2.2.3 Pentingnya Disiplin
Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata kehidupan
berdisiplin yang akan mengantar siswa sukses dalam belajar. Disiplin dapat mendorong seorang siswa belajar secara konkret tentang hal-hal positif baik di
sekolah maupun di rumah, melakukan hal-hal yang lurus dan benar, serta menjauhi hal-hal negatif.
Dengan berdisiplin, seorang siswa dapat beradaptasi dengan lingkungannya dengan baik, sehigga muncul keseimbangan diri dalam hubungan
dengan orang lain. Jadi, disiplin dapat menata perilaku seseorang dalam hubungannya di tengah-tengah lingkungannya.
Menurut Maman Rachman dalam Tu’u 2004: 35 mengatakan disiplin mempunyai arti yang sangat penting bagi siswa. Adapun arti pentingnya diisplin
bagi siswa adalah sebagai berikut: 1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
2. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.
3. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didik terhadap lingkungannya.
4. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan yang lainnya.
5. Menjauhkan siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah. 6. mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.
7. peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik,
positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya 8. kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan
lingkungannya.
2.2.4 Unsur-Unsur Disiplin
Menurut Tu’u 2004: 33 disiplin mempunyai unsur-unsur sebagai berikut: 1. Mengikuti dan mentaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku.
2. Pengikutan dan ketaatan muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal tersebut berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Disamping itu juga
dapat muncul karena adanya rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya.
3. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau
diajarkan. 4. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku dalam
rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku. 5. Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.
Sementara itu menurut E.B. Hurlock 1999: 4 unsur-unsur pokok dalam disiplin antara lain adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Adapun pola
tersebut dapat di tetapkan orang lain, guru atau teman bermain, dengan tujuan membekali anak dengan perilaku yang disetujui dalam situai tertentu misalnya
peraturan di sekolah dan peraturan di rumah. Peaturan mempunyai fungsi dan nilai pendidikan, karena peraturan
memperkenalkan pada anak perilaku yang disetujui anggota kelompok. Anak belajar dari peraturan tentang memberi dan mendapatkan bantuan dalam tugas
sekolahnya, bahwa menyerahkan tugas yang dibuat sendiri merupakan satu- satunya metode yang dapat diterima di sekolah untuk menilai prestasinya.
Dalam membudayakan sikap disiplin tidak cukup hanya melalui peraturan dan tata tertib yang dirumuskan secara lisan atau tertulis saja. Keteladanan,
dorongan serta bimbigan dalam bentuk-bentuk konkrit sangat diperlukan, bahkan keikutsertaan semua warga sekolah secara langsung akan lebih tepat
dan berhasil. 2. Hukuman
Hukuman sedikitnya mempunyai tiga macam fungsi, pertama menghalangi, maksudnya hukuman menghalangi pengulangan tindakan yang tidak
diinginkan oleh masyarakat. Kedua mendidik, sebelum anak mengerti peraturan, mereka akan dapat belajar bahwa tindakan tertentu benar dan yang
lain salah dengan mendapat hukuman karena melakkan tindakan yang salah dan tidak menerima hukuman bila mereka melakukan tindakan yang
diperbolehkan. Sedangkan fungsi yang ketiga adalah memberi motivai untuk menghindari perilaku yang tidak diterima masyarakat.
3. Penghargaan. Istilah ”penghargaan’ mempunyai arti setiap bentuk penghargaan diberikan
untuk suatu hasil yang baik. Penghargaan tidak mesti harus berupa materi, akan tetapi dapat berupa kata-kata pujian, senyuman atau bahkan tepukan di
punggung juga merupakan bentuk penghargaan. Penghargaan mempunyai tiga macam fungsi, untuk fungsi yang pertama yaitu
mendidik. Apabila suatu tindakan disetujui, anak merasa hal itu baik. Kedua
penghargaan berfungsi sebagai motivasi untuk mengulangi perilaku yang disetujui secara sosial. Ketiga, penghargaan berfungsi untuk memperkuat
perilaku yang disetujui secara sosial, dengan penghargaan akan memperkuat keinginan untuk mengulangi perilaku ini.
4. Konsistensi Konsistensi adalah tingkat keseragaman atau stabilitas. Konsistensi ini harus
menjadi ciri semua aspek disiplin. Harus ada konsistensi dalam menjalankan peraturan, karena digunakan sebagai pedoman perilaku, konsistensi dalam
cara peraturan yang diajarkan dan dipaksakan, konsistensi dalam hukuman yang diberikan pada mereka yang tidak menyesuaikan pada standar dan
konsistensi dalam penghargaan bagi mereka yang menyesuaikan.
2.2.5 Pembentukan Disiplin