2.7. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori di atas, maka di kembangkan kerangka konsep untuk menentukan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Kerangka konsep pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel Independent Variabel Dependent
1
I. Karakteristik Penderita :
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Pengetahuan
6. Status Gizi
7. Status Imunisasi BCG
8. Status Sosial Ekonomi
9. Tindakan
II. Karakteristik Lingkungan Fisik Rumah :
1. Kepadatan Hunian
2. Lantai
3. Ventilasi
4. Pencahayaan
5. Kelembaban
6. Suhu
7. Polutan
Kejadian Tuberkulosis Paru
III. Karakteristik Wilayah :
1. Ketingian permukaan tanah dari
permukaan laut 2.
Curah Hujan 3.
Jarak Tempuh ke Sarana Kesehatan
Gambar 3. Kerangka Konsep
Universitas Sumatera Utara
Dari kerangka konsep tersebut yang menjadi variabel independentnya adalah karakteristik penderita umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan,
status imunisasi BCG, status gizi, status sosial ekonomi, dan tindakan, karakteristi lingkungan fisik rumah kepadatan hunian, jenis lantai, ventilasi, pencahayaan,
kelembaban, suhu, karakteristik wilayah ketinggian permukaan tanah dari permukaan laut, curah hujan dan jarak tempuh kesarana kesehatan. Sedangkan yang
menjadi variabel dependentnya adalah kejadian tuberkulosis paru di Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis survei bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desian kasus kontrol, yaitu menganalisis hubungan faktor karakteristik
yang berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis paru di Kabupaten Aceh Tenggara.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 16 Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tenggara, dengan pertimbangan bahwa angka kesakitan tuberkulosis paru Positif
terjadi peningkatan jumlah kasus setiap tahunya.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian di mulai dengan pengusulan judul penelitian, penelusuran daftar pustaka, persiapan proposal, konsultasi dengan pembimbing, pelaksanaan
penelitian, analisa data dan penyusunan laporan akhir. Penelitian ini direncanakan selama 6 enam bulan, yaitu dari bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Juni 2009.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Tuberkulosis
paru di Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 65 orang kasus yang memenuhi kriteria kasus tuberkulosis paru Positif, dan 65 orang sebagai non kasus dengan perbandingan
1:1, sehingga sampel dalam penelitian ini 130 orang Total Sampel.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan tahapan-tahapan sebegai berikut : 1. Melakukan verifikasi data mengenai penderita tuberkulosis paru Sub.Din P2PL
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara dan ke Puskesmas-Puskesmas dalam Kabupaten Aceh Tenggara.
2. Memilih penderita tuberkulosis paru sesuai jumlah diperlukan untuk penelitian. 3. Melakukan verifikasi dengan petugas P2TB dan petugas PMO tingkat puskesmas
dalam Kabupaten Aceh Tenggara. 4. Melakukan Observasi dan pengukuran untuk mendapatkan informasi mengenai
faktor-faktor lingkungan fisik rumah dan faktor-faktor wilayah.
3.4.1. Data Primer
Data diperoleh dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan responden, menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan seperti di bawah ini:
1. Mengukur luas Ventilasi rumah dengan meteran.
2. Mengukur kepadatan hunian kamar responden dengan menanyakan pada orang
tua atau pendamping responden berapa jumlah orang yang tidur sekamar dengan responden di bandingkan dengan luas lantai kamar.
Universitas Sumatera Utara
3. Mengukur kelembaban, dilakukan dengan alat hygrometer. Pengukuran dilakukan
bersamaan dengan pengukuran suhu ruangan. Cara menggunakan alat yaitu dengan meletakan alat pada ruang tidur dan ruang kumpul keluarga.
4. Mengukur pencahayaan alami, dengan menggunakan lux meter digital dengan
cara mengarahkan lensa alat ukur ke ruang kamar tidur dan ruang kumpul keluarga sekitar 5 menit. Hasilnya dapat dilihat dengan membaca angka yang
ditunjukan pada alat lux meter dilakukan pada siang hari. Pengukuran dilakukan pada waktu ada cahaya matahari antara pukul 08.30-15.00 WIB.
5. Menanyakan pendidikan responden atau orang tua responden.
6. Menanyakan pengetahuan responden atau orang tua responden.
7. Menanyakan kepemilikan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat.
8. Menanyakan status imunisasi BCG Subyek
9. Menanyakan adanya kontak penderita
10. Merujuk kontrol untuk foto Rontgen dada
11. Mengukur keadaan gizi kontrol diukur secara antropometri berdasarkan indeks
BBU kemudian di bandingkan dengan standar BBU dari standar baku Z score BBU WHO-NCHS KepMenkes No 920MenkesSKVIII2002.
12. Mengukur ketinggian permukaan tanah dari permukaan laut dengan GPS Global
Postioning System.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder yang di peroleh adalah data dari: 1.
