3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder yang di peroleh adalah data dari: 1.
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara Subdin P2PL, seksie P2M bidang program P2TB dengan mendata nama,umur, dan alamat sesuai formulir TB04.
2. Pemegang Program P2TB Seluruh puskesmas dalam Kabupaten Aceh Tenggara,
mendata nama PMO dan berat badan penderita tuberkulosis paru dengan melihat formulir TB 01.
3. Hasil pemeriksaan rontgen + penderita tuberkulosis paru yang ada diseluruh
puskesmas dalam Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2009. 4.
Badan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Tenggara berupa peta wilayah, luas wilayah dan data curah hujan per Kecamatan tahun 2009.
3.4.3. Batasan-batasan dan Kriteria Kasus dan Kontrol 3.4.3.1. Batasan-batasan kasus dan kontrol
1. Kasus Kasus adalah penderita tuberkulosis yang datang berobat ke Puskesmas di
Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2009 yang telah di diagnosa oleh dokter berdasarkan gambaran klinis dan rontgen dada + masih dalam pengobatan,
tercatat pada register TB 01 dengan identitas lengkap meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, hasil gambaran klinis dan rontgen dada.
2. Kontrol Non Kasus Adapun kontrol atau non kasus adalah orang yang tinggal dekat kasus yang
berdomisili di di Kabupaten Aceh Tenggara dengan tidak mempunyai gambaran klinis serta hasil rontgen Negatif tuberkulosis paru.
Universitas Sumatera Utara
3.4.3.2. Kriteria Kasus dan Kontrol
1. Kasus a. Kriteria
Inklusi 1
Penderita tuberkulosis paru dinyatakan oleh dokter menderita tuberkulosis paru dengan gambaran klinis dan rontgen positif yang berobat ke
Puskesmas dalam Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2009. 2
Dalam satu rumah diambil satu kasus untuk penelitian. 3
Kasus masih minum obat. 4
Telah menempati rumah tiga bulan atau lebih sejak didiagnosa dokter menderita tuberkulosis paru.
5 Tercatat pada register TB 01 dengan identitas yang lengkap
6 Bersedia menjadi subyek penelitian
7 Mengisi seluruh kuesioner oleh orang tua atau penderita tuberkulosis
paru. b. Kriteria Eksklusi
1 Penderita tuberkulosis paru yang berdomisili di luar wilayah Kabupaten
Aceh Tenggara. 2
Penderita tuberkulosis paru dengan register TB paru tidak lengkap 3
Tidak bersedia menjadi subyek penelitian 4
Menempati rumah kurang dari tiga bulan sejak didiagnosa menderita tuberkulosis paru.
5 Tidak mengisi seluruh kuesioner
Universitas Sumatera Utara
2. Kontrol Non Kasus a. Kriteria
Inklusi 1
Satu Orang tetangga terdekat kasus dengan tidak menderita tuberkulosis paru menurut diagnosa dokter.
2 Bersedia menjadi subyek penelitian.
b. Kriteria Eksklusi Berasal dari luar wilayah Kabupaten Aceh Tenggara.
3.4.4. Cara Pengambilan sampel
Cara pengambilan sampel melalui tahapan sebagai berikut: 1. Kasus
a. Kasus diambil dari seluruh puskesmas di Kabupaten Aceh Tenggara, masih
minum obat dan didiagnosa berdasarkan dokter berdasarkan gambaran klinis dan rontgen dada + serta di catat dalam TB01
b. Penderita tuberkulosis paru positif telah tercatat sebagai kasus ditindak lanjuti
dengan wawancara menggunakan kuesioner serta dilakukan observasi. 2.
Kontrol Non Kasus a.
Kontrol ditetapkan sesegera mungkin setelah kasus ditemukan, kontrol adalah tetangga dekat korban yang tidak menderita tuberkulosis paru berdasarkan
pemeriksaan klinis oleh dokter. b.
Orang yang memenuhi kriteria sebagai kontrol dicatat identitas diri dan keluarga, selanjutnya ditindak lanjuti dengan wawancara menggunakan
kuesoiner, kegiatan ini dilakukan hingga jumlah kasus dan kontrol terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Variabel dan Definisi Operasional