ditanggung. Untuk meminimalkan risiko investasi, investor harus mampu mendiversifikasikan dananya pada berbagai pilihan aset dengan membentuk
portofolio yang terdiri dari banyak aset. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian
investor untuk menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya Tandelilin, 2001. Adapun rumus return saham menurut Jogiyanto 2003 sebagai berikut:
P
t
– P
t-1
+ P
it
= P
t-1
Keterangan: P
it
= Return Saham i pada periode t P
t
= Harga saham penutupan i pada periode t P
1
t
= Harga saham penutupan i pada periode sebelumnya D
t
= Dividen per lembar saham Dalam penelitian ini return saham dihitung dengan cara mengurangkan harga
saham pada waktu tertentu dengan harga saham pada periode sebelumnya serta memasukkan unsur dividen yang diterima para pemegang saham.
2.1.6. Kebijakan Dividen
Dividen sebagai pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik. Ang
1997 menyatakan bahwa dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi laba ditahan retained earnings yang ditahan sebagai
cadangan bagi perusahaan.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan dividen adalah kebijakan yang berhubungan dengan pembayaran dividen oleh pihak perusahaan, berupa penentuan besarnya pembayaran dividen dan
besarnya laba ditahan untuk kepentingan pihak perusahaan. Besaran dividen tergantung kebijakan dividen masing-masing perusahaan.
Menurut Naveli 1989 dalam Suharli 2007, secara umum kebijakan dividen yang ditempuh perusahaan adalah salah satu dari 3 kebijakan ini, yaitu:
1. Constant Dividend Payout Ratio. Terdapat beberapa cara mengatur dividend payout ratio yang dibagikan secara
tetap dalam persentase atau rasio tertentu, yaitu: a. Membayar dengan jumlah persentase yang tetap dari pendapatan tahunan,
b. Menentukan dividen yang akan diberikan dalam setahun sama dengan jumlah persentase tetap dari keuntungan tahun sebelumnya,
c. Menentukan proyeksi payout ratio untuk jangka waktu panjang. 2. Stable Per Share Dividend.
Kebijakan yang menetapkan besaran dividen dalam jumlah yang tetap. Kebijakan ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan laba
yang tinggi. 3. Reguler Dividend Plus Extra.
Dalam kebijakan ini, perusahaan akan memberikan suatu tingkat dividen yang relatif rendah tetapi dalam jumlah yang pasti, dan memberikan tambahan apabila
perusahaan membukukan laba yang cukup tinggi.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan dividen dalam penelitian ini menggunakan Dividend Payout Ratio. Dividen Payout Ratio diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba
yang tersedia untuk pemegang saham umum. Dividen payout ratio adalah suatu keputusan untuk menentukan berapa besar bagian dari pendapatan perusahaan yang
akan dibagikan kepada para pemegang saham dan yang akan diinvestasikan kembali reinvestment atau ditahan retained di dalam perusahaan. Semakin tinggi dividen
payout ratio akan menguntungkan para investor tetapi dari pihak perusahaan akan memperlemah internal finansial karena memperkecil laba ditahan. Tetapi sebaliknya
dividen payout ratio semakin kecil akan merugikan para pemegang saham dan internal finansial perusahaan semakin kuat. Dari pengertian tersebut, dividen payout
ratio didasarkan pada rentang pertimbangan antara kepentingan pemegang saham disatu sisi, dan kepentingan perusahaan disisi yang lain. Secara umum tidak ada
aturan umum yang secara universal dapat diterapkan pada keputusan pemegang saham dan manajemen tentang dividen. Hal terbaik yang dapat dikatakan adalah
bahwa nilai dividen tergantung pada lingkungan pengambil keputusan. Oleh karena lingkungan tersebut berubah sewaktu-waktu, seorang manajer dihadapkan dengan
tidak relevannya dividen pada waktu tertentu dan dalam waktu tertentu menjadi sesuatu yang utama atau penting.
Dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai dividen payout ratio, dihasilkan beberapa teori yang sampai saat ini dijadikan sebagai referensi dan literatur untuk
penelitian-penelitian selanjutnya. Pendapat dan teori tersebut digunakan sebagai pedoman dan acuan, teori mana yang relevan dan sesuai dengan kebijakan atau
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
kondisi masing-masing perusahaan dan negara. Berikut ini dijelaskan beberapa teori tentang dividen payout ratio dan asumsi-asumsi yang mendasarinya:
1. Dividen tidak relevan Menurut Modigliani dan Miller MM 1961 bahwa kebijakan deviden tidak
relevan terhadap tingkat kesejahteraan pemegang saham, dikemukakan Martin, Petty, Keown, and Scott 1991; Miller 1986; Miller dan Modigliani 1961. Dasar
pemikiran yang dikemukakan adalah dalam kondisi bahwa keputusan investasi yang given, pembayaran dividen tidak berpengaruh terhadap kemakmuran pemegang
saham. Nilai perusahaan lebih ditentukan oleh earning power dari aset perusahaan. 2. Bird in the hand Theory
Salah satu asumsi dari teori Miller dan Modigliani menyatakan bahwa dividen payout ratio tidak mempengaruhi tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor.
Sementara itu menurut Gordon dan Lintner 1956, tingkat keuntungan yang disyaratkan akan naik apabila pembagian dividen dikurangi karena investor lebih
yakin terhadap penerimaan dividen dari pada kenaikan nilai modal capital gain yang akan dihasilkan dari laba yang ditahan. MM berpendapat dan telah dibuktikan
secara matematis, investor merasa sama saja apakah menerima dividen saat ini atau menerima capital gain di masa yang akan datang. Dengan kata lain, tingkat
keuntungan yang disyaratkan tidak dipengaruhi oleh dividen payout ratio. Pendapat Gordon dan Lintner oleh MM diberi nama the bird in the hand fallacy. Gordon dan
Lintner beranggapan investor memandang bahwa satu burung di tangan lebih berharga dari pada seribu burung di udara. Sementara ini MM berpendapat bahwa
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
tidak semua investor berkepentingan untuk menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang sama dengan memiliki resiko yang sama, oleh sebab itu
tingkat resiko pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya ditentukan oleh dividen payout ratio tetapi ditentukan oleh tingkat resiko investasi baru.
3. Tax Preference Theory Jika capital gain dikenakan pajak dengan tarif lebih rendah dari pada pajak
atas dividen, maka saham yang memiliki pertumbuhan tinggi akan direspon positif oleh investor. Tetapi sebaliknya jika capital gain dikenai pajak yang sama dengan
pendapatan atas dividen, maka keuntungan capital gain menjadi berkurang. Namun demikian pajak atas capital gain masih lebih baik dibandingkan dengan pajak atas
dividen karena pajak atas capital gain baru dibayar setelah saham dijual, sementara pajak atas dividen harus dibayar setiap tahun setelah pembayaran dividen. Selain itu
periode investasi juga mempengaruhi pendapatan investor. Jika investor hanya membeli saham untuk jangka waktu satu tahun, maka tidak ada bedanya antara pajak
atas capital gain dan pajak atas dividen. Jadi investor akan meminta tingkat keuntungan setelah pajak yang lebih tinggi terhadap saham yang memiliki dividend
yield yang tinggi dari pada saham dengan dividend yield yang rendah. Oleh karenanya teori ini menyarankan bahwa perusahaan sebaiknya menentukan dividend payout
ratio yang rendah atau bahkan tidak membagikan dividen. Dividend payout ratio DPR dapat dihitung dengan rumus menurut Ang 1997 sebagai berikut:
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
2.1.7. Hubungan Investment Opportunity Set dengan Return Saham