Bahan baku HASIL DAN PEMBAHASAN

Mandala, Bouroq, Lion Air, Batavia Air, Jatayu Air, Garuda Indonesia Airlines, dan Adam Air. Sedangkan pelanggan maskapai penerbangan luar negeri diantaranya Amerika, Inggris, Qatar, Germany, KLM, Japan Airlines JAL, Singapore IA SIA, Luthfansa, Saudi Arabia Airlines, Fly Emirate dan Cathay Pasific. Miniatur pesawat tersebut biasanya dijadikan souvenir untuk jenis pesawat yang berukuran kecil sedangkan untuk ukuran yang besar biasanya digunakan untuk acara seremonial maskapai tersebut atau dijadikan aksesoris di kantor pemasaran.

4.3. Analisis Lingkungan Internal

Menurut Umar 2003, aspek-aspek lingkungan internal perusahaan yang hendak diamati dapat dilihat dari beberapa pendekatan, dalam mengamati lingkungan internal OAM peneliti menggunakan pendekatan fungsional yang terdiri atas: pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, dan sistem informasi manajemen. Analisis lingkungan internal dilakukan dengan cara observasi yaitu pada bagian proses produksi, wawancara mendalam terhadap pemilik, mandor, staf administrasi dan beberapa orang karyawan.

4.3.1. Aspek Produksi dan Operasi

Menurut Umar 2003, studi aspek teknis mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Pada aspek ini akan dibahas mengenai bahan baku, bahan penolong, proses produksi, ruang produksi, peralatan yang digunakan dalam pembuatan miniatur pesawat dan pencatatan dalam bidang produksi operasi.

a. Bahan baku

Bahan baku dalam miniatur pesawat sangat menentukan kualitas produk kerajinan karena hampir seluruh bahan baku adalah bahan kimia sehingga kualitas bahan baku yang digunakan harus baik. Jika bahan baku yang digunakan kurang baik akan berpengaruh pada kualitas barang akhir. Dampak dari bahan kimia juga tidak dapat terlihat pada awal memproduksi barang, menurut karyawan biasanya kerusakan barang akibat reaksi bahan kimia yang tidak sempurna terlihat setelah 2 sampai dengan 3 hari. Dalam mengantisipasi hasil yang kurang sempurna pada barang jadi, OAM memproduksi barang pesanan konsumen dalam jumlah lebih untuk mengganti setiap kerusakan yang terjadi agar tidak memerlukan waktu pengerjaan yang lebih lama. Bahan baku utama yang diperlukan dalam pembuatan miniatur pesawat adalah seperti yang tertera pada Tabel 7. Bahan baku diperoleh dari daerah sekitar Bogor dan Jakarta. Sistem pembelian bahan baku dilakukan saat persediaan barang di gudang habis. Menurut pekerja hal ini yang mengganggu kinerja karena jika bahan baku habis, mereka tidak akan berproduksi. Selain pekerja harus menunggu bahan baku yang harus dibeli, dengan belum diterapkan manajemen persediaan bahan baku akan menambah biaya terutama untuk transportasi karena harus membeli secara berulang- ulang. Tabel 7. Bahan Baku utama Pembuatan Miniatur Pesawat Sumber : Ozi Aircraft Models, 2007 Setiap bagian produksi pada mulanya menggunakan bahan baku secara bersama-sama dan tidak ditetapkan harga untuk setiap Bagian Cetakan Bagian Sablon Resin m3 Mentega Spraymount Silikon Kertas Cetak Mat Plastik Baju Perban Cat Emas Cat Putih Bagian Cetak Mentah Cat Hitam Resin Cat Silver Talk Cat Hijau Katalis Cat Kuning Pigmen Putih Cat Merah Pigmen Hitam Cat Biru tua Mat Cat Biru Muda Cat Orange Bagian Finishing Cat Violet Amplas 60 Amplas 120 Pemasangan Stiker Amplas 240 Spraymount Amplas 360 Autoglow + HDR Pernis Cat Dasar Siken + HDR Pembuatan Pustek Tinner Cobra Alumunium Gepeng 3 ml Cat Putih Alumunium Gepeng 5 ml Cat Abu-abu Soda Api Cat Silver Cat Oplosan pemakaian. Namun sistem tersebut membuat para pekerja menggunakan bahan baku secara boros. Oleh karena itu, pimpinan OAM mengeluarkan kebijakan baru bagi para pekerja untuk menerapkan sistem subkontrak. Sistem subkontrak menurut Unido dalam White dalam Rustiani 1996 adalah hubungan dimana terdapat sebuah perusahaan pihak prinsipal memberi pesanan kepada pihak lain subkontraktor untuk menghasilkan bagian-bagian, komponen-komponen, subassemblies atau assemblies untuk diintegrasikan ke dalam suatu produk yang akan dipasarkan oleh pihak prinsipal. Sistem subkontrak di UKM OAM terdiri dari beberapa kelompok dan setiap kelompok memiliki beberapa anggota. Adapun kelompok subkontrak ini akan dijelaskan pada aspek sumber daya manusia. Sistem perolehan bahan baku kelompok ini adalah dengan membeli bahan baku kepada perusahaan dan perusahaan membeli output yang dihasilkan kelompok tersebut apabila kualitas baik atau mengembalikan output apabila kualitas kurang baik. Sistem subkontrak yang dijalankan ini membuat bahan baku menjadi hemat karena setiap kelompok pekerja bertanggungjawab pada bahan bakunya masing-masing.

b. Bahan Penunjang