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara Subdin P2PL, seksie P2M bidang program P2TB dengan mendata nama,umur, dan alamat sesuai formulir TB04.
2. Pemegang Program P2TB Seluruh puskesmas dalam Kabupaten Aceh Tenggara,
mendata nama PMO dan berat badan penderita tuberkulosis paru dengan melihat formulir TB 01.
3. Hasil pemeriksaan rontgen + penderita tuberkulosis paru yang ada diseluruh
puskesmas dalam Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2009. 4.
Badan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Tenggara berupa peta wilayah, luas wilayah dan data curah hujan per Kecamatan tahun 2009.
3.4.3. Batasan-batasan dan Kriteria Kasus dan Kontrol 3.4.3.1. Batasan-batasan kasus dan kontrol
1. Kasus Kasus adalah penderita tuberkulosis yang datang berobat ke Puskesmas di
Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2009 yang telah di diagnosa oleh dokter berdasarkan gambaran klinis dan rontgen dada + masih dalam pengobatan,
tercatat pada register TB 01 dengan identitas lengkap meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, hasil gambaran klinis dan rontgen dada.
2. Kontrol Non Kasus Adapun kontrol atau non kasus adalah orang yang tinggal dekat kasus yang
berdomisili di di Kabupaten Aceh Tenggara dengan tidak mempunyai gambaran klinis serta hasil rontgen Negatif tuberkulosis paru.
Universitas Sumatera Utara
3.4.3.2. Kriteria Kasus dan Kontrol
1. Kasus a. Kriteria
Inklusi 1
Penderita tuberkulosis paru dinyatakan oleh dokter menderita tuberkulosis paru dengan gambaran klinis dan rontgen positif yang berobat ke
Puskesmas dalam Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2009. 2
Dalam satu rumah diambil satu kasus untuk penelitian. 3
Kasus masih minum obat. 4
Telah menempati rumah tiga bulan atau lebih sejak didiagnosa dokter menderita tuberkulosis paru.
5 Tercatat pada register TB 01 dengan identitas yang lengkap
6 Bersedia menjadi subyek penelitian
7 Mengisi seluruh kuesioner oleh orang tua atau penderita tuberkulosis
paru. b. Kriteria Eksklusi
1 Penderita tuberkulosis paru yang berdomisili di luar wilayah Kabupaten
Aceh Tenggara. 2
Penderita tuberkulosis paru dengan register TB paru tidak lengkap 3
Tidak bersedia menjadi subyek penelitian 4
Menempati rumah kurang dari tiga bulan sejak didiagnosa menderita tuberkulosis paru.
5 Tidak mengisi seluruh kuesioner
Universitas Sumatera Utara
2. Kontrol Non Kasus a. Kriteria
Inklusi 1
Satu Orang tetangga terdekat kasus dengan tidak menderita tuberkulosis paru menurut diagnosa dokter.
2 Bersedia menjadi subyek penelitian.
b. Kriteria Eksklusi Berasal dari luar wilayah Kabupaten Aceh Tenggara.
3.4.4. Cara Pengambilan sampel
Cara pengambilan sampel melalui tahapan sebagai berikut: 1. Kasus
a. Kasus diambil dari seluruh puskesmas di Kabupaten Aceh Tenggara, masih
minum obat dan didiagnosa berdasarkan dokter berdasarkan gambaran klinis dan rontgen dada + serta di catat dalam TB01
b. Penderita tuberkulosis paru positif telah tercatat sebagai kasus ditindak lanjuti
dengan wawancara menggunakan kuesioner serta dilakukan observasi. 2.
Kontrol Non Kasus a.
Kontrol ditetapkan sesegera mungkin setelah kasus ditemukan, kontrol adalah tetangga dekat korban yang tidak menderita tuberkulosis paru berdasarkan
pemeriksaan klinis oleh dokter. b.
Orang yang memenuhi kriteria sebagai kontrol dicatat identitas diri dan keluarga, selanjutnya ditindak lanjuti dengan wawancara menggunakan
kuesoiner, kegiatan ini dilakukan hingga jumlah kasus dan kontrol terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
Adapun Variabel dan definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional No Nama
Variabel Definisi
Operasional Cara
Ukur Alat
Ukur Hasil
Ukur Skala
Ukur Variabel Independen
I Karakteristik
Penderita
1 Penderita TBC Paru
Orang yang telah didiagnosa secara
klinis dan rontgen TBC Positif
Pemeriksaan klinis dan
rontgen Register
TB Paru 01 1.Gambaran
klinis dan rontgen+
2.Gambaran klinis dan
Rontgen- Ordinal
2. Umur Usia genap respon-
den pada waktu wawancara
Wawancara dan observasi
Kuesioner 1. 30Tahun
2. 30tahun Interval
3 Jenis Kelamin
Keadaan tubuh responden yang
dibedakan secara fisik dan biologis
Wawancara dan observasi
Kuesioner 1. Laki-laki
2. Perempuan Nominal
4. Pendidikan Jenis pendidikan
formal yang diikuti oleh responden
Wawancara Kuesioner 1. Tdk sekolah
2. Sekolah Ordinal
5. Pekerjaan Aktivitas sehari -
hari yang dimiliki responden membe-
rikan hasil secara ekonomi
Wawancara Kuesioner 1. Tdk bekerja
2. Bekerja Ordinal
6. Pengetahuan Pengetahuan
res- ponden tentang
tuberkulosis paru Wawancara
Kuesioner 1. Tidak tahu 2. Tahu
Ordinal 7. Status Gizi Gambaran status
gizi yang diukur secara antropome-
tri berdasarkan indeks BBU dari
standar Z Score BBU, WHO-CHS
Berat Badan per Umur
- Kartu status
Penderita - Timbang-
gan badan
1. Gizi buruk = -3 SD
2. Gizi Baik = -3 SD
Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Lanjutan 8. Status
Imunisasi BCG
Responden telah mendapatkan
imunisasi BCG dilihat scar pada
lengan kanan atas Pemeriksaan
scar Kuesioner 1. BCG -
2. BCG + Ordinal
9. Status Sosial
Ekonomi Kemampuan res-
ponden untuk mendapatkan pela-
yanan kesehatan Wawancara
dan Observasi Kuesioner 1.
Tidak Memiliki
kartu jaminan
kesehatan masyarakat
2. Memiliki kartu
jaminan kesehatan
masyarakat Ordinal
10. Tindakan Tindakan respon-
den tentang Tuberkulosis Paru
Wawancara Kusioner 1. Baik
2. Kurang Ordinal
II Karakteristik Lingkungan Fisik Rumah
1. Kepadatan hunian
kamar Jumlah orang yang
menempati luas kamar dalam meter
persegi Mengukur
luas kamar dan mendata
jumlah orang yang
menempati Kuesioner 1.
Tidak meme-nuhi
syarat = 8m
2
untuk 2 orang
2. Memenuhi syarat =
≥8m
2
untuk 2 orang
Ordinal
2. Jenis Lantai Bahan bangunan yang dipakai
sebagai lantai Observasi Kuesioner
1. Tanah
2. Semen Plesteran
Sejenisnya Ordinal
3. Ventilasi rumah
Luas lubang keluar masuk udara
rumah dibanding- kan dengan luas
lantai Mengukur
luas lubang penghawaan
Meteran 1. Tidak
meme-nuhi syarat =
10 dari luas lantai.
2. Memenuhi syarat =
10 dari luas lantai.
Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Lanjutan 4. Pencahaya-
an Besarnya energi
cahaya alam dan buatan yang mene-
rangi dalam rumah Mengukur
cahaya masuk dalam ruang
rumah Lux Meter 1. Tidak
meme-nuhi syarat =
60 Lux. 2. Memenuhi
syarat = ≥60
Lux Ordinal
5. Kelembaban Kadar air di udara dalam ruangan
rumah kamar Mengukur
kelembaban udara dalam
ruangan Hygro-
meter 1. Tidak
meme-nuhi syarat =
40-70. 2. Memenuhi
syarat = an- tara 40-70
Ordinal
6. Suhu Mengukur
suhu ruangan kamar
Mengukur suhu dalam
ruangan kamar
Thermo meter
ruangan 1. Tidak
memenuhi syarat =
18 C-30
C 2. Memenuhi
syarat = 18
C- 30 C
Ordinal
7. Polutan Dalam
Rumah Adanya aktifitas
kebiasaan perlaku- an di dalam rumah
menggunakan bahan yang meng-
hasilkan asap hasil pembakaran
Wawancara dan observasi
Kuesioner 1. Tidak
2. Ada Ordinal
III Karakteristik Wilayah
1. Ketinggian Permukaan
Tanah dari Permukaan
Laut Keadaan keting-
gian permukaan tanah dengan
permukaan laut Pengukuran
dengan GPS Global
Postioning Sytem
Dikelom- pokkan
dalam dua katagori
Ketinggian 1.
≥373 meter 2. 373 meter
Interval
2. Curah Hujan
Banyaknya turun hujan dalam satuan
ukur per tahun Data sekunder
dari Bapeda Kabupaten
Aceh Tenggara
Dikelom- pokkan dua
katagori curah hujan
1. ≥ 2732 mm
tahun 2. 2732 mm
tahun Interval
3. Jarak Tempuh
kesarana Kesehatan
Jarak tempuh responden ke unit
Pelayanan Kesehatan
Wawancara Kuesioner 1.
4610 meter
2. 4610 meter
Interval
Universitas Sumatera Utara
3.6. Metode Pengukuran