Skala Pengukuran Variabel Uji Asumsi Klasik

Karakteristik responden 1. Jenis Kelamin 2. Umur 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Status Skala Cluster Sumber: Diolah oleh Peneliti 2016

3.8 Skala Pengukuran Variabel

Mengingat pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner menunjukkan sebuah nilai yang didapat dari penilaian responden, maka data dikuantifikasikan dengan menggunakan Skala Likert. Kuesioner yang disusun oleh peneliti terdiri atas pernyataan-pertanyaan dengan menggunakan Skala Likert. Skala ini didasarkan pada ranking yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya Ridwan dan Akdon, 2007:12. Tabel 3.2 Tingkat Indikator dengan Skala Likert No. Jawaban Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Kurang Setuju KS 3 4 Tidak Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Ridwan dan Akdon, 2007: 12 Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan Skala Likert dalam penelitian tersebut, maka variabel dalam penelitian ini dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam pembuatan pertanyaan dan pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. 3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Metode Uji Instrumen 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian Juliandi, 2013:79. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Bila rhitung rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid. Sebaliknya, bila rhitung rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner, karena itu uji validitas dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner tersebut. 2. Uji Reliabilitas Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya Juliandi, 2013:83. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil terhadap pertanyaan yang Universitas Sumatera Utara diajukan. Reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, dan atau kehandalan variabel untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya. Suatu indikator dikatakan reliabel apabila indikator tersebut digunakan untuk subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang berbeda, tetap menunjukkan hasil yang sama. Bila rhitung rtabel, maka kuesioner dinyatakan reliabel. Sebaliknya, bila rhitung rtabel, maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel. Uji validitas dan reliabilitas ini diukur dengan menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 20.0 for Windows.

3.9.2 Metode Analisis Data

3.9.2.1 Metode Regresi Linear Sederhana Regresi dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana suatu variabel berhubungan dengan yang lainnya Abdulrahman Ritonga, 2007:376. Dalam penelitian ini, yang digunakan adalah metode regresi linear sederhana. Untuk mengetahui bagaimana variabel dependen Y dapat diprediksikan melalui variabel independen X secara individual dan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tersebut, maka setelah data diubah dari ordinal ke interval, dimasukkan ke dalam rumus: Y = a + bX dimana: Y = Subjeknilai dalam variabel dependen yang diprediksi a = Harga Y bila X = 0 harga konstan Universitas Sumatera Utara b = Koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. X = Subjek pada variabel independen mempunyai nilai tertentu. 3.9.2.2 Pengujian Hipotesis 1. Uji Signifikan IndividuUji Parsial Uji-t Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun uji-t menggunakan langkah- langkah sebagai sebagai berikut: Ho:b1 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu Word of Mouth Communication X terhadap variabel dependen yaitu keputusan konsumen Y. Ho: b1 ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu Word of Mouth Communication X terhadap variabel dependen yaitu keputusan konsumen Y. Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika t hitung t tabel pada α =5 Ho ditolak jika t hitung t tabel pada α =5 2. Koefisien Korelasi R 2 independen determinan R 2 Identifikasi determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara Identifikasi determinan R 2 berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel. Oleh karena itu, peneliti harus mencari koefisien determinan yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Semakin besar nilai determinan maka semakin baik kemampuan variabel dependen Y. Jika determinan R 2 semakin besar mendekati 1, maka semakin besarlah pengaruh dari variabel independen X yakni Word of Mouth Communication terhadap variabel dependen Y yaitu keputusan konsumen. Sebaliknya, jika determinan R 2 semakin kecil mendekati 0, maka semakin kecil pengaruh dari variabel independen yaitu Word of Mouth Communication terhadap variabel dependen Y yaitu keputusan konsumen. