10 dari yang terinfeksi yang akan menderita penyakit tuberkulosis Depkes RI, 2002.
Dari keterangan di atas, dapat diperkirakan bahwa pada daerah dengan ARTI 1 maka diantara 100.000 penduduk rata-rata 100 penderita tuberkulosis setiap
tahun, dimana 50 penderita adalah BTA Positif. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi penderita tuberkulosis adalah daya tahan tubuh yang
rendah, diantaranya gizi buruk atau HIVAIDS.
2.1.4. Gejala Tuberkulosis
1. Gejala Utama
Gejala utama adalah batuk yang terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih.
2. Gejala Tambahan
Gejala tambahan yang sering dijumpai adalah dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas dan nyeri dada, badan lemah, napsu makan menurun, berat badan
turun, rasa kurang enak badan malaise, berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan.
Gejala-gejala tersebut diatas di jumpai pula pada penyakit paru selain tuberkulosis. Oleh karena itu setiap orang yang datang ke Unit Pelayanan Kesehatan
UPK dengan gejala tersebut di atas, harus dianggap sebagai seorang ”suspek tuberkulosis” atau tersangka penderita tuberkulosis dan perlu dilakukan pemeriksaan
secara mikroskopis langsung Depkes RI, 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Diagnosis Tuberkulosis
1. Diagnosis Tuberkulosis Pada Orang Dewasa
Diagnosis tuberkulosis paru pada orang dewasa dapat ditegakan dengan ditemukannya BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan
dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga spesimen SPS BTA hasilnya positif. Bila hanya 1 spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut
yaitu foto rontgen dada atau pemeriksaan dahak SPS diulang. -
Kalau hasil rontgen mendukung tuberkulosis, maka penderita didiagnosis sebagai penderita tuberkulosis BTA positif.
- Kalau hasil rontgen tidak mendukung tuberkulosis, pemeriksaan dahak SPS
diulangi. -
Apabila fasilitas memungkinkan, maka dilakukan pemeriksaan lain, misalnya biakan.
Bila ketiga spesimen dahak hasilnya negatif, diberikan antibiotik spektrum luas misalnya kotrimoksasol atau amoksisilin selama 1-2 minggu. Bila tidak ada
perubahan, namun gejala klinis tetap mencurigakan tuberkulosis, ulangi pemeriksaan dahak SPS.
- Kalau hasil SPS positif, didiagnosis sebagai penderita tuberkulosis BTA postif.
- Kalau hasil SPS tetap negatif, lakukan pemeriksaan foto rontgen dada, untuk
mendukung diagnosis tuberkulosis.
Universitas Sumatera Utara
Bila hasil rontgen mendukung tuberkulosis, di diagnosis sebagai penderita tuberkulosis BTA negatif Rontgen positif. Bila hasil rontgen tidak mendukung
tuberkulosis, penderita tersebut bukan tuberkulosis. Kalau UPK yang tidak memiliki fasilitas rontgen, penderita dapat dirujuk
untuk foto rontgen dada ke RS di Indonesia pada saat ini , uji Tuberkulin tidak mempunyai arti dalam menentukan diagnosis tuberkulosis pada orang dewasa, sebab
sebagian besar masyarakat sudah terinfeksi dengan Mycobacterium tuberculosis karena tingginya prevalensi tuberkulosis. Suatu uji tuberkulin positif hanya
menunjukan bahwa yang bersangkutan pernah terpapar dengan mycobcterium tuberculosa. Dilain pihak hasil uji tuberkulin dapat negatif meskipun orang tersebut
menderita tuberkulosis, misalnya pada penderita HIVAIDS, malnutrisi berat, tuberkulosis milier dan morbili www.meprofarm.com.
2. Diagnosis Tuberkulosis Pada Anak. Diagnosis yang paling tepat adalah dengan ditemukannya kuman tuberkulosis
dari penderita, misalnya dahak, bilasan lambung, biopsi dll. Tetapi pada anak hal ini sulit dan jarang didapat, sehingga sebagian besar diagnosis tuberkulosis anak
didasarkan atas gambaran klinis, gambaran foto rontgen dada dan uji tuberkulin. Untuk itu penting memikirkan adanya tuberkulosis pada anak kalau terdapat
tanda-tanda yang mecurigakan atau gejala-gejala seperti di bawah ini : a. Seorang anak harus dicurigai menderita tuberkulosis kalau :
1. Mempunyai sejarah kontak serumah dengan penderita tuberkulosis BTA
Positif.
Universitas Sumatera Utara
2. Terdapat reaksi kemerahan cepat setelah penyuntikan BCG Bacillus Calmette
et Guerin dalam 3-7 hari. 3.
Terdapat gejala umum tuberkulosis. b.
Gejala Umum tuberkulosis pada anak : 1.
Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas dan tidak naik dalam satu bulan meskipun sudah dengan penanganan gizi yang
baik failure to thrive. 2.
Nafsu makan tidak ada anorexia dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak naik dengan adekuat.
3. Demam lamaberulang tanpa sebab yang jelas bukan tifus, malaria atau
infeksi saluran napas akut, dapat disertai keringat malam. 4.
Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit, biasanya multipel, paling sering di daerah leher, ketiak dan lipatan paha inguinal.
5. Gejala-gejala dari saluran napas, misalnya batuk lama lebih dari 30 hari
setelah disingkirkan sebab lain dari batuk, tanda cairan di dada dan nyeri di dada.
