Selain uji kriteria statistik dan uji validasi, uji visualisasi juga harus dilakukan agar dapat memenuhi syarat kenormalan penyebaran sisaan dan
keaditifan model. Uji visual kenormaalan dan uji keadtififan persamaan B = 0,1D
1,79
ini akan ditampilkan pada Gambar 10 dan Gambar 11.
Gambar 8 Uji visual persamaan penduga biomassa ranting terbaik: a Uji
Pada
79
secara
Persa Alometr
aun
Persamaan-persamaan regresi yang diujicobakan pada pendugaan biomassa penentuan model terbaik
dapat
Tabel 21 Persamaan alometrik penduga biomassa daun pohon nyirih
Juml
2 2
it
F
hit
Residual Pe
rc e
n t
0,50 0,25
0,00 -0,25
-0,50 -0,75
99 95
90 80
70 60
50 40
30 20
10 5
1
b
Fitted Value Re
s id
u a
l
2,00 1,75
1,50 1,25
1,00 0,75
0,50 0,50
0,25 0,00
-0,25 -0,50
-0,75
a
visual kenormalan sisaan; b Uji visual keaditifan model. Gambar 8a pola penyebaran data persamaan B = 0,1D
1,
visual terlihat hampir membentuk sebuah garis lurus melewati titik nol, ini berarti syarat data sisaan yang menyebar normal terpenuhi. Sedangkan asumsi keaditifan
model terpenuhi dengan visualisasi Gambar 8b dimana terlihat plot yang dihasilkan tidak membentuk pola atau dengan kata lalin menyebar secara acak.
5.2.4 maan
ik Penduga Biomasa D
daun pohon nyirih, hasil dan kriteria uji statistik untuk diamati pada Tabel 21.
ah Peubah
Bebas No. Persamaan
s R
R adj t
h
1 B = 0,1076D
1,51
1,58 75 74,1 -
83,81 2
B = 3,93 - 0,149D + 0,0208D
2
4,59 8 -
60,94 B = 0,091
1,
tn
4 1
1,9 75,2
80,5 73,3
3 2D
1,41
H
0,184
59 ,48
0,87 2
H 7 4
B = 4,74 + 0,0008D
2
5,06 7,1 76,3
- 94,42
Ket :
tn = tida
S -nilai sebagai kriteria dasar pengujian statistik,
persamaan yang dipilih harus memiliki performansi terbaik dalam pemberian nilai dugaa
ormansi persamaan alometrik penduga biomassa daun nyirih
= berbeda nyata Į = 5 k berbeda nyata Į = 5
etelah mendapatkan nilai
n biomassa daun pohon nyirih. Untuk itu dilakukan pemeringkatan persamaan mana yang dapat memenuhi kriteria uji statistik dengan nilai dan hasil
yang paling baik. Tabel 22
Urutan perf pohon
Jumlah Peubah Bebas No.
Persamaan s R
2
adj Jumlah 1
B = 0,1076D
1,51
1 3 4 1
2 B = 3,93 - 0,149D + 0,0208D
2
3 1 4 B = 0,0912
3 D
1,41
H
0,184
2 4
6 2
4 B = 4,74 + 0,0008D
2
H 4 2
6
Dari hasil pengurutan kriteria statistik persamaan penduga biomassa bagian daun pohon Nyirih ini, persamaan yang paling baik dalam menduga dengan nilai s
terkec
un dengan bioma
Tabel 3 Hasil uji validasi persamaan alometrik penduga biomassa daun pohon
nyirih
Bebas Persamaan MAE
Kg SA
SR
il dan R
2
adjusted yang paling besar adalah persamaan B = 0,1076D
1,51
dan persamaan B = 3,93 - 0,149D + 0,0208D
2
. Kedua persamaan ini sama-sama menempati urutan pertama dalam pengurutan performansi uji statistik.
Untuk menentukan salah satu yang terbaik, dilakukan uji validasi untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai hasil pendugaan biomassa da
ssa daun sebenarnya di lapangan Dari nilai MAE dapat dilihat seberapa besar ketepatan dugaan yang dapat diberikan oleh suatu persamaan. Hasil dari uji
validasi dan pengurutan performansinya dapat dilihat pada Tabel 23.
2
Jumlah Peubah
No. 1
1 B = 0,1076D
8,
1,51
2,95 -6,27 76
2 B = 3,93 - 0,149D + 0,0208D
2
2,92 0,01 -0 1
3 B = 0,0912D
1,41
H
0,184
2,99 -5,95 ,7
8,57 2
4 B = 4,74 + 0,0008D
2
H 3,39 1,15
-2,70
Dari ha l u etrik penduga biomassa daun pohon
nyirih diperoleh persamaan yang memiliki performansi terbaik adalah persamaan B = 3
m
ar kenormalan sisaan dan
kerag
apat dilihat bahwa plot data sisaan dengan nilai harapan dari p
b a
si ji validasi persamaan alom
,93 - 0,149D + 0,0208D
2
dengan besar MAE 2,92 kg. nilai MAE ini berbeda sangat tipis dengan nilai MAE persamaan B = 0,1076D
1,51
sebesar 0,03 kg. Hal ini berarti, kedua persamaan ini mampu memberikan nilai dugaan yang sama baiknya.
dibandingkan dengan persamaan yang lain, kedua persa aan ini memberikan nilai dugaan yang paling mendekati nilai biomassa sebenarnya. Oleh karena kedua
persamaan ini sama-sama terdiri dari satu peubah bebas maka secara otomatis syarat kepraktisan dalam pengumpulan data telah terpenuhi. Berdasarkan
pertimbangan statistik di atas maka persamaan yang terpilih dalam menduga biomassa daun nyirih adalah persamaan B = 0,1076D
1,51
. Setelah melalui beberapa tahap uji yang telah diujikan pada persamaan ini,
asumsi-asumsi tersebut di atas tidak berlaku jika sy at aman sisaan menyebar secara acak tidak terpenuhi. Makin besar sisa makin
jauh data menyimpang dari sebuah persamaan. Begitu pula adanya pola yang teratur sistematis dalam plot sisa dengan probability normalnya menunjukkan
bahwa modelnya baik. Uji visual dan uji keaditifan model terpilih dapat dilihat pada Gambar 9a
dan 9b. Secara visual d ersamaan B = 0,1076D
1,51
hampir membentuk garis lurus melewati titik nol. Hal ini menunjukkan bahwa syarat kenormalan sisaan terpenuhi Gambar 9a.
Sedangkan syarat keaditifan model dapat dilihat pada Gambar 9b yang memperlihatkan plot data sisaan dengan biomassa dugaannya acak sehingga
syarat keaditifan persamaan pun juga terpenuhi.
Fitted Value Re
s id
u a
l
0,50 0,25
0,00 -0,25
-0,50 1,6
1,4 1,2
1,0 0,8
0,6 0,4
0,2 0,0
Gambar 9 Uji visual persamaan penduga biomassa daun terbaik: a Uji
visual kenormalan sisaan; b Uji visual keaditifan model.
5.2.5 Persamaan Alometrik Penduga Biomassa Total Pohon