1.4.2 Manfaat Penelitian
a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah atau
memperluas khasanah penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi. b.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana pengaruh komunikasi antarpribadi seorang
guru BP terhadap motivasi belajar.. c.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi atau masukan yang positif bagi lembaga dan instansi yang terkait khususnya
SMK Negeri 7 Medan.
1.5 Kerangka Teori
Menurut Nawawi, 1995 : 39-40 suatu penelitian memerlukan kejelasan titik tolak landasan berpikir dalam memecahkan masalahnya. Untuk itu disusun kerangka
teori yang memuat pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disorot.
Menurut Kerlinger teori adalah himpunan konstruk atau konsep, defenisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan
menjabarkan relasi diantara variable untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2002 : 6. Adapun teori yang relevan dalam penelitian ini adalah :
1.5.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu Communication. Menurut Sir Gerald dalam Pratikno 1982 : 71, communication
Universitas Sumatera Utara
berasal dari bahasa latin, yaitu communicare yang artinya berpartisipasi dan memberitahukan.
Jadi, jika mengadakan suatu komunikasi dengan satu pihak lain, maka kita menyatakan gagasan kita untuk mendapatkan komentar dengan pihak lain mengenai
suatu objek tertentu. Theodorson dalam Liliweri 1991 : 11 mengatakan bahwa komunikasi adalah pengalihan informasi dari satu kelompok kepada yang lain
terutama dengan menggunakan simbol. Sedangkan Panji Anogoro dan Ninik Widiyanti 1990 : 104 memberi definisi komunikasi sebagai berikut: komunikasi
merupakan kapasitas individu dan kelompok lain. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, komunikasi itu merupakan
proses atau sarana penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan agar mengerti, memperkuat ataupun mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku
orang lain.
1.5.2 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Jika dua individu terlibat dalam percakapan dan terdapat kesamaam makna mengenai apa yang dibicarakan, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi antar
pribadi cukup efektif dalam merubah perilaku orang lain. Segi efektifnya adalah adanya arus balik langsung yang dapat ditangkap oleh komunikator baik secara verbal
dalam bentuk kata maupun non verbal dalam bentuk gerak-gerik seperti anggukan, isyarat tangan dan sebagainya.
Effendy 1998 : 12 mengungkapkan bahwa hakekatnya komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara komikator dan komunikan. Komunikasi jenis ini
Universitas Sumatera Utara
dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang karena sifatnyayang dialogis berupa percakapan.
Menurut De Vito seperti dikutip oleh Liliweri 1991 : 12 memberikan pengertian bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari
seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.
Selanjutnya untuk memperjelas pengertian komunikasi antar pribadi, De Vito dalam Liliweri 1991 : 13 memberikan beberapa ciri komunikasi antar pribadi :
a. Keterbukaan openes, komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala
ide atau gagasan bahkan permasalahan secara bebas tidak ditutupi dan terbuka tanpa rasa takut atau malu. Kedua-duanya saling mengerti dan memahami pribadi
masing-masing. b.
Empati empaty, kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada pernanan orang lain.
c. Dukungan supportivness, setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan
mendapat dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih
tujuan yang didambakan. d.
Rasa positif positifness, setiap pembicaraan yang disampaikan mendapat tanggapan pertama yang positif, rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang
berkomunikasi untuk tidak curiga atau berprasangka yang mengganggu jalinan interaksi.
Universitas Sumatera Utara
e. Kesamaan equality, suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan antar pribadipun
lebih kuat, apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaam pandangan, kesamaan sikap, kesamaan usia, kesamaan ideologi dan sebagainya.
Dengan demikian kita dapat memahami bahwa komunikasi antar pribadi berlangsung karena manifestasi dari diri manusia itu sendiri sebagai makhluk sosial
yang membutuhkan orang lain. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan proses sosial dimana orang-orang yang terlibat didalamnya
saling mempengaruhi, serta menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi lebih menonjolkan keterbukaan pihak-pihak yang sedang melakukan komunikasi.
1.5.3 Teori Self Disclosure