan pimpinan terhadap karyawan adalah adanya perubahan sikap dan mental karyawan dalam
bekerja untuk lebih bertanggungjawab, komitmen dan tetap loyal. Selain itu, pimpinan juga mengharapkan bantuan dari institusi manapun untuk
menambah julah mesin yang sudah berumur cukup tua. Keinginan pimpinan lebih jauh adalah menjadikan OAM lebih maju sehingga dapat menyerap
lebih banyak tenaga kerja dan dapat memberdayakan masyarakat banyak. Keinginan karyawan terhadap pemilik dan UKM OAM adalah mereka
menginginkan agar usaha miniatur pesawat lebih maju dan berjalan lancar. Selain membicarakan mengenai harapan-harapan karyawan dan
pemilik, FGD ini juga bertujuan untuk mengklarifikasi permasalahan teknis
produksi yang kualitasnya semakin menurun. Banyak produk yang rusak dan harus dilakukan pekerjaan ulang yang akan mengeluarkan biaya
tambahan. Menurut bagian finishing permasalahan rusak dan kesulitan barang adalah berasal dari bagian cetak mentah. Pengerjaan bagian cetak
mentah tidak rapih sehingga banyak menyita waktu dan tenaga untuk bagian finishing. Dari hasil diskusi terdapat beberapa solusi yang diajukan yaitu:
1. Membuat tim kerja kelompok borongan yang didalamnya terdiri dari bagian finishing dan bagian cetak mentah sehingga setiap bagian
memiliki tanggungjawab terhadap kelompoknya. Namun, solusi tersebut kurang dapat diterima oleh karyawan karena harus memulai
dari awal dalam pencarian anggota. 2. Memilih pekerja bagian cetak mentah secara lebih selektif, namun
pernyataan ini juga kurang disetujui oleh pimpinan karena dapat menghambat kebebasan orang untuk bekerja dan hal tersebut dapat
menghilangkan arti pemberdayaan masyarakat. 3. Menggunakan pengawas harian khusus untuk bagian cetak mentah,
solusi ini juga tidak dapat diteima karena tidak ada yang hanya ingin menjadi pengawas tanpa melakukan pekerjaan lain yang hasilnya lebih
jelas. 4. Mengontrol kualitas bagian cetak mentah setiap harinya sehingga
dapat terlihat kekurangannya oleh pimpinan. Hal ini mengharuskan bagian cetak metah untuk memberikan outputnya setiap hari kepada
pimpinan dan pimpinan yang akan turun langsung sebagai pengontrol kerja bagian cetak mentah.
Solusi terbaik untuk permasalahan ini adalah sebaiknya pimpinan membentuk suatu tim borongan yang terdiri dari bagian cetak dan finishing
sehingga setiap orang dapat merasa memiliki tanggungjawab dalam kelompok. Bagian cetak mentah akan berusaha bekerja dengan baik agar
kelompoknya dapat menghasilkan produk dalam jumlah banyak begitupun bagian finishing akan membantu bagian cetak mentah agar produk yang
dihasilkan tidak menyulitkan di bagian finishing. Proses penelitian PAR yang dijalankan secara lebih ringkas tertera pada Lampiran 21.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal, UKM OAM memiliki kekuatan utama berupa produk yang dihasilkan berkualitas. Sedangkan
kelemahan utamanya adalah kurangnya etos kerja dan disiplin karyawan. Nilai dari matriks IFE adalah 2,587 yang berarti perusahaan memiliki
potensi yang kuat serta telal mengoptimalkan kekuatan dengan baik. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal, diperoleh nilai EFE adalah
sebesar 2,747 yang menunjukkan bahwa UKM OAM sudah cukup baik dalam memanfaatkan peluang serta menghindari ancaman. Peluang utama
usaha ini adalah memiliki banyak pelanggan dan relasi sedangkan
ancaman utamanya adalah pesaing luar negeri.
b. Hasil analisis IFE dan EFE kemudian dirumuskan dalam matriks IE yang menunjukkan bahwa posisi UKM OAM berada pada sel V. Pada kuadran
ini UKM OAM dapat melakukan strategi hold dan maintain dengan melakukan market penetration dan product development. Pada matriks
SWOT dirumuskan beberapa alternatif strategi yaitu market penetration dan Product Development; revitalisasi manajemen internal; pembenahan
mental, sikap dan kualitas karyawan; memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk ekspansi usaha; mempertahankan harga, kualitas dan pasar;
meningkatkan penggunaan teknologi. c. Pada Matriks QSP diperoleh prioritas strategi dengan nilai tertinggi yaitu
peningkatan penggunaan teknologi. Adapun teknologi yang dibutuhkan untuk menghadapi pesaing adalah penggunaan mesin injection mould,
mesin sablon serta adanya penambahan dan penngantian mesin yang sudah usang seperti untuk mesin kompressor dan mesin bor. Beberapa aksi yang
yang dilakukan bersama adalah pembuatan struktur bersama, pembuatan tabel pesanan bersama, pengajuan proposal ke Musrembang, perhitungan
HPP dan melakukan future scenario untuk mengetahui keinginan