Teori tentang Penyampaian Informasi

- alternatif tindakan lain dan resikonya - resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan - prognosis terhadap tindakan yang dilakukan Jika petugas melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien maka petugas dapat dituntut ke pengadilan secara hokum pidana dengan tuduhan telah melakukan penganiayaan dengan dasar tuntutan sanksi pidana yang tercantum pada pasal 351 KUH Pidana. Sedangkan secara hukum Perdata dianggap telah melakukan pebuatan melawan hukum dan dapat dikenakan sanksi sesuai dengan yang tercantum pada pasal 1365 K.U.H Perdata yang menyatakan : “Setiap perbuatan yang melanggar hukum sehingga membawa kerugian kepada orang lain, maka sipelaku yang menyebabkan kerugian tersebut berkewajiban untuk mengganti kerugian tersebut”.

2.7. Teori tentang Penyampaian Informasi

Informasi sangat erat hubungannya dengan komunikasi. Menurut Purwanto H, 1999 komunikasi adalah proses pengiriman berita dari seseorang kepada orang lain. Agar berita atau pesan yang dikirim dapat disampaikan secara efektif sesuai dengan yang diinginkan maka harus berdasarkan adanya hubungan baik diantara kedua belah pihak diantara kedua belah pihak. Hubungan ini harus diciptakan sedemikian rupa dan akan terjalin bila keduanya mencoba untuk saling mengerti dengan megidentifikasi tujuan dari hubungan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Salah satu cara penyampaian informasi adalah dengan berkomunikasi, karena komunikasi Universitas Sumatera Utara merupakan proses kegiatan pengoperan penyampaian warta berita informasi yang mengandung arti dari salah satu pihak kepada pihak lain dalam usaha mendapatkan saling pengertian. Cara seseorang dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain sangat berpengaruh dalam membentuk persepsi si penerima pesan. Tidak jarang seseorang kecewa dengan kenyataan yang terjadi karena salah persepsi terhadap informasi yang diterima. Seperti yang disampaikan Rakhmat, J 1998 Psikologi Komunikasi adanya kesenjangan antara persepsi dengan realitas sebenarnya mengakibatkan bukan saja perhatian selektif tetapi penafsiran pesan yang keliru. Jadi cara penyampaian pesan sangat berpengaruh terhadap persepsi sipenerima pesan misalnya dapat dilihat pada cara orang yang menyampaikan kabar dukacita dengan becanda, akan ditanggapi penerima pesan sebagai berita biasa-biasa saja. Komunukasi merupakan komponen yang sangat penting dalam rangka untuk penyampaian informasi. Notoatmodjo, S 2003 menyatakan komunikasi adalah proses pengoperasian rangsangan stimulus dalam bentuk lambang atau simbol bahasa atau gerak non verbal, untuk mempengaruhi prilaku orang lain. Komunikator orang yang menyampaikan pesan yang baik dalam penyampaian pesannya akan menghasilkan penyampaian pesan yang efektif kepada komunikan orang yang menerima pesan. Sebaliknya bila komunikatior tidak menguasai tehnik- tehnik penyampaian pesan maka pesan yang ingin disampaikan akan mengalami distorsi pada saat diterima. Dengan komunikasi kedua belah pihak akan saling tahu Universitas Sumatera Utara apa yang diinginkan, tentunya dengan satu bahasa yang dapat saling dimengerti agat tidak terjadi kesalahan dalam menginterpretasi apa yang dimaksud oleh lawan bicara. Bahasa merupakan salah satu simbol yang sudah disepakati untuk menyamakan persepsi antara komunikator denagn komunikan. Simbol ini serupa dengan tanda yaitu berfungsi mewakili sesuatu hal, fikiran atau perasaan, tak terbatas dan abstrak Purwanto H, 1999. Hal-hal yang sering menghambat komunikasi antara dokter-pasien ialah penggunaan simbol istilah-istilah medis atau ilmiah yang diartikan secara berbeda atau sama sekali tidak dimengerti oleh pasien Cushway, B 2002 menyatakan bahwa rintangan terhadap komunikasi dapat datang dari sejumlah sumber. Masalah biasa saja pada sipengirim pesan, yang mungkin tidak mampu atau benar-benar tidak mau mengkomunikasikan pasan yang perlu dengan jelas atau ada pada penerima pesan, yang untuk berbagai alasan mungkin tidak mampu atau tidak memahami pesan yang dikirim atau mungkin ada faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi keadaan pada waktu pesan disampaikan umpamanya buara berisik. Agar pesan dapat diterima dengan baikmaka komunikator harus betul-betul memahami siapa yang akan menerima pesan dan hal ini akan berhubungan dengan cara berkomunikasi yang akan dilakukan. Cushway B 2002 mengatakan komunikasi mempunyai sejumlah tujuan : 1. Membagi informasi 2. Memperhatikan gagasan Universitas Sumatera Utara 3. Mengirim menyampaikan dan tukar menukar pandangan 4. Mengirim menyampaikan perasaan Notoatmodjo, S 2003 menyatakan bahwa bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam program-program kesehatan masyarakat adalah komunikasi antar pribadi interpersonal communication dan komunikasi massa mass communication. Komunikasi antar pribadi akan efektif apabilamemenuhi 3 tiga hal : 1. Empathy, yakni menempatkan diri pada kedudukan orang lain orang yang diajak berkomunikasi 2. Respect terhadap perasaan dan sikap orang lain. 3. Jujur dalam menaggapi pertanyaan orang lain yang diajak berkomunikasi. Komunikasi diperlukan untuk dapat saling mengetahui keinginan masing- masing orang yang terlibat didalamnya, dengan berkomunikasi seseorang akan mengerti apa yang dimaksud lawan bicaranya. Dokter sebagai petugas kesehatan yang akan menyampaikan pesan kepada pasien dengan keinginan agar pasien segera sembuh dari penyakitnya harus berdasarkan adanya hubungan emosional dalam arti saling percaya tanpa ada unsur-unsur untuk saling mempengaruhi. Hal ini dapat diperlukan agar pasien lebih merasa akrab kepada dokter dan akan lebih terbuka untuk menyampaikan keluhannya. Metode komunikasi seperti ini disebut dengan konseling dan urutannya disingkat dengan istilah GATHER yang kepanjangannya adalah : Universitas Sumatera Utara 1 G : Greet client warmly menyambut client dengan hangat 2 A : Ask elient about themselves menanyakan tentang keadaan mereka 3 T : Tell clients about their problems menanyakan masalah-masalah yang mereka hadapi 4 H : Help clients solve their problems membantu pemecahan masalah yang mereka hadapi 5 E : Explain how to prevent to have the same problem menjelaskan bagaimana mencegah terjasinya masalah yang sama 6 R : Return to follow-up melakukan tindak lanjut terhadap konseling

2.8. Landasan Teori