Berdasarkan uraian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa terdiri dari: faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern sebagai faktor dari dalam diri siswa dan faktor ekstern sebagai faktor dari luar diri siswa. Faktor intern yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa salah satu diantaranya adalah faktor kedisiplinan siswa dalam belajar dan faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
adalah faktor lingkungan belajar dan juga faktor variasi mengajar guru dalam hal ini menunjuk pada kualitas pengajaran.
Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah nilai raport pada mata pelajaran ekonomi semester satu yang diperoleh siswa kelas X SMA PGRI 1 Kebumen.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil nilai raport sebagai acuan prestasi belajar siswa karena nilai raport merupakan buku laporan hasil belajar siswa yang
berisi informasi hasil belajar siswa yang memberikan gambaran secara menyeluruh tentang pencapaian hasil belajar siswa di sekolah selama satu
semester.
2.2 Disiplin Belajar
2.2.1 Pengertian Kedisiplinan
Disiplin merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Kata-kata disiplin sangat mudah untuk dikatakan, akan tetapi tidak mudah
untuk di laksanakan. Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan. Menurut lembaga
Ketahanan Nasional LEMHANAS 1997: 11 “Disiplin dapat dipahami dalam
kaitannya dengan “Latihan yang memperkuat”, “Koreksi dan sanksi”, “ Kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan”, dan “ Sistem aturan atau tata laku”.
Disiplin dalam kaitannya dengan latihan yang memperkuat mempunyai kecenderungan lebih menekankan pada pikiran dan watak untuk menghasilkan
kendali diri dan kebiasaan untuk patuh. Disiplin dalam kaitannya dengan koreksi atau sanksi mempunyai fungsi untuk menjaga tata tertib yang ada supaya dapat
berjalan dengan baik. Terkait dengan pelanggaran yang terjadi, bagi yang melanggar tata tertib dapat dikenakan dua macam tindakan, yaitu berupa koreksi
untuk memperbaiki kesalahan dan berupa sanksi untuk memberi hukuman yang bertujuan untuk memberi efek jera yang tentunya masih berada dalam batas-batas
mendidik dan tidak bermaksud untuk menyakiti. Adapun yang dimaksud dengan kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan disini adalah orang yang
disiplin adalah orang yang mampu mengendalikan diri untuk menciptkan ketertiban dan keteraturan. Sementara itu yang dimaksud dari sistem dan tata laku
disini yaitu bahwa setiap kelompok manusia, masyarakat dan bangsa selalu terikat pada berbagai peraturan yang mengatur hubungan sesama anggotanya maupun
hubungannya dngan masyarakat, bangsa dan negara. Sikap disiplin merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki
oleh setiap siswa. Sikap disiplin siswa dapat tumbuh dan berkembang dengan melakukan latihan-latihan yang dapat memperkuat diri sendiri dengan jalan
membiasakn diri untuk patuh pada peraturan-peraturan yang ada. Dengan membiasakan diri untuk berdisiplin lambat laun akan tumbuh kesadaran pada diri
siswa untuk selalu mematuhi segala peraturan yang ada, dan sikap disiplin yang
tumbuh dari kesadaran dalam diri siswa akan dapat bertahan lama dan bahkan dapat melekat dalam diri siswa yang terwujud dalam setiap tingkah laku dan
perbuatannya dalam sepanjang hidupnya. Disiplin merupakan salah satu aspek pendidikan yang sangat penting
untuk diperhatikan. Tanpa adanya kesadaran akan keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumya, pengajaran tidak mungkin dapat mencapai
target yang maksimal. Sikap disiplin, dalam hal ini adalah sikap disiplin siswa dalam belajar baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh pada proses belajar mengajar, dan bahkan akan dapat berlanjut dan ikut mempengaruhi pencapaian
prestasi atau hasil belajarnya. Menurut Gerakan Disiplin Nasional GDN 1996: 29-30 disiplin
didefinisikan sebagai ”Alat untuk menciptakan perilaku dan tata tertib manusia sebagai pribadi maupun manusia sebagai kelompok masyarakat”. Dalam hal ini
disiplin lebih menekankan pada adanya hukuman atau sanksi untuk mengatur dan mengendalikan perilaku.
Sementara itu menurut Rachman 1999: 168 ”Disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam
mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya”.
Menurut Bohar Soeharto setidaknya terdapat tiga hal yang menyangkut masalah disiplin, yaitu disiplin sebagai latihan, disiplin sebagai hukuman, dan
disiplin sebagai alat pendidikan. Secara lebih terperinci ketiga hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Disiplin sebagai latihan untuk menuruti kemauan seseorang. Apabila dikatakan “melatih untuk menurut” berarti jika seseorang memberi
perintah, orang lain akan menuruti peintah itu. 2. Disiplin sebagai hukuman.
Apabila seseorang melakukan kesalahan, maka ia harus diberi hukuman. Hukuman tersebut dimaksudkan sebagai upaya
mengeluarkan yang jelek dari dalam diri orang tersebut sehingga dapat berubah menjadi baik.
3. Disiplin sebagai alat untuk mendidik. Seorang anak mempunyai potensi untuk berkembang melalui interaksi
dengan lingkungan untuk mencapai tujuan realisasi dirinya. Dalam interaksi tersebut seorang anak belajar tentang nilai-nilai sesuatu.
Proses belajar dengan lingkungan yang didalamnya terdapat nilai-nilai tertentu telah membawa pengaruh dan perubahan pada perilakunya.
Semua perlaku ini merupakan hasil dari sebuah proses belajar, dan inilah makna disiplin yang seharusnya dikembangkan Soeharto, 1996:
8-11.
Berdasarkan beberapa definisi mengenai disiplin di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin belajar adalah perwujudan dari sikap, tingkah
laku dan perbuatan seseorang yang tumbuh dari dalam kesadaran dirinya untuk belajar dengan mematuhi dan melaksanakan segala macam peraturan yang berlaku
baik di sekolah maupun di rumah.
2.2.2 Fungsi Disiplin