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Profil Umum Perusahaan Martabe Sejahtera Golf Club merupakan perusahaan penyedia jasa lapangan golf yang berlokasi di Jl. Letjend. Jamin Ginting Km. 22 Medan, Indonesia. Mulai dibangun pada tahun 1995 oleh Irawan Chandra, padang golf ini mampu menarik perhatian para peminat golf hingga sekarang. Padang golf yang terdiri dari 18 hole 72 par ini dibangun diatas lahan seluas 1.000 ha dan jauh dari hiruk pikuk kota dan bebas dari polusi sebab terletak dekat dengan daerah pegunungan. Martabe Sejahtera Golf Club memiliki berbagai fasilitas yang memudahkan para pengunjung untuk bermain golf, salah satunya adalah Club House yang dirancang dengan perpaduan antara budaya modern dan karo sehingga masih memiliki sentuhan tradisional. Dirancang di atas kontur tanah asli perbukitan dan lembah serta elevasi tanah yang mencapai ketinggian puluhan meter, Martabe Sejahtera Golf Club terlihat sangat eksotis dan menjadikannya cukup dikenal dikalangan para golfer lokal baik internasional. Keunikan berupa hazard atau tantangannya ini menjadikan banyak pengunjung memilih untuk bermain golf di golf club ini dibandingkan golf club lainnya. Ketika banyak golf club lain mendirikan lapangan golf di tengah-tengah perumahan yang kental dengan suasana perkotaan, Martabe Sejahtera Golf Club berdiri di atas lahan yang tetap dipertahankan keasriannya sehingga menyuguhkan panorama alam yang sejuk khas hawa berastagi. Universitas Sumatera Utara Selain keunggulan Martabe Sejahtera Golf Club berupa panoramanya yang indah, lapangan golf ini juga memiliki staff yang handal dan dikenal ramah. Pegawai operasional golf club ini umumnya memiliki background pendidikan yang baik sehingga memudahkan karyawan dalam melayani pengunjung. Selain pegawai operasional dan lapangan, para caddie yang bekerja di lapangan golf ini juga merupakan caddie yang sudah melalui masa training selama 6 bulan. Caddie sudah harus mampu menguasai kontur tanah, arah angin, jarak lapangan, jenis stik golf dan mampu mengendarai buggy car sebelum mulai bekerja. Pelatihan ini diberikan agar para pengunjung merasa aman dan nyaman bermain di lapangan golf ini. Selama beroperasi sejak tahun 1997, Martabe Sejahtera Golf Club memiliki banyak pengunjung rutin. Setiap bulannya rata-rata pengunjung lapangan golf ini berkisar antara 800 sampai 1000 orang. Pada hari-hari biasa, lapangan golf ini dapat menarik kira-kira 30 sampai 50 orang golfer. Sementara pada hari weekend yaitu sabtu dan minggu dan hari libur nasional, Martabe Sejahtera Golf Club dapat menarik kira-kira 150 sampai 200 orang golfer baik lokal maupun internasional. Tingkat kunjungan golfer ke Martabe Sejahtera Golf Club ini umumnya bersifat fluktuatif, tergantung dengan datangnya masa-masa tertentu. Peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan dirasakan pada hari-hari libur nasional dimana kebanyakan karyawan perusahaan biasanya menggunakan hari libur mereka untuk bermain golf, misalnya pada hari buruh nasional. Selain pada hari libur nasional, hari sabtu dan minggu juga sering dimanfaatkan oleh para golfer untuk menenangkan pikiran sejenak dengan bermain golf. Penurunan pengunjung Martabe Sejahtera Golf Club umumnya hanya terjadi pada bulan puasa menjelang ramadhan. Universitas Sumatera Utara Selama menjelang ramadhan biasanya hanya terdapat beberapa pengunjung non- muslim yang bermain golf di salah satu lapangan golf terbaik di Kota Medan ini. Didukung dengan fasilitas yang memudahkan pengunjung menempatkan lapangan golf ini sebagai salah satu lapangan golf berstandar Internasional di Indonesia. Fasilitas yang lengkap dengan range harga yang tidak terlalu mahal mampu memberikan kenyamanan bagi para golfer pengunjung lapangan golf ini. Fasilitas yang dimiliki Martabe Sejahtera Golf Club meliputi golf cart, caddie yang ramah dan handal dibidangnya, golf shop yang menyediakan berbagai peralatan golf, putting green untuk berlatih memukul, locker room sebagai tempat penyimpanan barang-barang, VIP room sebagai ruang pertemuan pribadi, restoran dengan makanan yang higienis, serta fasilitas penyewaan barang-barang keperluan olahraga golf. Jumlah pendapatan lapangan golf ini pun terbilang cukup tinggi. Apabila diadakannya turnamen antar golfer dan Intern, Martabe Sejahtera Golf Club mampu meraup omset kurang lebih Rp. 300.000.000,- setiap bulannya. Turnamen golf adalah pertandingan antar golfer yang biasanya diikuti oleh 100 sampai 200 orang golfer dari kalangan mana saja. Sementara Intern adalah pertandingan antar golfer yang biasanya bekerja di sebuah perusahaan tertentu. Golfer akan berlomba untuk memasukkan bola ke lubang yang ada di setiap hole dengan jumlah pukulan sesedikit mungkin. Setelah pertandingan, skor para golfer akan dicatat untuk menentukan pemenangnya. Umumnya apabila diadakannya turnamen dan Intern, perusahaan terkait wajib menyediakan hadiah berupa uang, sepeda motor atau bahkan mobil. Tidak jarang perusahaan juga menyediakan hadiah untuk pemenang lucky draw atau undian. Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Sejarah Perusahaan

