Pemasaran, Usaha Jasa Pariwisata dan Akomodasi Perhotelan. Sekolah ini berdekatan dengan beberapa sekolah lain seperti SMK Swasta PGRI 8 Medan, SLTP Negeri 36
Medan, SMK Negeri 2 Medan, SMK Swasta Karya Agung dan SMK Swasta Multi Karya.
Guru BP harus bisa mendengarkan keluhan atau alasan siswa melanggar peraturan sekolah bukan saja didengarkan oleh siswa. Dengan tujuan agar ditemukan
solusi yang tepat, tidak memihak dan baik bagi siswa itu sendiri ataupun ada pihak- pihak lain yang terkait dalam permasalahan tersebut. Guru BP bijaksana dalam
mengambil segala keputusan dan memiliki hubungan interaksi dengan orang lain. Guru BP di SMK Negeri 7 Medan ini sudah menduduki jabatan sebagai guru
Bimbingan Penyuluhan selama lebih dari 10 tahun. Maka dari itu peneliti merasa tertarik untuk mengetahui sejauhmana pengaruh komunikasi antarpribadi guru BP
terhadap motivasi belajar siswa di SMK Negeri 7 Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka, rumusan masalahnya adalah :
“Sejauhmana pengaruh komunikasi antarpribadi guru BP terhadap motivasi belajar siswa di SMK Negeri 7 Medan”.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan menempatkan penelitian lebih fokus, maka perlu dibuat pembatasan masalah sebagai
berikut: 1.
Yang dimaksud dengan komunikasi antar pribadi sebagai variabel bebas terbatas pada keterbukaan, empaty, dukungan, rasa positif, dan kesamaan.
2. Yang dimaksud dengan motivasi belajar sebagai variabel terikat terbatas
pada giat belajar, berdiskusi, kunjungan ke perpustakaan, absensi kelas dan nilai yang diperoleh.
3. Objek penelitian dari terbatas pada siswa kelas III SMK Negeri 7 Medan.
4. Penelitian ini akan dilakukan bulan November 2009 – Desember 2009.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : a.
Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan guru BP dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Negeri 7 Medan..
b. Untuk mengetahui sejauhmana sikap guru BP dalam berkomunikasi tatap
muka terhadap siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Negeri 7 Medan.
c. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh komunikasi antarpribadi yang
dilakukan guru BP terhadap siswa yang bermasalah.
Universitas Sumatera Utara
1.4.2 Manfaat Penelitian
a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah atau
memperluas khasanah penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi. b.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana pengaruh komunikasi antarpribadi seorang
guru BP terhadap motivasi belajar.. c.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi atau masukan yang positif bagi lembaga dan instansi yang terkait khususnya
SMK Negeri 7 Medan.
1.5 Kerangka Teori
Menurut Nawawi, 1995 : 39-40 suatu penelitian memerlukan kejelasan titik tolak landasan berpikir dalam memecahkan masalahnya. Untuk itu disusun kerangka
teori yang memuat pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disorot.
Menurut Kerlinger teori adalah himpunan konstruk atau konsep, defenisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan
menjabarkan relasi diantara variable untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2002 : 6. Adapun teori yang relevan dalam penelitian ini adalah :
1.5.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu Communication. Menurut Sir Gerald dalam Pratikno 1982 : 71, communication
Universitas Sumatera Utara
berasal dari bahasa latin, yaitu communicare yang artinya berpartisipasi dan memberitahukan.
Jadi, jika mengadakan suatu komunikasi dengan satu pihak lain, maka kita menyatakan gagasan kita untuk mendapatkan komentar dengan pihak lain mengenai
suatu objek tertentu. Theodorson dalam Liliweri 1991 : 11 mengatakan bahwa komunikasi adalah pengalihan informasi dari satu kelompok kepada yang lain
terutama dengan menggunakan simbol. Sedangkan Panji Anogoro dan Ninik Widiyanti 1990 : 104 memberi definisi komunikasi sebagai berikut: komunikasi
merupakan kapasitas individu dan kelompok lain. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, komunikasi itu merupakan
proses atau sarana penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan agar mengerti, memperkuat ataupun mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku
orang lain.
1.5.2 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Jika dua individu terlibat dalam percakapan dan terdapat kesamaam makna mengenai apa yang dibicarakan, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi antar
pribadi cukup efektif dalam merubah perilaku orang lain. Segi efektifnya adalah adanya arus balik langsung yang dapat ditangkap oleh komunikator baik secara verbal
dalam bentuk kata maupun non verbal dalam bentuk gerak-gerik seperti anggukan, isyarat tangan dan sebagainya.
Effendy 1998 : 12 mengungkapkan bahwa hakekatnya komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara komikator dan komunikan. Komunikasi jenis ini
Universitas Sumatera Utara
dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang karena sifatnyayang dialogis berupa percakapan.
Menurut De Vito seperti dikutip oleh Liliweri 1991 : 12 memberikan pengertian bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari
seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.
Selanjutnya untuk memperjelas pengertian komunikasi antar pribadi, De Vito dalam Liliweri 1991 : 13 memberikan beberapa ciri komunikasi antar pribadi :
a. Keterbukaan openes, komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala
ide atau gagasan bahkan permasalahan secara bebas tidak ditutupi dan terbuka tanpa rasa takut atau malu. Kedua-duanya saling mengerti dan memahami pribadi
masing-masing. b.
Empati empaty, kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada pernanan orang lain.
c. Dukungan supportivness, setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan
mendapat dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih
tujuan yang didambakan. d.
Rasa positif positifness, setiap pembicaraan yang disampaikan mendapat tanggapan pertama yang positif, rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang
berkomunikasi untuk tidak curiga atau berprasangka yang mengganggu jalinan interaksi.
Universitas Sumatera Utara
e. Kesamaan equality, suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan antar pribadipun
lebih kuat, apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaam pandangan, kesamaan sikap, kesamaan usia, kesamaan ideologi dan sebagainya.
Dengan demikian kita dapat memahami bahwa komunikasi antar pribadi berlangsung karena manifestasi dari diri manusia itu sendiri sebagai makhluk sosial
yang membutuhkan orang lain. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan proses sosial dimana orang-orang yang terlibat didalamnya
saling mempengaruhi, serta menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi lebih menonjolkan keterbukaan pihak-pihak yang sedang melakukan komunikasi.
1.5.3 Teori Self Disclosure
Teori Self Disclosure sering juga disebut teori Johari Window atau Jendela Jauhari. Para pakar psikologi menganggap bawha model teoritis yang dia ciptakan
merupakan dasar untuk menjelaskan dan memahami interaksi antarpribadi secara manusiawi. Garis besar model teoritis Jendela Johari dapa dilihat pada tabel berikui
ini:
Bagan I Terbuka
Diketahui diri sendiri dan orang lain
Buta
Tidak diketahui diri sendiri dan orang lain tahu
Tersembunyi
Diketahui diri sendiri tetapi tidak diketahui orang lain
Tidak Dikenal
Tidak diketahui diri sendiri dan orang lain
Jendela Johari terdiri dari empat bingkai. Masing-masing bingkai berfungsi menjelaskan bagaimana tiap individu mengungkapkan dan memahami diri sendiri
dalam kaitannya dengan orang lain. Asumsi Johari bahwa setiap individu dapat
Universitas Sumatera Utara
memahami diri sendiri maka dia dapat mengendalikan sikap dan tingkah lakunya disaat berhubungan dengan orang lain.
Proses komunikasi antarpribadi akan datang berlangsung dengan baik bila pribadi-pribadi yang terlibat didalam proses komunikasi antar pribadi tersebut saling
memiliki keterbukaan atau dalam bahasa lain komunikasi antar pribadi tidak akan berjalan dengan baik bila masing-masing orang yeng terlibat saling menutup diri.
