1. Penyusunan Persamaan Alometrik Penduga Biomassa
Biomassa di atas tanah sebuah pohon dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi biomassa daun, biomassa ranting, biomassa cabang, dan biomassa batang
utama+kulit. Untuk tujuan pendugaan biomassanya maka dilakukan penyusunan model penduga biomassa yang terdiri dari : model penduga biomassa daun, model
penduga biomassa ranting, model penduga biomassa cabang, model penduga biomassa batang utama+kulit serta model penduga biomassa total sebuah pohon
Total Above Ground BiomassTAGB. Model yang diujicobakan terdiri dari empat model dengan menggunakan satu dan dua peubah bebas dalam bentuk
linear dan non linear. Peubah bebas yang digunakan yaitu : diameter, diameter dan tinggi total, diameter dan tinggi bebas cabang, diameter dan diameter kuadrat.
Model umum tersebut yaitu : 1. Model dengan satu peubah bebas
a. B = aD
b
Brown 1997 b. B = a + bD + cD
2
Brown et al. 1989
2. Model dengan dua peubah bebas
a. B = aD
b
H
tot c
Ogawa et al. 1965 b. B = a + bD
2
H
tot
Brown et al. 1989
Penyusunan model menggunakan analisis regresi dengan metode pendugaan koefisien regresi dengan menggunakan metode OLS ordinary Least Squares
atau metode kuadrat terkecil. Metode ini merupakan metode untuk memilih garis regresi yang membuat jumlah kuadrat jarak vertikal dari titik y pengamatan ke
garis regresi sekecil mungkin. Metode kuadrat terkecil ini dapat digunakan jika asumsi-asumsi regresi terpenuhi, yaitu tiap nilai variabel bebas independen
terhadap variabel bebas lainnya., nilai sisaan bersifat acak serta distribusi normal dengan rata-rata nol dan variasinya konstan Draper Smith 1992.
2. Pemilihan Model Terbaik
Untuk memilih atau membandingkan persamaan regresi terbaik dari model- model hipotetik di atas regresi linear harus memperhatikan standar kriteria
perbandingan model, yaitu: koefisien determinasi R
2
, nilai sisaansimpangan baku s dan nilai koefisien determinasi yang disesuaikan R
2
adjusted. Dari 3 kriteria di atas model yang terbaik adalah model yang memiliki R
2
dan R
2
adjusted terbesar. Model yang baik akan dapat digunakan jika memenuhi asumsi
kenormalan sisaan dan keaditifan model. Selain kriteria di atas, pertimbangan kepraktisan penggunaan model juga perlu diperhatikan.
a. Perhitungan Koefisien Determinasi R