Martabe Sejahtera Golf Club merupakan perusahaan penyedia jasa lapangan golf yang berlokasi di Jl. Letjend. Jamin Ginting Km. 22 Medan, Indonesia. Martabe Sejahtera Golf Club pertama kali didirikan oleh Irawan Chandra dibawah naungan PT. Taipan Asri International. Golf Club yang didesain oleh lembaga Gus Grantham Construction ini mulai dibangun pada tahun 1995 dan mulai beroperasi pada tahun 1997. Pada tahun 1995, perusahaan mendatangkan seorang perancang lapangan golf dari Amerika Serikat bernama Gus Grantham. Gus Grantham ialah seorang perancang lapangan golf US PGA yang terkenal di Amerika Serikat. Dengan luas keseluruhan tanah sekitar 1000 ha, Gus Grantham merancang lapangan golf Martabe Sejahtera Golf Club dengan menggunakan ± 300 ha areal tanah. Diatas areal seluas ± 300 ha itulah kini berdiri sebuah Club House, Golf Course, dan 2 villa. Pada awalnya, perusahaan juga mencanangkan untuk mendirikan sebuah Taman Rekreasi Keluarga. Namun karena terkendala masalah keuangan pada saat itu, perusahaan hanya mampu merealisasikan pembangunan Club House, Golf Course, dan villa. Setelah dirancang, pengerjaan proyek sendiri dimulai pada tahun yang sama. Setelah memakan waktu pembangunan selama 2 tahun, Martabe Sejahtera Golf Club kemudian mulai beroperasi. Pada awal pengoperasiannya, yakni pada tahun 1997, Martabe Sejahtera Golf Club hanya memiliki 12 hole. Seiring dengan bertambahnya waktu serta meningkatnya jumlah pengunjung, pada tahun 1998 Martabe Sejahtera Golf Club akhirnya memiliki 18 hole yang masih digunakan hingga sekarang. Sementara fasilitas tambahan berupa golf shop, locker room, VIP room, dan restoran Universitas Sumatera Utara selesai dibangun pada tahun 2000. Setelah selesai dibangun secara keseluruhan, Martabe Sejahtera Golf Club semakin mampu menarik pengunjung. Saat ini Martabe Sejahtera Golf Club mempekerjakan 188 orang tenaga kerja. Delapan puluh delapan diantaranya merupakan pegawai operasional dan lapangan sementara 100 orang sisanya merupakan caddie. Pegawai operasional dan lapangan yang terdiri dari 88 orang dibagi menjadi karyawan tetap dan harian. Karyawan tetap golf club ini berjumlah 65 orang sementara 25 sisanya adalah BHL atau Buruh Harian Lepas. Karyawan tetap terdiri dari HRD, admin, satpam, mekanik, dan pengawas lapangan yang sistem penggajiannya dilakukan per bulan sedangkan karyawan harian atau BHL Buruh Harian Lepas umumnya merupakan pengurus lapangan yang bertugas untuk merapikan dan memangkas rumput lapangan. Sistem penggajian karyawan harian dilakukan setiap minggunya. Para caddie golf club ini didominasi oleh kaum wanita. Sebelum mulai bekerja, caddie harus mengalami masa training selama 6 bulan sehingga caddie mengerti seluk- beluk pekerjaannya di lapangan seperti kontur tanah, arah angin, kemiringan green, jarak lapangan, jenis stik golf, dan lain sebagainya. Sebelum memiliki buggy car yang mampu mempermudah akses golfer dari satu hole ke hole lainnya sebanyak sekarang, pada awalnya Martabe Sejahtera Golf Club hanya mampu menyediakan beberapa buggy car saja. Seiring dengan jumlah kunjungan golfer yang semakin meningkat, kemudian setiap tahunnya Martabe Sejahtera Golf Club mampu menambah jumlah buggy car. Hingga saat ini, lapangan golf ini sudah memiliki 77 buggy car. Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Jenis-jenis Jasa yang Ditawarkan

Dalam menawarkan jasanya, Martabe Sejahtera Golf Club memiliki range harga yang berbeda-beda untuk setiap jenis kebutuhan. Macam-macam jasa yang ditawarkan adalah: 1. Member and member’s guest weekdays Jenis jasa ini diperuntukkan hanya bagi para member dan tamu member Martabe Sejahtera Golf Club yang berkunjung pada hari biasa non-weekend. Rate harga sudah termasuk dengan biaya lapangan, biaya buggy car dan biaya caddie. Untuk penggunaan buggy car perseorangan, seorang golfer dipungut biaya Rp. 410.000,-. Sementara untuk penggunaan buggy car untuk 2 orang atau sharing buggy , dikenakan biaya Rp. 310.000,- per orang. 2. Member and member’s guest weekends and public holiday WEEKDAYS Green Fee 120,000 Buggy Fee 200,000 Caddie Fee 90,000 WEEKENDS and PUBLIC HOLIDAY Green Fee 250,000 Buggy Fee 200,000 Caddie Fee 90,000 Member and member’s guest Rate Single Sharing Rp. 410.000,- Rp. 310.000,- Member and member’s guest Rate Single Sharing Rp. 540.000,- Rp. 440.000,- Tee Off Before 12 AM Universitas Sumatera Utara Jenis jasa ini diperuntukkan hanya bagi para member dan tamu member Martabe Sejahtera Golf Club yang berkunjung pada hari-hari akhir pekan sabtu dan minggu atau libur nasional. Jasa ini berlaku bagi pengunjung yang mulai bermain golf sebelum jam 12.00 pagi. Rate harga sudah termasuk dengan biaya lapangan, biaya buggy car dan biaya caddie. Untuk penggunaan buggy car perseorangan, seorang golfer dipungut biaya Rp. 540.000,-. Sementara untuk penggunaan buggy car untuk 2 orang atau sharing buggy, dikenakan biaya Rp. 440.000,- per orang. Jenis jasa ini diperuntukkan hanya bagi para member dan tamu member Martabe Sejahtera Golf Club yang berkunjung pada hari-hari akhir pekan sabtu dan minggu atau hari libur nasional. Jasa ini berlaku bagi pengunjung yang mulai bermain golf setelah jam 12.00 pagi. Rate harga sudah termasuk dengan biaya lapangan, biaya buggy car dan biaya caddie. Untuk penggunaan buggy car perseorangan, seorang golfer dipungut biaya Rp. 490.000,-. Sementara untuk penggunaan buggy car untuk 2 orang atau sharing buggy, dikenakan biaya Rp. 390.000,- per orang. WEEKENDS and PUBLIC HOLIDAY Green Fee 200,000 Buggy Fee 200,000 Caddie Fee 90,000 Tee Off After 12 AM Rp. 490.000,- Rp. 390.000,- Member and member’s guest Rate Single Sharing Universitas Sumatera Utara 3. Visitor weekdays 4. 5. 6. Jenis jasa ini diperuntukkan bagi para pengunjung Martabe Sejahtera Golf Club yang berasal dari luar Indonesia dan bermain golf pada hari biasa non- weekend . Rate harga sudah termasuk dengan biaya lapangan, biaya buggy car dan biaya caddie. Untuk penggunaan buggy car perseorangan, seorang golfer dipungut biaya Rp. 630.000,-. Sementara untuk penggunaan buggy car untuk 2 orang atau sharing buggy , dikenakan biaya Rp. 530.000,- per orang. 4. Visitor weekends 7. 8. 9. Jenis jasa ini diperuntukkan bagi para pengunjung Martabe Sejahtera Golf Club yang berasal dari luar Indonesia dan bermain golf pada hari-hari akhir pekan sabtu dan minggu atau hari libur nasional. Rate harga sudah termasuk dengan biaya lapangan, biaya buggy car dan biaya caddie. Untuk penggunaan buggy car perseorangan, seorang golfer dipungut biaya Rp. 790.000,-. Sementara untuk penggunaan buggy car untuk 2 orang atau sharing buggy, dikenakan biaya Rp. 690.000,- per orang. WEEKDAYS Green Fee 340,000 Buggy Fee 200,000 Caddie Fee 90,000 WEEKENDS and PUBLIC HOLIDAY Green Fee 500,000 Buggy Fee 200,000 Caddie Fee 90,000 Rp. 630.000,- Rp. 530.000,- Visitor Rate Single Sharing Rp. 790.000,- Rp. 690.000,- Visitor Rate Single Sharing Universitas Sumatera Utara 5. Tournament Intern Jenis jasa Tournament Intern biasanya diperuntukkan bagi kalangan karyawan sebuah perusahaan. Perbedaannya ialah jenis jasa Tournament digunakan untuk skala yang lebih besar, biasanya untuk para golfer yang berjumlah diatas 100 orang. Sementara Intern biasanya hanya berkisar antara 20 sampai 40 orang saja. Rate harga yang dipakai pada jenis jasa ini sesuai dengan rate harga biasanya. Tergantung dengan keputusan manager, terkadang lapangan golf ini memberikan diskon atau potongan harga antara 10 - 20 dari harga normal bagi para karyawan perusahaan yang menggunakan jenis jasa Tournament dan Intern. Harga ini tidak termasuk dengan biaya makan restoran serta fasilitas lainnya selain buggy fee, caddie fee , dan green fee. Setelah turnamen, biasanya perusahaan terkait akan mengadakan pembagian hadiah bagi golfer dengan pukulan sesedikit mungkin serta hadiah untuk pemenang lucky draw atau undian. 4.2 Penyajian Data 4.2.1 Identitas Responden Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di Martabe Sejahtera Golf Club diperoleh dari penelitian di lapangan selama kurang lebih satu bulan lamanya. Hasil penelitian diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada pengunjung Martabe Sejahtera Golf Club. Sampel pada penelitian adalah sebanyak 90 orang responden dari total populasi sebanyak kira-kira 800 orang pengunjung setiap bulannya. Universitas Sumatera Utara Data identitas pada responden bertujuan untuk mengetahui spesifikasi pada responden. Identitas responden mencakup data jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pengeluaran rata-rata setiap bulannya. Identitas yang didapat oleh peneliti dapat dirangkum pada grafik dibawah ini. a. Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Data primer, diolah 2016 ` Gambar 4.1: Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar diatas menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki- laki adalah sebanyak 92 dari 90 orang responden, yakni sebanyak 83 orang. Sementara responden yang berjenis kelamin wanita hanya sebesar 8 dari 90 orang responden, yakni 7 orang saja. Dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar atau yang dominan bermain golf di Martabe Sejahtera Golf Club adalah laki-laki. Hal ini mendukung teori peneliti pada awal penelitian. Universitas Sumatera Utara b. Berdasarkan Usia Sumber: Data primer, diolah 2016 ` Gambar 4.2: Identitas Responden Berdasarkan Usia Gambar diatas menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini yang berada dalam rentang usia kurang dari 18 tahun adalah 0 atau tidak ada sama sekali. Sementara responden yang berada pada rentang usia 18 – 25 tahun adalah 2 dari jumlah 90 responden, yakni sebanyak 2 orang. Kemudian disusul oleh responden dengan rentang usia 26 – 35 tahun adalah 25 dari jumlah 90 orang responden, yakni, 22 orang. Sementara responden dengan usia diatas 45 tahun merupakan responden terbanyak yang dijumpai oleh peneliti di lapangan. Pada gambar diatas responden berusia 45 tahun ke atas ditunjukkan dengan angka 45 dari 90 orang responden, yakni 38 orang. Rentang usia ini menunjukkan bahwa kebanyakan golfer yang bermain di Martabe Sejahtera