Indikator Keberhasilan METODE PENELITIAN

belajar psikomotorik, seorang siswa dikatakan tuntas bila telah mencapai 75 dengan ketuntasan klasikal sebesar 75 Mulyasa, 2002 : 102. 17

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sintaks Pra-penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, telah dilaksanakan observasi di SMA Negeri 2 Kebumen. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui permasalahan siswa terkait dengan hasil belajar fisika dan sistem pembelajaran fisika secara umum. Informasi yang didapat adalah hasil belajar fisika di kelas X MIA 2 kurang maksimal. Mengetahui hal tersebut, saya melakukan observasi awal dengan mengikuti pembelajaran di kelas X MIA 2 sebanyak dua pertemuan. Secara umum, kegiatan observasi ini dilakukan dengan beberapa tindakan sebagai berikut: Meminta rekapitulasi hasil tes formatif dan tes somatif siswa kelas X MIA 2 semester I, Memberikan angket awal ke siswa X MIA 2 untuk mengetahui permasalahan – permasalahan siswa ketika menerima pelajaran fisika, Melakukan wawancara dengan guru dan beberapa siswa terkait pelaksanaan pembelajaran Fisika di kelas X MIA 2, Meminjam buku mata pelajaran fisika kelas X MIA 2 yang digunakan guru untuk mengajar, dan Memeriksa sarana dan prasarana pendukung pembelajaran di kelas. Hasil observasi yang didapatkan, kemudian didiskusikan bersama salah satu guru mata pelajaran Fisika SMA Negeri 2 Kebumen untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa ketika menerima pelajaran Fisika. Setelah melakukan diskusi, beberapa hari kemudian peneliti mengenalkan model pembelajaran nonkonvensional sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah melaksanakan kegiatan observasi, kegiatan selanjutnya adalah menyerahkan proposal penelitian di SMA Negeri 2 Kebumen sekaligus melaksanakan uji coba angket minat diskusi. Sebelum penelitian, saya melaksanakan uji coba tes evaluasi di SMA Negeri Mirit. Data hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal. Dalam pelaksanaan uji coba soal, peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran fisika kelas XI dan salah satu siswa kelas XII SMA Negeri Mirit. Langkah terakhir sebelum penelitian adalah memberikan angket minat diskusi ke siswa kelas X MIA 2.

4.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen soal evaluasi dilakukan tiga kali, yaitu untuk uji coba soal siklus I, siklus II, dan siklus III.

4.2.1 Siklus I

1 Validitas soal Berdasarkan perhitungan dengan rumus korelasi product moment, maka diperoleh soal yang valid adalah soal nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 24, dan 25. Adapun soal yang tidak valid adalah soal nomor: 9, 12, 16, 19, dan 22. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 21 dan 27. 2 Reliabilitas Setelah dilakukan peritungan dengan rumus KR-20 terhadap hasil uji coba tes diperoleh r 11 = 0,833 dan jika diambil tingkat kesalahan α = 5 dengan banyaknya peserta uji coba N = 38 siswa, maka diperoleh r tabel = 0,320. Karena r 11 r tabel , maka dapat disimpulkan bahwa tes tersebut adalah reliabel. Berdasarkan perhitungan, soal dengan nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 24, dan 25 adalah reliabel. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 24 dan 26. 3 Taraf kesukaran Setelah dilakukan analisis taraf kesukaran pada uji coba siklus I diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Butir soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor: 2, 18, 23 Butir soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor: 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 20, 21, 24, dan 25. Butir soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor: 16, 19, dan 22. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 22 dan 29. 4 Daya pembeda soal Berdasarkan hasil uji coba diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Butir soal dengan daya pembeda baik yaitu soal nomor: 3, 4, 6, 11, 13, 18, 21, dan 25. Butir soal dengan daya pembeda cukup yaitu soal nomor: 1, 2, 5, 7, 8, 10, 12, 14, 15, 17, 20, 23, dan 24.