Pengukuran di lapangan Pengukuran di Laboratorium

d. Khusus untuk contoh uji kayu batang, cabang dan ranting, contoh ujinya dikering tanurkan pada suhu 102 ± 3 C sampai sampel uji mencapai berat konstan. e. Menimbang berat kering contoh setelah diuji menggunakan timbangan analitik.

3.3.3 Pengolahan Data a. Perhitungan Kadar Air

Penentuan Kadar Air KA dilakukan dengan menggunakan rumus Haygreen Bowyer 1989 : KA = 100 u BKc BKc BBc Dimana : KA = persen kadar air BBc = berat basah contoh gram BKc = berat kering contoh gram

b. Perhitungan Biomassa Bagian-Bagian Pohon Berdasarkan Data Kadar Air

Dari perolehan data Kadar Air KA, penentuan biomassa dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Haygreen Bowyer 1989 : BK = ¿ ¾ ½ ¯ ® ­ 100 1 KA BB Dimana : BK = berat kering kg BB = berat basah kg KA = persen kadar air

c. Perhitungan Nilai BEF Biomass Expansion Factor

Nilai BEF Biomass Expansion Factor dihitung dengan rumus Brown 1997 : BEF = Bbtg Btotal Dimana : B B total : Biomassa total kg B B btg : Biomassa batang kg

d. Perhitungan Volume

Pendugaan biomassa secara tidak langsung dapat didekati dari nilai volumenya menggunakan nilai Biomass Expansion Factor. Adapun nilai volume sampel kayu yang diuji dihitung menurut dimensinya menggunkan rumus Haygreen Bowyer 1989 : v = p x l x t Dimana : v = volume cm 3 p = panjang cm l = lebar cm t = tinggi cm Penentuan besarnya volume batang utama dihitung menggunakan rumus Smallian : xL g g v s l 2 Dengan rumus luas bidang dasar adalah : f t d g . . . 4 1 2 S Dimana : v = volume m 3 g l = luas permukaan pangkal log m 2 g s = luas permukaan ujung log m2 L = panjang log m

e. Perhitungan Kerapatan Kayu

Khusus untuk bagian batang, selain kadar air kerapatan kayu contoh uji kayu juga perlu diketahui untuk perhitungan biomassa bagian batang utama melalui pendekatan olume kayu. Perhitungan kerapatan kayu dilakukan dengan menggunakan rumus Haygreen Bowyer 1989 : v m R Menghitung biomassa dengan menggunakan data volume pohon : B = V x R Dimana : B = biomassa kg R = kerapatan contoh uji kgm 3 V = volume pohon m 3 m = massa contoh uji kayu kg v = volume contoh uji m 3

3.3.4 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Konsentrasi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 50 63

Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Dan Komposisi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

2 75 89

Potensi Limbah Kulit Buah Xylocarpus granatum Koenig. sebagai Inhibitor Tirosinase

1 17 43

Pengaruh Variasi Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Konsentrasi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 0 11

Pengaruh Variasi Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Konsentrasi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 1 10

Pengaruh Variasi Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Konsentrasi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 0 10

Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Dan Komposisi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 0 29

Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Dan Komposisi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 0 13

Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Dan Komposisi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 0 13

Estimation of aboveground tree biomass Toona sureni and Coffea arabica in agroforestry system of Simalungun, North Sumatra, Indonesia

0 0 6