6. Gejala-gejala dari saluran cerna, misalnya diare berulang yang tidak sembuh
dengan pengobatan diare, benjolan massa di abdomen dan tanda-tanda cairan dalam abdomen.
c. Gejala spesifik
Gejala spesifik biasanya tergantung dibagian tubuh mana yang terserang, misalnya :
Universitas Sumatera Utara
1. Tuberkulosis kulit skrofuloderma. 2. Tuberkulosis tulang dan sendi yaitu
- Tulang punggung spondilitis; gibbus
- Tulang panggul kolsitis; pincang, pembengkakan di pinggul
- Tulang lutut: pincang dan atau bengkak
- Tulang kaki dan tangan
3. Tuberkulosis otak dan syaraf -
Meningitis dengan gejala : iritabel, kaku kuduk, muntah-muntah dan kesadaran menurun.
4. Tuberkulosis Mata dengan gejala : Konjungtivitis fliktenularis dan Tuberkel koroid hanya terlihat dengan fundusckopi.
5. Lain-lain. 4. Uji Tuberkulin Mantoux.
Uji tuberkulin dilakukan dengan cara mantoux penyuntikan intra kutan dengan semprit tuberkulin 1ml jarum nomor 26. tuberkulin yang dipakai adalah
tuberkulin PPD RT 23 kekuatan 2 TU. Pembacaan dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan. Diukur diameter transveral dari indurasi yang terjadi. Ukuran
dinyatakan dalam milimter. Uji tuberkulin dinyatakan positif bila indurasi 10 mm pada anak dengan gizi baik, atau 5 mm pada anak dengan gizi buruk.
Bila uji tuberkulin positif, menunjukan adanya infeksi tuberkulosis dan kemungkinan ada tuberkulosis aktif pada anak, namun uji tuberkulin dapat negatif
Universitas Sumatera Utara
pada anak dengan tuberkulosis berat malnutrisi, penyakit sangat berat, pemberian imunosupresif, dll.
5. Reaksi Cepat BCG Bila dalam penyuntikan BCG terjadi reaksi cepat dalam 3-7 hari berupa
kemerahan dan indurasi 5 mm, maka anak tersebut dicurigai telah terinfeksi Mycobactrium tuberculosa.
6. Fhoto Rontgen Dada Gambaran rontgen tuberkulosis paru pada anak tidak khas dan interpretasi foto
biasanya sulit, harus hati-hati, kemungkinan bisa overdiagnosis atau underdiagnosis.
Paling mungkin kalau ditemukan infiltrat dengan pembesaran kelenjar hilus atau kelenjar paratrakeal.
Gejala lain dari fhoto rontgen yang mencurigai tuberkulosis adalah milier, Atelektasiskolaps konsolidasi, infiltrat dengan pembesaran kelenjar hilus atau
paratrakeal, Konsolidasi lobus, reaksi pleura dan atau efusi pleura, kalsifikasi, bronkiektasis, kavitas, dan destroyed lung.
Bila ada diskongruensi antara gambaran klinis dan gambaran rontgen , harus dicurigai tuberkulosis. Fhoto rontgen dada sebaiknya dilakukan PA postero-
Anterior dan lateral, tetapi kalau tidak mungkin PA saja. 7. Pemeriksaaan mikrobiologi dan Serologi.
Pemeriksaan BTA secara mikroskopis langsung pada anak biasanya dilakukan dari bilasan lambung karena dahak sulit didapat pada anak. Pemeriksaan BTA
Universitas Sumatera Utara
secara biakan kultur memerlukan waktu yang lama. Cara baru untuk mendeteksi kuman tuberkulosis dengan cara PCR Polymery Chain Reaktion atau Bactec
masih belum dapat dipakai dalam klinis praktis. Demikian jiga pemeriksaan serologis seperti ELISA, PAP, Mycodot dan lain-lain, masih memerlukan
penelitian lebih lanjut untuk pemakaian dalam klinis praktis. Bila dijumpai 3 atau lebih dari hal-hal yang mencurigakan atau gejala-gejala
klinis umu tersebut di atas. Maka anak tersebut dianggap tuberkulosis dan diberikan pengobatan dengan OAT sambil diobservasi selama 2 bulan. Bila
menunjukan perbaikan, maka diagosis tuberkulosis dapat dipastikan dan OAT diteruskan sampai penderita tersebut sembuh.
Bila dalam observasi dengan pemberian OAT selama 2 bulan tersebut di atas, keadaan anak memburuk atau tetap, anak tersebut bukan tuberkulosis atau
mungkin tuberkulosis tapi kekebalan obat ganda atau Multiple Drug Resistent MDR. Anak tersangka MDR perlu dirujuk ke rumah sakit untuk
penatalkaksanaan spesialistik. Berikut gambar Alur Deteksi Dini dan Rujukan tuberkulosis paru pada Anak :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Alur Deteksi Dini dan Rujukan TB Paru Pada Anak Sumber Depkes RI, 2002
Penting diperhatikan bahwa bila pada anak dijumpai gejala-gejala berupa kejang, kesadaran menurun, kaku kuduk, benjolan dipunggung, maka ini merupakan
tanda-tanda bahaya. Anak tersebut harus segera dirujuk kerumah sakit untuk penatalaksanaan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru