4.6.1. Uji Regresi dengan Metode Backward
Sebelum dilakukan uji asumsi klasik, terlebih dahulu dilakukan uji regresi dengan metode backward. Tujuan dilakukan Pengujian Metode backward adalah
untuk mengurangi reduction dan meringkas summarization variabel indikator dan saling ketergantungan. Pengujian Metode backward dilakukan untuk mengeluarkan
variabel yang cukup banyak, sehingga variabel yang berpengaruh saja yang akan diuji untuk selanjutnya. Metode backward memasukkan semua variabel kedalam model
tetapi kemudian satu persatu variabel independen dikeluarkan dari model berdasarkan kriteria kemaknaan statistik tertentu. Variabel yang pertama dikeluarkan adalah
variabel yang memiliki korelasi parsial terkecil dengan variabel dependen. Kriteria pengeluaran P-OutPOT adalah 0,10 artinya variabel yang mempunyai nilai
p=0,10 dikeluarkan dari model. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui variabel- variabel independen yang benar-benar berpengaruh terhadap variabel dependennya.
4.6.2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian model regresi berganda dalam menguji hipotesis harus menghindari kemungkinan adanya pemyimpangan asumsi klasik. Sebuah model regresi yang
menggunakan data time series harus melakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolinieritas.
4.6.2.1. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual dari model
regresi yang dibangun mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data pada grafik Normal P-P Plot of
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Regression Standardized Residual akan terletak di sekitar garis diagonal atau tidak terpencar jauh dari garis diagonal. Normalitas juga dapat dilihat dengan
menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Jika signifikansi lebih besar dari á
0,05
maka disimpulkan data berdistribusi normal.
4.6.2.2. Uji multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan korelasi antar variabel bebas independen, model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas yaitu dengan melihat Tolerance Value dan Variance Inflation Factor VIF. Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerance kurang dari 0,10 dan VIF lebih
besar dari 10, atau jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,9 Ghozali, 2005.
4.6.2.3. Uji heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan
dalam spesifikasi model regresi atau dengan kata lain terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Tujuan uji heteroskedastisitas adalah ingin menguji
apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada
homoskedastisitas sedangkan
jika varians
tidak sama
dikatakan terjadi
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan
keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak
mengarah adanya heteroskedastisitas. 4.6.2.4. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan
pengganggu periode sebelumnya Ghozali, 2005. Autokorelasi merupakan korelasi antar data dalam runtun waktu times series atau space data cross section. Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson DW. Menurut Situmorang et al 2010
pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 1. Jika 0 d dl berarti tidak ada autokorelasi positif
2. Jika dl ≤ d ≤ du berarti tidak ada autokorelasi positif 3. Jika 4 – dl d 4 berarti tidak ada autokorelasi negatif
4. Jika 4 - du ≤ d ≤ 4 – dl berarti tidak ada autokorelasi negatif 5. Jika du d 4 – du berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif.
4.6.3. Pengujian Hipotesis