Golf Club adalah orang dengan usia paruh baya. Rentang usia dapat dijadikan pertimbangan untuk dapat memfokuskan promosi pada usia diatas 45 tahun. Universitas Sumatera Utara c. Berdasarkan Pendidikan Terakhir Sumber: Data primer, diolah 2016 ` Gambar 4.3: Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Gambar diatas menunjukkan bahwa jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir SDsederajat dan SMPsederajat adalah sebesar 0 atau dengan kata lain tidak ada. Sementara jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir di bangku SMAsederajat berjumlah 6 dari jumlah responden 90 orang, yakni 5 orang. Kemudian responden yang memiliki pendidikan terakhir sebagai Sarjana S1, Magister S2, dan Doktoral S3 merupakan responden berjumlah paling banyak. Responden ini dengan klasifikasi pendidikan tertinggi ini berjumlah 91 dari jumlah 90 orang responden, yakni 82 orang. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar dari golfer yang berkunjung ke Martabe Sejahtera Golf Club merupakan orang-orang yang terpelajar. Universitas Sumatera Utara d. Berdasarkan Pekerjaan Sumber: Data primer, diolah 2016 ` Gambar 4.4: Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan Gambar diatas menunjukkan bahwa jumlah responden berdasarkan pekerjaan yang masih berstatus mahasiswa adalah 0 atau tidak ada sama sekali. Sementara itu jumlah responden yang memiliki pekerjaan di Perusahaan Swasta merupakan jumlah responden terbanyak. Jumlah ini mencapai 39 persen dari jumlah 90 orang responden, yakni 35 orang. Responden dengan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil PNS didapati hanya berjumlah 10 dari 90 orang jumlah responden, yakni 9 orang. Kemudian responden yang memiliki pekerjaan sebagai wirausaha berjumlah 35 dari 90 orang responden, yakni sebanyak 32 orang. Wirausahawan merupakan orang dengan jenis pekerjaan peringkat kedua yang berkunjung di Martabe Sejahtera Golf Club. Jenis pekerjaan terakhir adalah kategori Lain-lain. Kategori ini didapati berjumlah 16 dari 90 orang responden, yakni 14 orang. Kategori pekerjaan Lain- lain merupakan gabungan antara pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Polisi, Pensiunan, dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara e. Berdasarkan Pengeluaran Setiap Bulan Sumber: Data primer, diolah 2016 ` Gambar 4.5: Identitas Responden Berdasarkan Pengeluaran per Bulan Gambar diatas menunjukkan bahwa responden dengan pengeluaran setiap bulannya kurang dari Rp. 1.000.000,- berjumlah 0 atau tidak ada sama sekali. Responden dengan jumlah pengeluaran per bulannya mencapai Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 3.000.000,- berjumlah 1 dari jumlah responden 90 orang, yakni 1 orang saja. Sementara itu responden dengan jumlah pengeluaran per bulannya mencapai Rp. 3.000.000,- sampai Rp. 5.000.000 berjumlah 1 dari total 90 jumlah responden, yakni hanya 1 orang saja. Kemudian responden dengan jumlah pengeluaran per bulannya mencapai Rp. 5.000.000,- sampai Rp. 10.000.000,- berjumlah 18 dari 90 orang responden, yakni 16 orang. Sementara di peringkat teratas dengan angka 80 adalah pengunjung dengan jumlah pengeluaran diatas Rp. 10.000.000,- setiap bulannya. Peneliti menemukan responden yang menghabiskan lebih dari Rp. 10.000.000,- setiap bulannya ini berjumlah 72 orang dari 90 orang responden. Hal ini membuktikan teori peneliti pada awal penelitian bahwa sebagian besar orang yang bermain golf merupakan orang-orang dari kalangan menengah keatas. Menurut Asian Development Bank, kalangan menengah keatas sendiri Universitas Sumatera Utara didefinisikan sebagai orang yang memiliki pengeluaran 10 - 20 per harinya atau apabila dikonversikan ke rupiah mencapai Rp. 3.900.000,- sampai Rp. 7.800.000,- setiap bulannya. Selama penelitian di lapangan, peneliti menjumpai 72 orang dengan pengeluaran diatas Rp. 3.900.000,- sampai Rp. 7.800.000,- yang dikategorikan sebagai kalangan menengah keatas. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memfokuskan pemasaran pada orang kalangan menengah keatas. f. Berdasarkan Mendapatkan Informasi Melalui Sumber: Data primer, diolah 2016 ` Gambar 4.6: Identitas Responden Berdasarkan Mendapatkan Informasi Gambar diatas menunjukkan bahwa 27 dari 90 orang responden, yakni 24 orang mengetahui atau mendapatkan informasi mengenai Martabe Sejahtera Golf Club melalui keluarga. Sementara itu responden yang mendapatkan informasi mengenai Martabe Sejahtera Golf Club melalui teman atau rekan seprofesi diketahui berjumlah paling banyak yaitu 68 dari 90 orang responden, yakni 61 orang. Kemudian jumlah responden yang mengetahui Martabe Sejahtera Golf Club melalui Media Iklan tercatat sebesar 0 atau tidak ada sama sekali. Yang terakhir adalah Universitas Sumatera Utara jumlah responden yang memperoleh informasi mengenai Martabe Sejahtera Golf Club melalui Sales Marketing. Jumlah responden yang menjawab mengetahui lapangan golf ini melalui Sales Marketing berjumlah 5 orang.

4.2.2 Distribusi Data Variabel

Kuesioner yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Likert. Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai seberapa besar pengaruh Word of Mouth X terhadap keputusan penggunaan jasa Y. Kuesioner dalam penelitian ini disebarkan kepada 90 orang responden sebagai pengunjung Martabe Sejahtera Golf Club. Pada setiap pernyataan terdapat 5 pilihan jawaban. Responden diharuskan memilih salah satu jawaban yang menurut mereka paling tepat. Jawaban responden tersebut akan digunakan untuk pengolahan analisis regresi sederhana yang akan dilakukan oleh peneliti. Jawaban responden akan didistribusikan sesuai dengan pilihan jawaban yang digunakan dalam penelitian. Distribusi jawaban tersebut bertujuan untuk melihat jumlah atau persentase masing-masing pilihan jawaban. a. Untuk mengukur variabel X yakni Word of Mouth Communication, penulis menggunakan 3 indikator Word of Mouth yang kemudian dikembangkan menjadi 6 pernyataan. Distribusi jawaban responden terhadap variabel Word of Mouth Communication X dapat disajikan pada gambar sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Sumber: Data primer, diolah 2016 ` Gambar 4.7: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Word of Mouth Communication Berdasarkan gambar 4.7 diatas, dapat disimpulkan bahwa: 1 Frekuensi jawaban pernyataan “Mengetahui Martabe Sejahtera Golf Club melalui pembicaraan dengan o rang lain” menyimpulkan bahwa 21 orang responden 23 menyatakan sangat setuju, 31 orang responden 34 menyatakan setuju, 14 orang responden 16 menyatakan kurang setuju, 24 orang responden 27 menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui Martabe Sejahtera Golf Club melalui teman atau rekan seprofesi. 2 Frekuensi jawaban pernyataan “Mendengarkan keunggulan Martabe Sejahtera Golf Club setiap kali dibicarakan oleh rekan atau keluarga” menyimpulkan bahwa 11 orang responden 12 menyatakan sangat setuju, 33 orang responden 37 menyatakan setuju, 16 orang responden 18 menyatakan kurang setuju dan 30 orang responden 33 menyatakan tidak 5 10 15 20 25 30 35 40 45 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Universitas Sumatera Utara setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 3 Frekuensi jawaban pernyataan “Tertarik untuk membicarakan Martabe Sejahtera Golf Club kepada rekan atau keluarga” menyimpulkan bahwa 16 orang responden 18 menyatakan sangat setuju, 37 orang responden 41 menyatakan setuju, 13 orang responden 14 menyatakan kurang setuju dan 24 orang responden 27 menyatakan tidak setuju. Sementara itu, tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 4 Frekuensi jawaban pernyataan “Menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club berdasarkan rekomendasi dari rekan atau keluarga” menyimpulkan bahwa 17 orang responden 19 menyatakan sangat setuju, 35 orang responden 39 menyatakan setuju, 11 orang responden 12 menyatakan kurang setuju dan 27 orang responden 30 menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 5 Frekuensi jawaban pernyataan “Berniat merekomendasikan Martabe Sejahtera Golf Club kepada rekan atau keluarga” menyimpulkan bahwa 17 orang responden 19 menyatakan sangat setuju, 29 orang responden 32 menyatakan setuju dan 15 orang responden 17 menyatakan kurang setuju dan 29 orang responden 32 menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Responden yang setuju untuk merekomendasikan Martabe Sejahtera Golf Club sebagian besar berniat merekomendasikan dari segi pelayanan para staff dan caddie. 6 Frekuensi jawaban pernyataan “Terdorong menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club atas dorongan dari teman atau keluarga” menyimpulkan Universitas Sumatera Utara bahwa 10 orang responden 11 menyatakan sangat setuju, 32 orang responden 36 menyatakan setuju, 12 orang responden 13 menyatakan kurang setuju dan 36 orang responden 40 menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 7 Frekuensi jawaban pernyataan “Berniat untuk mendorong rekan atau keluarga untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club” menyimpulkan bahwa 10 orang responden 11 menyatakan sangat setuju, 42 orang responden 47 menyatakan setuju, 7 orang responden 8 menyatakan kurang setuju dan 31 orang responden 34 menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. b. Untuk mengukur variabel Y yakni Keputusan Pembelian, peneliti menggunakan 5 indikator keputusan pembelian yang kemudian dikembangkan menjadi 8 pernyataan. Distribusi jawaban responden terhadap variabel Keputusan Pembelian Y dapat disajikan pada gambar sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Sumber: Data primer, diolah 2016 `Gambar 4.8: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Berdasarkan gambar 4.8 diatas, dapat disimpulkan bahwa: 1 Frekuensi jawaban pernyataan “Mengenali kebutuhan akan sebuah lapangan golf yang asri sebelum menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Cl ub” menyimpulkan bahwa 23 orang responden 26 menyatakan sangat setuju, 34 orang responden 37 menyatakan setuju, 19 orang responden 21 menyatakan kurang setuju dan 14 orang responden 16 menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 2 Frekuensi jawaban pernyataan “Mencari informasi mengenai Martabe Sejahtera Golf Club setelah mengenali kebutuhan untuk ber main golf” menyimpulkan bahwa 10 orang responden 11 menyatakan sangat setuju, 29 orang responden 32 menyatakan setuju, 24 orang responden 27 menyatakan kurang setuju dan 27 orang responden 30 menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 1 2 3 4 5 6 7 8 Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Universitas Sumatera Utara 3 Frekuensi jawaban pernyataan “Merasa bahwa Martabe Sejahtera Golf Club merupakan alternatif utama untuk ber main golf” menyimpulkan bahwa 14 orang responden 16 menyatakan sangat setuju, 41 orang responden 45 menyatakan setuju, 16 orang responden 48 menyatakan kurang setuju dan 19 orang responden 21 menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 4 Frekuensi jawaban pernya taan “Memutuskan untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club setelah melakukan berbagai per timbangan” menyimpulkan bahwa 12 orang responden 13 menyatakan sangat setuju, 41 orang responden 45 menyatakan setuju, 13 orang responden 15 menyatakan kurang setuju dan 24 orang responden 27 menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 5 Frekuensi jawaban pernyataan “Memutuskan untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club karena tertarik dengan segala keunggulan yang dibicarakan oleh rekan atau keluarga” menyimpulkan bahwa 9 orang responden 10 menyatakan sangat setuju, 31 orang responden 34 menyatakan setuju, 14 orang responden 16 menyatakan kurang setuju dan 36 orang responden 40 menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 6 Frekuensi jawaban pernyataan “Merasa puas menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club” menyimpulkan bahwa 12 orang responden 13 menyatakan sangat setuju, 32 orang responden 36 menyatakan setuju, 8 orang responden 9 menyatakan kurang setuju dan 38 orang responden Universitas Sumatera Utara 42 menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 7 Frekuensi jawaban pernyat aan “Memutuskan untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club lagi di kemu dian hari” menyimpulkan bahwa 11 orang responden 12 menyatakan sangat setuju, 37 orang responden 41 menyatakan setuju, 15 orang responden 17 menyatakan kurang setuju dan 27 orang responden 30 menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 8 Frekuensi jawaban pernyataan “Memutuskan untuk menjadi penerus komunikasi mulut ke mulut untuk rekan atau keluarga mengenai Martabe Sejahtera Golf Club” menyimpulkan bahwa 9 orang responden 10 menyatakan sangat setuju, 28 orang responden 31 menyatakan setuju, 10 orang responden 11 menyatakan kurang setuju dan 43 orang responden 48 menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3.1 Hasil Uji Validitas Word of Mouth Communication Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Word of Mouth Communication Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted K1 43.83 106.163 .643 .752 K2 44.10 104.878 .751 .746 K3 43.88 106.558 .659 .753 K4 43.91 104.846 .711 .747 K5 44.00 104.404 .722 .746 K6 44.20 106.769 .639 .754 K7 44.03 108.594 .562 .760 X 23.69 30.576 1.000 .847 Sumber: Hasil pengolahan data 2016 Uji validitas adalah uji statistik untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu relevan. Nilai Degree of Freedom yang digunakan dalam uji validitas ini adalah n – 2, dalam hal ini 8 – 2 = 6. Dilihat dari nilai r tabel dua arah pada sig. 0,05 maka kita mendapat nilai sebesar 0,7067. Instrumen yang dilakukan peneliti dikatakan valid apabila seluruh hasil Cronbach’s Alpha if Item Deleted diatas angka 0,7067. Dengan demikian, instrumen Word of Mouth Communication pada penelitian ini dinyatakan valid. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas Word of Mouth Communication Tabel 4.2

Hasil Uji Reliabilitas Word of Mouth Communication Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .779 8 Sumber: Hasil pengolahan data 2016 Uji reliabilitas adalah uji statistik untuk mengukur kehandalan indikator- indikator alat ukur kuesioner agar data yang diperoleh dapat relevan. Nunnally 1967 mengatakan bahwa batas minimal reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha adalah 0,6. Dengan demikian instrumen Word of Mouth Communication dinyatakan reliabel.

