belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anaknya belajar atau tidak, tidak mau tahu
bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain dapat menyebabkan anak tidakkurang berhasil
dalam belajarnya”2003: 61. Dalam mendidik anaknya, orang tua diharapkan senantiasa melakukan
kontrol atau pengawasan terhadap belajarnya. Dengan pengawasan tersebut diharapkan dapat mencegah anak agar tidak mengabaikan tugasnya sebagai
seorang pelajar untuk selalu belajar. Selain itu, perhatian orang tua terhadap kepentingan dan kebutuhan belajar anak berperan besar dalam memberi kontribusi
positif terhadap proses dan hasil belajar anak. Dengan terpenuhinya kebutuhan belajarnya, anak akan memperoleh kemudahan dalam belajar, sehingga anak akan
dapat belajar dengan lebih baik dan hal tersebut memungkinkan anak dapat meraih prestasi belajar yang optimal. Selanjutnya bimbingan dan arahan orang tua
juga berpengaruh terhadap belajar anak.Ketika anak mengalami kesulitanmasalah dalam belajar seorang anak membutuhkan bimbingan dan arahan orang tua.
Dengan begitu anak dapat membagi masalah yang dihadapi dan juga dapat memperoleh solusi dari apa yang dihadapinya.
2. Masyarakat disekitar tempat tinggal siswa
Kehidupan masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa mempunyai pengaruh yang besar terhadap belajar siswa. Dalam bukunya Slameto berpendapat
bahwa “Apabila masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-
anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa depan anaknya, anaksiswa akan terpengaruh ke hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang
lingkungannya. Pengaruh tersebut dapat mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi” 2003: 71.
Rumah tempat tinggal siswa yang terletak pada masyarakat yang baik, yaitu masyarakat yang terpelajar akan memberi pengaruh baik terhadap anak, hal
ini karena anak akan mendapat pengaruh yaitu contoh atau teladan dari orang- orang yang terpelajar di sekitarnya yang tentunya memperhatikan masalah belajar,
sehingga anak akan termotivasi untuk menjadi seperti mereka. Lain halnya dengan anak yang bertempat tinggal di sekitar masyarakat yang tidak baik seperti
misalnya suka berjudi, mencuri, tidak memperhatikan pendidikan akan berdampak tidak baik terhadap belajar anak. Anak akan cenderung untuk terbawa dan meniru
perilaku masyarakat di sekitarnya yang tidak bermanfaat dan hal tersebut dapat mengganggu belajar anak.
3. Teman bergaul siswa
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka anak hendaknya bergaul dengan anak-anak yang baik. Menurut prndapat Slameto dalam bukunya
mengatakan bahwa: “Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa dan
sebaliknya teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga. Teman bergaul yang tidak baik misalnya yang suka begadang,
keluyuran, pecandu rokok, film, minum-minum akan menyeret siswa ke ambang bahaya dan pastilah belajarnya menjadi berantakan” 2003: 71.
Lingkungan pergaulan anak sangat berpengaruh terhadap anak. Anak akan berinteraksi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya dan menerima pengaruh
dari lingkungannya tergantung dari baik ataukah buruk lingkungan anak tersebut. Dengan siapa anak bergaul akan mempengaruhi anak yang bersangkutan. Ketika
anak bergaul dengan anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti mereka. Sebaliknya jika anak bergaul dengan anak yang nakal suka
begadang, minum-minum dan malas belajar anak juga akan terpengaruh oleh kebiasaan buruk mereka, sehingga akan mengacaukan belajar anak.
4. Hubungan siswa dengan siswa