5. Siaran televisi
Televisi merupakan salah satu dari banyak mass media yang ada. Diantara masa media yang ada, televisi merupakan mass media yang mempunyai
kemampuan menjangkau hampir seluruh lapisan masyarakat. Disamping memberi manfaat positif seperti misalnya memberi informasi yang luas tentang berbagai
kegiatan maupun pengetahuan, televisi juga mempunyai aspek atau segi yang negatif yang banyak mengganggu belajar anak.
Menurut Dr. Joss Meerloo dalam Sobur 1991: 57 mengatakan bahwa “Televisi sebagai pencuri waktu”. Fenomena bahwa televisi sebagai pencuri
waktu tampaknya memang benar dan hal ini sering kita jumpai hampir di setiap keluarga, dimana anak banyak menghabiskan waktunya di rumah untuk melihat
acara televisi. Terlebih lagi dengan kenyataan yang ada sekarang ini, banyak bermunculan televisi baru yang menyuguhkan acara hiburan yang beragam dan
menarik, hal ini dapat menimbulkan sikap anak untuk lebih mementingkan menonton acara televisi daripada belajar.
6. Suasana rumah
Setelah anak belajar di sekolah, mereka juga dituntut untuk belajar kembali setelah mereka pulang dan berada di rumah. Rumah sebagai tempat
tinggal siswa dimana mereka belajar di dalamnya, hendaknya mempunyai suasana yang tenang, teratur dan damai. Hal ini sesuai dengan apa pendapat Slameto
bahwa “Suasana rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok, pertengkaran antar anggota keluarga atau dengan keluarga lain menyebabkan anak menjadi
bosan di rumah, suka keluar rumah dan akibatnya belajarnya menjadi kacau” 2003: 63.
Untuk dapat belajar dengan baik siswa membutuhkan suasana rumah yang tenang dan jauh dari keributan. Dalam suasana rumah yang tenang, damai dan
keluarga yang harmonis seorang anak akan merasa kerasan tinggal di rumah karena hal tersebut sangat menyenangkan baginya dan ia merasa aman di
dalamnya. Dengan suasana tersebut anak akan merasa nyaman dalam belajar, sehingga anak akan dapat belajar dengan baik tanpa ada gangguan yang berarti.
7. Keadaan ekonomi keluarga
Menurut pendapat Slameto “Keadaan ekonomi keluarga sangat erat kaitannya dengan belajar anak. Seorang anak yang sedang belajar membutuhkan
fasilitas belajar seperti: ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan sebagainya. Fasilitas tersebut hanya dapat terpenuhi jika keluarga
mempunyai cukup uang” 2003: 63. Keadaan ekonomi keluarga merupakan faktor yang penting dalam
mendukung belajar anak. Ketika anak berasal dari keluarga yang keadaan ekonominya kurang, dapat dipastikan kebutuhan dan perlengkapan belajar anak
kurang terpenuhi dan bahkan tempat belajarpun tidak baik dan bahkan mungkin tidak ada. Dengan keadaan seperti itu dapat dipastikan anak tidak dapat belajar
dengan baik. Lain halnya dengan anak yang berasal dari keluarga berkecukupan, maka kebutuhan belajar anak dapat terpenuhi dengan lebih baik. Dengan
terpenuhinya kebutuhan belajar anak, maka anak tersebut akan dapat belajar
dengan lebih baik dan hal tersebut akan memberi kontribusi positif terhadap hasil belajar anak.
8. Keadaan gedung dan suasana sekolah