Maka bila dikaitkan dengan penelitian ini apabila setiap siswa maupun guru saling menutup diri maka komunikasi antar pribadi didalam kelas tersebut tidak akan
berjalan dengan baik. Karena komunikasi antar pribadi akan berhasil apabila diantara siswa dan guru saling terbuka dan saling memahami satu sama lain.
1.5.4 Motivasi Belajar
Menurut Stoner d.k.k, 2003 : 154, motivasi adalah karakteristik psikologi manusia. Motivasi termasuk berbagai faktor yang menyebabkan, meyalurkan, dan
mempertahankan tingkah laku manusia. Motivasi berhubungan dengan “apa yang membuat orang bergerak”. Melakukan motivasi adalah suatu upaya untuk mendorong
orang lain agar mau melaksanakan sesuatu hal yang baik dan positif sesuai dengan keinginan kita, dan didalam proses belajar motivasi sangat diperlukan.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuh gairah, merasa senang dan
semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar Sadirman, 1990 : 75.
Motivasi belajar menurut Noehi Nasution 1993 : 8 adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, jadi motivasi untuk
Universitas Sumatera Utara
belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Penemuan-penemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya
meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. Motivasi ada dua, yaitu:motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
1. Motivasi instrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri
tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. 2.
Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari
orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
Adapun ciri-ciri siswa yang termotivasi belajar adalah sebagai berikut : a.
Giat belajar adalah rajin, bergairah dan bersemangat dalam belajar. Dalam kegiatan rutin dikelas guru harus berusaha menghindari hal-hal
yang monoton dan membosankan. Guru harus memelihara minat anak didik dalam belajar. Untuk dapat meningkatkan kegairahan anak didik,
guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai disposisi awal anak didiknya.
b. Diskusi adalah bertukar pikiran atau membahas sesuatu masalah dengan
mengemukakan dasar-dasar alasannya atau membahas suatu masalah untuk memecahkannya. Guru memimpin dan membimbing diskusi
dengan cara tanya jawab agar siswa dapat berpikir lebih kreatif dan lebih mudah menyerap pelajaran dan memberikan referensi untuk
memecahkan suatu persoalan.
Universitas Sumatera Utara
c. Kunjungan ke perpustakaan adalah frekuensi siswa mengunjungi
perpustakaan dalam waktu tertentu. Perpusatakaan adalah sarana untuk memotivasi semangat belajar, menumbuhkan minat membaca dan
mendorong siswa belajar secara mandiri. d.
Absensi kelas yaitu tingkat kehadiran siswa dalam proses belajar mengajar.
e. Nilai yang diperoleh ,dapat dilakukan dengan mengadakan kuis, mid dan
ujian.hasil belajar siswa yang telah diterima dan dimiliki setiap siswa dalam bentuk Daftar Kumpulan Nilai DKN.
1.6 Kerangka Konsep
Menurut Nawawi 1991 : 40 kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang
akan dicapai, dan sebagai bahan yang akan menuntun dalam merumuskan hipotesa penelitian.
Berdasarkan kerangka teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka ada beberapa konsep yang harus dioperasionalisasikan :
1. Variabel bebas X merupakan sejumlah gejala, faktor, atau unsur-unsur
yang menetukan atau mempengaruhi munculnya gejala atau faktor lain yang pada gilirannya gejala atau faktor yang kedua itu disebut variabel
terikat. Nawawi, 1995:56. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi antar guru dan murid dalam menyampaikan materi pelajaran.
Universitas Sumatera Utara
2. Varibel terikat Y yaitu sejumlah gejala atu faktor yang dipengaruhi
oleh adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa.
3. Variabel antara Z, berada diantara variabel bebas dan variabel terikat,
yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel antara dalam penelitian ini adalah
karakteristik identitias responden.
1.7 Model Teoritis