Kadar Air Deskripsi Data 1. Penyebaran Pohon Contoh Menurut Diameter Pohon

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Data 5.1.1. Penyebaran Pohon Contoh Menurut Diameter Pohon Pohon contoh dipilih berdasarkan keterwakilan kelas diameter yang ada di lokasi penelitian. Pohon Nyirih didominasi oleh pohon-pohon dengan diameter antara 11-30 cm. Penyebaran data pohon contoh berdasarkan kelas diameter dan tinggi totalnya disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Sebaran data pohon contoh nyirih menurut diameter dan tinggi total Tinggi Total m Diameter cm 4,0 - 9,9 10,0 - 14,9 15,0 - 19,9 20,0 - 24,9 Jumlah 5 - 10 6 1 - - 7 11 - 20 6 5 1 - 12 21 - 30 - 6 1 1 8 31 – 40 - - 1 - 1 41 - - 2 2 Jumlah 12 12 3 3 30

5.1.2 Kadar Air

Penentuan biomasa pada bagian pohon dilakukan dengan melakukan penimbangan langsung, untuk diketahui kadar air dari bagian pohon tersebut dan selanjutnya dihitung berat kering berdasarkan data kadar air. Kadar air merupakan persen berat kayu bebas air yang nilainya menunjukkan banyaknya kandungan air yang terdapat dalam bagian pohon yang dimaksud. Kadar air mempengaruhi sifat fisis kayu seperti kerapatan atau berat jenisnya. Secara umum besar kadar air akan berbanding terbalik dengan besar kerapatannya. Ada variasi nilai kadar air baik secara horizontal maupun vertikal. Hasil pengamatan terhadap kadar air setiap bagian pohon dilakukan sebanyak 11 kali ulangan untuk setiap bagiannya yang hasilnya dapat diamati pada Tabel 7. Tabel 7 Kadar air nyirih pada 11 pohon contoh Kelas No. Diameter Ulangan Kadar Air Diameter Pohon cm Batang Cabang Ranting Daun 5 -10 8 2 5 5,892 8,376 10,573 1 2 3 117,59 134,37 118,60 133,58 79,17 111,80 36,23 71,26 71,51 241,49 115,08 200,81 11-20 3 11 4 12,102 15,287 19,745 1 2 3 123,84 103,72 121,63 112,64 155,81 110,67 118,52 90,69 95,81 253,98 127,45 132,59 31-40 14 32,166 1 87,81 67,07 66,26 156,96 41 13 49,363 2 83,70 95,43 41,34 196,44 Total 1190,87 1172,67 724,01 1814,72 Rata - rata 108,26 89,12 65,82 164,97 Dari Tabel 7 dapat diamati bahwa nilai kadar air rata-rata tertinggi terdapat pada bagian daun, sedangkan nilai kadar air terendah terdapat pada bagian ranting. Daun memiliki nilai kadar yang paling besar disebabkan karena pada bagian ini, kandungan bahan penyusun kayu seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin rendah sehingga pada rongga sel yang kosong banyak terisi air. Meskipun komponen kimia penyusun kayu seperti klorofil a dan klorofil b memiliki berat molekul yang cukup besar, namun secara satuan luas jumlah rongga yang diisi air cenderung lebih banyak Hilmi 2003. Penyebab lainnya adalah daun memiliki jumlah stomata yang lebih banyak daripada lenti sel yang terdapat pada batang yang menyebabkan banyaknya air dari lingkungan yang diserap oleh daun sehingga rongga yang ada pada daun akan banyak terisi air Hilmi 2003. Nilai kadar air pada bagian-bagian pohon contoh ini dapat mencapai nilai lebih dari 100 disebabkan karena nilai tersebut merupakan presentasi terhadap berat kayu kering tanur, dimana kadar air merupakan persentasi kandungan air yang terdapat dalam obyek pada keadaan basah. Hal ini akan berbeda jika selisih antara berat basah dan berat kering tanurnya ini dibandingkan dengan berta total kayu. Berat ini dipakai sebagai dasar perhitungan kadar air karena berat ini merupakan petunjuk banyaknya zat padat kayu. Jika dicermati, ada kecenderungan nilai kadar air pohon nyirih menurun seiring dengan pertambahan ukuran diameter pohon. Namun kecenderungan ini hanya terlihat pada bagian batang dari kayu nyirih. Hal ini disebabkan karena pada pohon yang memiliki ukuran yang lebih kecil kemungkinan disebabkan oleh umurnya yang relatif yang lebih muda persentasi kayu juvenilnya lebih besar daripada kayu teras sehingga zat-zat penyusun kayu lebih kecil atau sedikit dengan rongga sel yang lebih besar.

5.1.3 Kerapatan kayu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Konsentrasi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 50 63

Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Dan Komposisi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

2 75 89

Potensi Limbah Kulit Buah Xylocarpus granatum Koenig. sebagai Inhibitor Tirosinase

1 17 43

Pengaruh Variasi Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Konsentrasi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 0 11

Pengaruh Variasi Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Konsentrasi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 1 10

Pengaruh Variasi Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Konsentrasi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 0 10

Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Dan Komposisi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 0 29

Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Dan Komposisi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 0 13

Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Dan Komposisi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 0 13

Estimation of aboveground tree biomass Toona sureni and Coffea arabica in agroforestry system of Simalungun, North Sumatra, Indonesia

0 0 6