5.2.2. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Pemahaman Persetujuan
Tindakan Kedokteran
Dari hasil uji statistik yang tertera pada tabel dibawah ini dengan menggunakan uji Korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0,673 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada hubungan antara jenis kelamin dengan pemahaman pasien dengan persetujuan tindakan kedokteran nilai p 0,05.
Ternyata hasil yang diperoleh bahwa pada semua kelompok laki-laki dan perempuan tidak ada hubungan yang signifikan terhadap informasi yang disampaikan
dokter tentang persetujuan tindakan medis. Berdasarkan karakteristik jenis kelamin ternyata pemahaman pasien terhadap penjelasan dokter tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran tidak mempunyai hubungan yang bermakna. Hal ini dapat dipahami dari keterangan pasien bahwa sebelum dokter menyampaikan penjelasannya, perawat
diminta keluarga pasien yang dapat mewakili untuk mendengar penjelasan dokter. Keluarga yang dimaksud boleh laki-laki ataupun perempuan sepanjang mempunyai
hubungan langsung dengan pasien.
5.2.3. Hubungan antara Pendidikan dengan Pemahaman Persetujuan Tindakan
Kedokteran
Pada penelitian ini responden yang paling banyak jumlahnya adalah tingkat pendidikan SLTA dengan jumlah 49 orang.
Dari hasil uji statistik yang tertera pada tabel dibawah ini dengan menggunakan uji Korelasi Spearman diperoleh nilai p =
Universitas Sumatera Utara
0,269 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pemahaman pasien dengan persetujuan tindakan kedokteran nilai p 0,05.
Dalam hal ini dapat dilihat bahwa hubungan tingkat pendidikan dengan pemahaman pasien tentang persetujuan tindakan kedokteran yang signifikan terdapat pada
informasi tentang penyakit yang diderita pasien. Pejelasan dokter kepada pasien tentang diagnosa penyakit tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan
pemahaman pasien. Secara teoritis pendidikan sangat berhubungan dengan tingkat pengetahuan, makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pengetahuannya.
5.2.4. Hubungan antara Pekerjaan dengan Pemahaman Persetujuan Tindakan