4.3.3 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted P1 49.71 115.444 .508 .750 P2 50.20 111.398 .711 .736 P3 49.89 114.662 .558 .747 P4 49.99 112.461 .643 .740 P5 50.30 111.089 .682 .736 P6 50.24 113.962 .508 .748 P7 50.09 112.014 .655 .739 P8 50.41 110.649 .681 .735 Y 26.72 31.888 1.000 .827 Sumber: Hasil pengolahan data 2016 Uji validitas adalah uji statistik untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu relevan. Nilai Degree of Freedom yang digunakan dalam uji validitas ini adalah n – 2, dalam hal ini 9– 2 = 7. Dilihat dari nilai r tabel dua arah Universitas Sumatera Utara pada sig. 0,05 maka kita mendapat nilai sebesar 0,6664. Instrumen yang dilakukan peneliti dikatakan valid apabila seluruh hasil Cronbach’s Alpha if Item Deleted diatas angka 0,664. Dengan demikian, instrumen Keputusan Pembelian pada penelitian ini dinyatakan valid.

4.3.4 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .766 9 Sumber: Hasil pengolahan data 2016 Uji reliabilitas adalah uji statistik untuk mengukur kehandalan indikator- indikator alat ukur kuesioner agar data yang diperoleh dapat relevan. Nunnally 1967, mengatakan bahwa batas minimal reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha adalah 0,6. Dengan demikian instrumen Keputusan Pembelian dinyatakan reliabel.

4.4 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan melalui perhitungan regresi dengan bantuan SPSS 20.0. Uji normalitas yang dilakukan peneliti menggunakan 3 pendekatan yaitu analisa grafik histogram, analisa grafik normal p-plot dan analisa komolgorov smirnov sebagai bukti uji normalitas terkuat. Ketiganya digunakan membandingkan antara tiga observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut: Universitas Sumatera Utara 1 Grafik Histogram Sebuah data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila memberikan pola distribusi grafik yang baik. Data dalam penelitian ini dapat dikatakan berdistribusi normal, hal tersebut dapat dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak miring kesamping kiri maupun kanan seperti yang terlihat pada gambar 4.9 berikut: Sumber: Hasil pengolahan data 2016 Gambar 4.9 Uji Normalitas Grafik Histogram 2 Grafik Normal P-Plot Sumber: Hasil pengolahan data 2016 Gambar 4.10 Uji Normalitas Grafik Normal P-Plot Universitas Sumatera Utara Dalam uji normalitas grafik p-plot, sebuah data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila data menyebar disekitar garis diagonalnya. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. 3 Uji Kolmogorov Smirnov Sumber: Hasil pengolahan data 2016 Gambar 4.11 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Pada output SPSS dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa nilai asymp sig 2-tailed yang terdiri dari Word of Mouth 0,181 dan keputusan pembelian 0,347 lebih besar dari alpha 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai residual terstandarisasi dan data memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinearitas Deteksi multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF yang tidak lebih dari 5 dan nilai Tolerance One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X Y N 90 90 Normal Parameters a,b Mean 23,69 26,72 Std. Deviation 5,530 5,647 Most Extreme Differences Absolute ,116 ,098 Positive ,093 ,098 Negative -,116 -,081 Kolmogorov-Smirnov Z 1,096 ,934 Asymp. Sig. 2-tailed ,181 ,347 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara tidak kurang dari 0.1. Nilai VIF sendiri digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas. Jika nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel bebas tersebut memiliki hubungan linear dengan variabel bebas yang lain di dalam model multikolinear. Jika nilai VIF kurang dari 5, maka model regresi bebas dari masalah multikolinearitas. Pada data ini, nilai tolerance variabel Word of Mouth Communication adalah 1.0 dan VIF juga adalah 0.1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan linear antar variabel. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Lampiran 3. 3. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan melalui perhitungan regresi dengan SPSS yang dideteksi melalui analisa grafik plot. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas yaitu titik- titik pada Scatterplot yang menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar sumbu 0 serta tidak membentuk pola tertentu. Hasil penelitian uji heterokedastisitas pada penelitian ini ditunjukkan pada gambar 4.12 dibawah ini: Sumber: Hasil pengolahan data 2016 Gambar 4.12 Hasil Uji Heterokedastisitas Universitas Sumatera Utara Scatterplot pada output diatas memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak antara -2 hingga 2, tersebar ke segala arah dan tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi diatas adalah homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.5 Uji Regresi Sederhana