Hubungan antara Jenis Tindakan Bedah dengan Pemahaman Persetujuan Hubungan antara Penyampaian Informasi Dokter dengan Pemahaman Persetujuan Tindakan Kedokteran

5.2.6. Hubungan antara Jenis Tindakan Bedah dengan Pemahaman Persetujuan

Tindakan Kedokteran Jenis tindakan bedah dalam penelitian ini dikategorikan menjadi besar, sedang, dan kecil. Dari hasil analisis terlihat bahwa responden sebagian besar mendapat tindakan bedah besar sebanyak 76 responden dan tindakan bedah kecil hanya sebanyak 3 responden. Dari hasil uji statistik yang tertera pada tabel dibawah ini dengan menggunakan uji Korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0,341 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis tindakan bedah dengan pemahaman pasien dengan persetujuan tindakan kedokteran nilai p 0,05. Pada penjelasan dokter tentang Surat Izin Operasi ternyata responden paling banyak menjawab kurang paham yaitu 73 orang. Melalui wawancara pada waktu mengajukan pertanyaan kuessioner diketahui bahwa pasien tidak mengerti apa sesungguhnya yang keuntungan dari Surat Izin Operasi tersebut bagi pasien. Karena dalam pemikiran mereka bahwa Surat Izin Operasi tersebut merupakan pernyataan yang isinya hanya untuk kesediaan dilakukan operasi. Artinya jika terjadi hal-hal diluar dugaan mereka tidak berhak melakukan tuntutan karena sudah menandatangani formulir surat perjanjian. Persetujuan tindakan kedokteran di RSU dr Pirngadi Kota Medan. dokter juga menyampaikan hak pasien menolak tindakan operasi. Universitas Sumatera Utara

5.2.7. Hubungan antara Penyampaian Informasi Dokter dengan Pemahaman Persetujuan Tindakan Kedokteran

Hubungan antara penyampaian informasi oleh dokter dalam penelitian ini dikategorikan menjadi baik, kurang baik dan tidak baik. Dari hasil analisis terlihat bahwa responden sebagian besar menilai bahwa informasi yang diberikan dokter adalah kurang baik yaitu sebanyak 74 responden, yang baik sebanyak 22 responden dan menyatakan tidak baik sebanyak 4 responden yang menilai informasi yang diberikan oleh dokter . Dari hasil uji statistik yang tertera pada tabel dibawah ini dengan menggunakan uji Korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penyampaian informasi dokter dengan pemahaman pasien dengan persetujuan tindakan kedokteran. Hubungan penyampaian informasi dengan pemahaman persetujuan tindakan dokter menunjukkan hubungan yang sedang r = 0,451 dan berpola positif artinya semakin baik informasi yang diberikan maka semakin paham responden dalam persetujuan tindakan kedokteran nilai p 0,05. Dalam hal ini pasien sebenarnya sebelum berjumpa dengan dokter sudah mendapat gambaran tentang penyakitnya kira-kira tindakan apa yang akan dilakukan sebagai solusinya. Pada pasien bedah pada umumnya sudah mengetahui penyakit yang dideritanya. Hal ini sudah mereka ketahui ketika melakukan kunjungan berobat jalan ke dokter yang akan melaksanakan trindakan bedah. Penyampaian informasi dokter pada item ini sudah memenuhi kriteria penyampaian informasi melalui komunikasi. Universitas Sumatera Utara Informasi dokter tentang pentingnya tindakan pembedahanoperasi segera dilaksanakan ternyata jawaban yang paling banyak adalah sudah paham sebanyak 90 responden .Pasien mengatakan bahwa dokter sudah menjelaskan dengan panjang lebar bahwa operasi sangat penting untuk dilakukan sehubungan dengan penyakit yang diderita pasien. Tindakan operasi merupakan solusi untuk kesembuhan penyakit yang diderita pasien daa pasien dapat menerima penjelasan ini karena dokter menyampaikannya dengan cara yang sangat sederhana dan bahasa yang disampaiakan juga mudah dimengerti. Dalam hal ini dokter sudah memenuhi peraturan yang sudah ditetapkan yaitu penyampaian informasi kepada pasien wajib dilaksanakan. Sesuai Permenkes RI No.1419MenkesPerIX2005 tantang Penyelenggaraan Paraktek Dokter dan Dokter Gigi pada pasal 17 menyatakan: 1 Dokter atau dokter gigi dalam memberikan pelayanan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi terlebih dahulu harus memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan. 2 Tindakan kedokteran sebagaimana dimaksud ayat 1 harus mendapat persetujuan dari pasien. Pemberian penjelasan dan persetujuan sebagaimana dimaksud ayat 1 dan ayat 2 dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN