oleh variabel disiplin belajar, lingkungan belajar dan variasi mengajar guru terhadap prestasi belajar ekonomi dapat digunakan rumus sebagai berikut:
a. Sumbangan efektif variabel disiplin belajar terhadap prestasi belajar ekonomi adalah: SE X
1
= a
1
Σ X
1
Y x 100 JK
total
b. Sumbangan efektif variabel lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi adalah: SE X
2
= a
2
Σ X
1
Y x 100 JK
total
c. Sumbangan efktif variabel variasi mengajar guru terhadap prestasi belajar
ekonomi adalah: SE X
3
= a
3
Σ X
3
Y x 100 JK
total
Sutrisno hadi, 2000: 46
1.5.3 Uji Asumsi Klasik.
Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisa dalam penelitian memenuhi
asumsi klasik atau tidak. Model analissis regresi yang baik harus memenuhi asumsi klasik. Adapun pengujian untuk asumsi klasik meliputi:
1. Uji Multikolinieritas. Salah satu asumsi klasik adalah tidak terjadinya multikolinieritas diantara
variabel-variabel bebas yang berada dalam satu model. Menurut Algifari 2000:840, apabila diantara variable bebas terjadi multikolinieritas berarti
diantara variable bebas itu sendiri saling berkolerasi, sehingga dalam hal ini sangat sulit untuk mengetahui variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel
terikat. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dilakukan
dengan cara mengkorelasikan antar variabel dan apabila korelasinya signifikan maka antar variable bebas tersebut terjadi multikolinieritas.
2. Uji Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
penyimpangan model karena varians gangguan berbeda antara satu observasi ke observasi yang lain. Model regresi yang baik adalah adalah yang tidak tidak
terjadi heteroskedastisitas. Diagnosis adanya heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu regresi dapat dilakukan dengan metode Spearman Rank Correlation,
dimana data dari masing-masing variable diubah menjadi bentuk jenjang yaitu dari nilai terendah sampai nilai tertinggi kemudian meregresikan antara variabel-
variabel bebas dengan variabel gangguannya. Korelasi ranking spearman r
s
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
r
s
=1-6
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− Σ
1
2 2
N N
d
i
Keterangan: d
1
= selisih ranking standar deviasi s dan ranking nilai mutlak error e. Nilai e = Y-Y
N = banyaknya sampel.
Setelah dihitung apabila t hitung t tabel koefisien korelasinya dan dilakukan pengujian t pada tiap-tiap variable, maka dapat dikatakan tidak ada
perbedaan yang signifikan atau dapat diartikan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model. Sebaliknya apabila apabila t hitung t tabel maka dikatakan ada
perbedaan yang signifikan atau dapat dikatakan terjadi heteroskedastisitas dalam model. Nilai t hitung dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
t =
2
1 2
s s
r N
r −
−
Nilai t
hitung
ini di bandingkan dengan nilai t tabel yang di tentukan melalui tabel distribusi t yang digunakan dan degree of freedom d.f = N-2.
3. Uji Otokorelasi Otokorelasi adalah korelasi atau hubungan yang terjadi diantara anggota-
anggota dari rangkaian pngamatan yang disusun dalam rangkaian waktu time series data atau yang tersusun dalam ruang cross section data. Untuk
mengetahui ada tiaknya otokorelasi dalam model regresi, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Durbin-watson sebagai berikut:
d =
∑ ∑
− =
−
−
n t
t n
t t
t
U U
U
1 2
2 2
1
Apabila terdapat otokorelasi positif, maka nilai-nilai faktor gangguan yang berurutan akan cenderung mendekati satu sama lain. Ketentuan yang berlaku pada
uji Durbin Watson adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Durbin-Watson.
Hasil perhitungan Klasifikasi
1,08 1,08-1,66
1,66-2,34 2,34-2,92
2,92 Ada otokorelasi
Tanpa kesimpulan Tidak ada otokorelasi
Tanpa kesimpulan Ada otokorelasi
Sumber: Algifari, 200:89
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1.
Gambaran Umum
Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 1 Kebumen pada bulan Maret tahun ajaran 20052006. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
memberikan angket untuk variabel disiplin belajar, lingkungan belajar dan variasi mengajar guru dalam pembelajaran ekonomi. Sedangkan untuk variabel prestasi
belajar ekonomi diambil dari nilai rapor ekonomi siswa kelas X semester I. Penentuan sampel dalam penelitian ini diambil dari semua siswa kelas X,
sehingga merupakan penelitian populasi. Berikut ini akan disajikan identifikasi responden sesuai data yang diperoleh di lapangan.
a. Responden Menurut Jenis Kelamin
Komposisi responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi
1. 2.
Laki-laki Perempuan
30 82
26,79 73,21
Total 112
100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perbandingan antara
responden laki-laki dan perempuan lebih banyak perempuan yaitu sebanyak 82 siswa 73,21 sedangkan responden laki-laki hanya 30 siswa 26,79.
105