Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Butir soal dengan daya pembeda jelek yaitu soal nomor: 9, 16, 19, dan 22. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 23 dan 28. 5 Penentuan instrumen Berdasarkan hasil perhitungan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal, maka item soal uji coba siklus I yang dipilih sebagai instrumen tes pemahaman sebanyak 20 buah item soal, yaitu soal nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 24, dan 25.

4.2.2 Siklus II

1 Validitas soal Berdasarkan perhitungan dengan rumus korelasi product moment, maka diperoleh soal yang valid adalah soal nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 24. Adapun soal yang tidak valid adalah soal nomor: 11, 12, dan 25. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 21 dan 27. 2 Reliabilitas Setelah dilakukan peritungan dengan rumus KR-20 terhadap hasil uji coba tes diperoleh r 11 = 0,861 dan jika diambil tingkat kesalahan α = 5 dengan banyaknya peserta uji coba N = 38 siswa, maka diperoleh r tabel = 0,320. Karena r 11 r tabel , maka dapat disimpulkan bahwa tes tersebut adalah reliabel. Berdasarkan perhitungan, soal dengan nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, dan 23 adalah reliabel. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 24 dan 26. 3 Taraf kesukaran Setelah dilakukan analisis taraf kesukaran pada uji coba siklus I diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. Butir soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor: 1, 4, 11, 17, 18, dan 21. b. Butir soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor: 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 22, 23, 24, dan 25. c. Butir soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor: 9. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 22 dan 29. 4 Daya pembeda soal Berdasarkan hasil uji coba diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. Butir soal dengan daya pembeda baik yaitu soal nomor: 2, 3, 7, 10, 14, 19, 22, dan 23. b. Butir soal dengan daya pembeda cukup yaitu soal nomor: 1, 4, 5, 6, 8, 9, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, dan 24. c. Butir soal dengan daya pembeda jelek yaitu soal nomor: 11, 12, dan 25. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 23 dan 28. 5 Penentuan Instrumen Berdasarkan hasil perhitungan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda soal, maka item soal uji coba siklus I yang dipilih sebagai instrumen tes pemahaman sebanyak 20 buah item soal, yaitu soal nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, dan 23.

4.2.3 Siklus III

1 Validitas soal Berdasarkan perhitungan dengan rumus korelasi product moment, maka diperoleh soal yang valid adalah soal nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 25. Adapun soal yang tidak valid adalah soal nomor: 6, 9, 12, 15, 17, dan 24. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 21 dan 27. 2 Reliabilitas Setelah dilakukan peritungan dengan rumus KR-20 terhadap hasil uji coba tes diperoleh r 11 = 0,798 dan jika diambil tingkat kesalahan α = 5 dengan banyaknya peserta uji coba N = 38 siswa, maka diperoleh r tabel = 0,320. Karena r 11 r tabel , maka dapat disimpulkan bahwa tes tersebut adalah reliabel. Berdasarkan perhitungan, soal dengan nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 25 adalah reliabel. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 24 dan 26. 3 Taraf kesukaran Setelah dilakukan analisis taraf kesukaran pada uji coba siklus I diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Butir soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor: 2, 4, 5, 10, 11, 12, 14, dan 17. Butir soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor: 1, 3, 6, 7, 8, 9, 13, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, dan 25. Butir soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor: 15. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 22 dan 29. 4 Daya pembeda soal Berdasarkan hasil uji coba diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Butir soal dengan daya pembeda baik yaitu soal nomor: 1, 3, 7, 13, 16, 17, dan 20. Butir soal dengan daya pembeda cukup yaitu soal nomor: 2, 4, 5, 8, 10, 11, 14, 18, 19, 21, 22, 23, dan 25. Butir soal dengan daya pembeda jelek yaitu soal nomor: 6, 9, 12, 15, dan 24. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 23 dan 28. 5 Penentuan instrumen Berdasarkan hasil perhitungan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda soal, maka item soal uji coba siklus I yang dipilih sebagai instrumen tes pemahaman sebanyak 20 buah item soal, yaitu soal nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 25.

