BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tuberkulosis 2.1.1. Pengertian
Tuberkulosis di sebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosa. Kuman tuberkulosis biasanya masuk ke dalam tubuh melalui udara lewat pernapasan ke
dalam paru, selanjutnya kuman tersebut dapat menyebar dari paru menuju bagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, saluran limfe, melalui saluran napas
Bronchus atau penyebaran langsung kebagian-bagian tubuh lainnya. Menurut Yunus 1989, sebagian besar kuman tuberkulosis menyerang paru-
paru, akan tetapi dapat menyerang organ lain di dalam tubuh. Secara khas kuman membentuk granuloma dalam paru menimbulkan nekrosis atau kerusakan jaringan
Achmadi, 2008.
2.1.2. Kuman Tuberkulosis
Kuman ini berbentuk batang, berukuran panjang 1-4 mikron, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula
sebagai Basil Tahan Asam BTA. Kuman tuberkulosis cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap
dan lembab. Sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak dan lipid, yang membuat lebih tahan asam, sifat lain adalah bersifat aerob, lebih menyukai jaringan kaya
Universitas Sumatera Utara
oksigen, terutama bagian apical posterior. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat tidur dormant, tertidur lama selama beberapa tahun Depkes RI, 2002.
2.1.3. Cara Penularan
Sumber penularan adalah penderita tuberkulosis BTA positif, pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet
percikan dahak. Droplet yang mengandung kuman bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup
dan masuk ke dalam saluran pernafasan. Setelah kuman tuberkulosis masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya, melalui
sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, saluran napas, atau menyebar langsung ke bagian-bagian tubuh lainnnya.
Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak,
makin menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif, maka penderita tersebut dianggap tidak menular. Kemungkinan seseorang terinfeksi
tuberkulosis ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
Risiko penularan setiap tahun Annual Risk of Tuberculosis InfectionARTI di Indonesia cukup tinggi dan bervariasi antara 1-3, pada daerah dengan ARTI 1
berarti setiap tahun diantara 1000 penduduk, 10 orang akan terinfeksi. Sebagian besar dari orang yang terinfeksi tidak akan menjadi penderita tuberkulosis, hanya sekitar
Universitas Sumatera Utara
10 dari yang terinfeksi yang akan menderita penyakit tuberkulosis Depkes RI, 2002.
Dari keterangan di atas, dapat diperkirakan bahwa pada daerah dengan ARTI 1 maka diantara 100.000 penduduk rata-rata 100 penderita tuberkulosis setiap
tahun, dimana 50 penderita adalah BTA Positif. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi penderita tuberkulosis adalah daya tahan tubuh yang
rendah, diantaranya gizi buruk atau HIVAIDS.
2.1.4. Gejala Tuberkulosis