Hubungan Status Imunisasi BCG dengan Kejadian Tuberkolosis Paru Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian Tuberkolosis Paru Hubungan Tindakan dengan Kejadian Tuberkolosis Paru

5.1.6. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Tuberkolosis Paru

Hasil penelitian menunjukkan hasil uji Chi Square terdapat hubungan signifikan antara status gizi dengan kejadian tuberkolosisis paru, dengan nilai p = 0,000 p0,05. Pada penelitian ini diperoleh bahwa responden yang menderita tuberkolosis paru lebih banyak dengan status gizi buruk. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Arsunan Arsin, Azriful, dan Aisyah 2003, ada hubungan status gizi responden dengan kejadian TB paru di Makasar. Menurut Soemirat 2000, bahwa penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan masyarakat akibat dari kelebihan atau kekurangan gizi, merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia seperti penyakit tuberkolosis paru dan penyakit lainnya. Kekurangan gizi pada seseorang akan berpengaruh terhadap kekuatan daya tahan tubuh dan responden imunologis terhadap penyakit.

5.1.7. Hubungan Status Imunisasi BCG dengan Kejadian Tuberkolosis Paru

Hasil penelitian menunjukkan hasil uji Chis Square terdapat hubungan signifikan antara status imnisasi BCG dengan kejadian tuberkolosisis paru, dengan nilai p = 0,000 p0,05. Pada penelitian ini diperoleh bahwa responden yang menderita tuberkolosis paru lebih banyak yang tidak mendapatkan imunisasi BCG. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Sutikno 2004, Erni Murniasih dan Livana 2007, bahwa ada hubungan bermakna antara status imunisasi BCG dengan kejadian tuberkulosis paru. Sedangkan Crofton 1993, mengatakan bahwa BCG dapat memberikan 80 perlindungan terhadap penyakit tuberkolosis selama 15 tahun bila diberikan sebelum infeksi pertama kali. Universitas Sumatera Utara Imunisasi BCG adalah vaksin yang terdiri dari basil yang hidup yang telah dilemahkan atau dihilangkan virulensinya, Basil ini berasal dari suatu strain tuberculosis bovin yang diabaikan selama beberapa tahun dalam laboratorium. Vaksin BCG merangsang kekebalan, Baksil tuberkolosis dapat memasuki tubuh tetapi dalam kebanyakan kasus daya pertahanan tubuh yang meningkat akan mengendalikan dan membunuh kuman-kuman tersebut.

5.1.8. Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian Tuberkolosis Paru

Hasil penelitian menunjukkan hasil uji Chi Square terdapat hubungan signifikan antara status sosial ekonomi dengan kejadian tuberkolosisis paru, dengan nilai p = 0,000 p0,05. Pada penelitian ini diperoleh bahwa responden yang menderita tuberkolosis paru lebih banyak yang tidak memiliki kartu jaminan kesehatan sering memeriksakan kesehatannya dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki kartu jaminan kesehatan, yang memiliki kartu jaminan kesehatan akan mengurangi biaya untuk memeriksakan kesehatannya.

5.1.9. Hubungan Tindakan dengan Kejadian Tuberkolosis Paru

Hasil penelitian menunjukkan hasil uji Chi Square terdapat hubungan signifikan antara tindakan dengan kejadian tuberkolosisis paru, dengan nilai p = 0,000 p0,05. Pada penelitian ini diperoleh bahwa responden yang menderita tuberkolosis paru lebih banyak dengan tindakan buruk. Tindakan yang tampak pada manusia dipengaruhi oleh genetic dan lingkungan yang juga merupakan penentu dari tindakan manusia tersebut. Notoatmodjo, 2003. Universitas Sumatera Utara 5.2. Hubungan Karakteristik Lingkungan Fisik Rumah Kepadatan Hunian Kamar, Jenis Lantai, Ventilasi Rumah, Pencahayaan, Kelembaban, Suhu dan Polutan Dalam Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Karakteristik lingkungan yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru dikaitkan dengan kepadatan hunian dengan luas lantai bangunan rumah yang tidak cukup untuk penghuni di dalamnya, lantai rumah dengan tanah akan mempengaruhi kelembaban lantai, ventilasi yang tidak memenuhi persyaratan, pencahayaan yang kurang dapat menerangi seluruh ruangan dan tidak menyilaukan, udara yang tidak segar dan adanya polutan dalam rumah.

5.2.1. Hubungan Kepadatan Hunian Kamar dengan Kejadian Tuberkolosis Paru

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik dan Perilaku Mengenai Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Laguboti Kecamatan Laguboti Kabupaten Tobasa Tahun 2013

3 44 122

HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta Tahun 2016.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta Tahun 2016.

0 3 18

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

3 11 15

PENDAHULUAN Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 4 6

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 2 16

Hubungan antara Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen Kabupaten Pati.

0 0 1

ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYU URIP KABUPATEN PURWOREJO

0 0 11

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU MASYARAKAT MENGENAI LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAGUBOTI KECAMATAN LAGUBOTI KABUPATEN TOBASA TAHUN 2013 SKRIPSI

0 0 14

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPOR 1

0 0 62