Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

1 G : Greet client warmly menyambut client dengan hangat 2 A : Ask elient about themselves menanyakan tentang keadaan mereka 3 T : Tell clients about their problems menanyakan masalah-masalah yang mereka hadapi 4 H : Help clients solve their problems membantu pemecahan masalah yang mereka hadapi 5 E : Explain how to prevent to have the same problem menjelaskan bagaimana mencegah terjasinya masalah yang sama 6 R : Return to follow-up melakukan tindak lanjut terhadap konseling

2.8. Landasan Teori

Peneliti mengambil model perilaku menurut Notoatmojo S, Adapun alasan peneliti memilih teori Notoatmojo S, karena dirasa sangat tepat untuk menganalisis pemahaman yang dipengaruhi oleh empat faktor pokok, yaitu faktor sensasi, persepsi, memori dan berfikir. Untuk dapat mengerti ataupun paham tentang informasi yang disampaikan seseorang kepada yang lain haruslah melalui beberap proses seperti sensasi, persepsi, memori dan berfikir. a. Sensasi : Sensasi berasal dari kata sense yang artinya adalah alat penginderaan yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Universitas Sumatera Utara Pada fase ini yang paling berperan untuk dapat mencerna informasi adalah alat- alat indera. Semua alat indera akan diaktifkan untuk dapat menginterpretasi rangsangan atupun stimulus yang diterima dari lingkungan luar. b. Persepsi Adalah pengalaman tentang objek, pariwisata, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Banyak hal yang mempengaruhi persepsi seseorang tentang hal yang dilihatnya seperti pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional dan latar belakang budaya. Namun yang menentukan persepsi bukanlah jenis ataupun bentuk rangsangan yang diterima tetapi karakteristik orang memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. c. Memori Adalah system yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Memori melalui 3 tiga proses yaitu : 1. Perekaman Yaitu : Pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal. Universitas Sumatera Utara 2. Penyimpanan atau storage Yaitu : Menentukan berapoa lama informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa dan dimana. 3. Pemanggilan reinterval Yaitu : mengingat lagi yang artinya adalah menggunakaninformasi yang sudah disimpan. d. Berfikir Yaitu proses untuk menarik kesimpulan untuk membuat keputusan. Dengan berfikir seseorang akan dapay menyimpulkan arti dari rangsangan yang diterimanya melalui indera yang menangkap rangsangan tersebut. Pada tahap ini orang tersebut sudah mendapat gambaran yang nyata. Persetujuan tindakan kedokteran adalah suatu surat pernyataan setuju dari pasien yang diberikan dengan secara sukarela dan sudah mendapatkan informasi mengenai diagnosa, terapi resiko, biaya dari dokter. Antara dokter dan pasien sudah terjadi persamaan pemikiran dan persetujuan mengenai tindakan medis yang hendak dilakukan, serta pasien mengerti apa yang diinformasikan oleh dokter dimana persetujuan tindakan kedokteran adalah merupakan suatu proses komunikasi bukan suatu formulir. Universitas Sumatera Utara Dalam pelaksanaan persetujuan tindakan kedokteran, formulir itu hanya merupakan suatu pengakuan atau pendokumentasian tentang apa yang telah disepakati bersama sewaktu pasien diperiksa atau terjadi dialog antara pasien dan dokter. Namun demikian secara normatif persetujuan tindakan kedokteran perlu bentuk tertulis dalam suatu formulir, kecuali apabila secara sederhana dapat diwujudkan suatu sikap pasien setuju dengan spontanitas, karena persetujuan tindakan kedokteran harus dirumuskan secara tertulis agar dapat diketahui dengan mudah oleh pihak yang berkepentingan. Aspek hukum persetujuan tindakan kedokteran mencakup peraturan-peraturan yang mengatur perilaku dokter dalam berinteraksi dengan pasien. Di satu pihak peraturan tersebut berisikan pembatasan dan sanksi jika dokter menyimpang dari peraturan tersebut dan pasien juga berhak menentukan nasib sendiri menerima atau menolak persetujuan tersebut berdasarkan hak otonomi pasien.

2.9. Kerangka Konsep