4.3 Sintaks Pembelajaran

Proses pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli di kelas X MIA 2 SMA Negeri 2 Kebumen setiap siklusnya sebagai berikut: Proses Pembelajaran Kategori Keterangan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Guru masuk kelas Membimbing siswa untuk menjelaskan materi sebelumnya yang sudah dipelajari secara singkat Menanyakan manfaat mempelajari fisika secara umum dalam kehidupan Memperlihatkan video tentang manfaat dan pentingnya mempelajari materi alat – alat optik Memperlihatkan foto ilmuwan fisika yang berkaitan dengan materi alat – alat optik dan menjelaskan riwayat hidupnya Menanyakan manfaat dan pentingnya mempelajari materi Siswa masuk kelas dan duduk sesuai kelompoknya Siswa dengan sukarela menjelaskan materi secara singkat Siswa menyampaikan pendapatnya tentang manfaat mempelajari fisika Siswa memperhatikan dan menyampaikan tanggapan Siswa memperhatikan dengan seksama Siswa menyampaikan pendapatnya Assurance Satisfaction Assurance Relevance Interest Assurance Interest Relevance Siswa masuk kelas dengan tertib dan disiplin Kegiatan ini bertujuan untuk membina kepercayaan diri siswa. Siswa dengan percaya diri mampu menjelaskan materi secara singkat. Siswa juga mendapat dorongan dari guru jika penjelasan masih salah dan mendapat pujian jika penjelasan sudah benar, sehingga muncul kepuasan pada diri siswa Kegiatan ini bertujuan untuk membina kepercayaan diri siswa. Siswa dengan percaya diri mampu menyampaikan pendapatnya. Siswa juga mampu mengaitkan ilmu fisika dengan kehidupan sehari – hari, sehingga dapat disimpulkan sikap percaya diri siswa meningkat Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan ketertarikan siswa pada proses pembelajaran, serta membina kepercayaan diri siswa. Minat, ketertarikan siswa, dan sikap percaya diri meningkat, ditunjukkan dengan sikap siswa yang sangat antusias dan tertarik memperhatikan video. Siswa juga dengan percaya diri menyampaikan tanggapannya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan ketertarikan siswa pada proses pembelajaran. Minat pada kegiatan pembelajaran meningkat, ditunjukkan dengan sikap siswa yang tertarik dan antusias mendengarkan penjelasan guru. Kegiatan ini bertujuan untuk membimbing siswa menemukan manfaat mempelajari materi yang akan diajarkan dan relevansinya dalam kehidupan. Siswa mampu mengetahui manfaat Tabel 4.1 Proses pembelajaran yang akan diajarkan dalam kehidupan Membimbing siswa menjawab teka – teki silang tentang materi yang akan diajarkan Guru membagikan LDS Membimbing siswa membentuk tim ahli dan langsung mengerjakan LDS Membimbing siswa presentasi hasil diskusi di depan teman satu kelompok dan di depan kelas Membimbing siswa menyimpulkan materi yang dipresentasikan Memberikan latihan soal tentang materi yang dipresentasikan Menyimpulkan pembelajaran menggunakan video, gambar, dan animasi Memberikan penghargaan pada siswa dan kelompok terbaik Memberikan tes evaluasi dan angket minat diskusi Siswa secara sukarela menjawab teka – teki silang Siswa menerima LDS Siswa membentuk tim ahli dan diskusi mengerjakan LDS dengan bahan belajar dari buku paket Siswa presentasi hasil diskusi di depan teman satu kelompok dan di depan kelas Siswa menyampaikan pendapatnya Siswa mengerjakan latihan soal Siswa memperhatikan dengan seksama Siswa menerima penghargaan Siswa mengerjakan tes evaluasi Interest Interest Assurance Assurance Assurance Assessment Interest Satisfaction Assessment dan relevansinya antara materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari – hari. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan ketertarikan siswa pada proses pembelajaran. Minat dan ketertarikan siswa pada proses pembelajaran meningkat, hal ini ditunjukkan dengan antusias siswa ketika menjawab TTS. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat siswa pada kegiatan diskusi dan proses pembelajaran. Siswa sangat tertarik melaksanakan model diskusi baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, ditunjukkan dengan keseriusan mengerjakan LDS dan keaktifan dalam diskusi Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa ketika berbicara di depan siswa lain. Sikap percaya diri siswa meningkat. Ditunjukkan dengan lancarnya proses persentasi, keaktifan siswa, dan kemampuan dalam mempengaruhi siswa lain untuk bertanya Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan kesimpulan. Siswa dengan percaya diri mampu menyampaikan pendapatnya Kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa supaya percaya diri dalam mengerjakan fisika, serta untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang sedang diajarkan. Siswa antusias mengerjakan soal sebagai evaluasi tentang materi yang telah diajarkan Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa. Siswa sangat tertarik pada proses pembelajaran dikarenakan terdapat media yang berguna dalam peningkatan pemahaman siswa Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa bangga dan puas pada siswa. Siswa merasa puas terhadap kinerja dalam pembelajaran. Ditunjukkan dengan sikap bangga dan antusias ketika menerima rewardhadiah Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa dan sebagai alat evaluasi. Siswa mengerjakan tes dengan tertib dan tenang.

4.4 Paparan Hasil Tindakan

Siklus Pertama a Perencanaan Perencanaan tindakan pada siklus I meliputi pembuatan skenario pembelajaran dan LDS, membuat format pembelajaran, membuat nomor undian untuk membentuk kelompok, menyiapkan LCD, melakukan diskusi singkat bersama guru dan pengamat, dan mempersiapkan alatbahan yang diperlukan selama proses pembelajaran berlangsung. Selain hal tersebut, saya juga membuat perangkat pembelajaran berupa media presentasi yang berisi materi alat – alat optik dan gambar atau kalimat yang dapat meningkatkan motivasi siswa. Pada tahap ini, peran guru adalah memberikan arahan kepada saya dan pengamat tentang perlengkapan pembelajaran. Hal ini sangat penting demi kelancaran pelaksanaan model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan perencanaan tindakan siklus I berlangsung dari tanggal 15 – 21 Februari 2014. b Tindakan Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah: 1 merancang teknik yang digunakan dalam pembelajaran, 2 bekerja sama dengan guru dalam pelaksanaan tindakan, dan 3 melaksanakan pembelajaran dengan model ARIAS dengan Tim Ahli dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus I ini adalah melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai skenario yang telah didiskusikan bersama. Materi yang diajarkan pada tahap tindakan siklus I adalah alat optik mata, cacat mata, dan penyakit mata.